Semenjak dari kepergian Aera ke rumah James, Aera jadi memikirkan saat Ia di culik dahulu. Sisi lain dari James yang tidak pernah ditunjukkan olehnya selama mereka berteman.
Kini, Aera sedang berada di perjalanan pulang bersama Aaron yang datang menjemputnya. Sepanjang perjalanan Aera hanya menatap keluar jendela dengan fikiran yang berkelana kemana-mana dan tak menghiraukan kekasihnya yang sedang menyetir di sebelahnya.
“Hey.. hey! Are you oke?” tanya Aaron yang mengguncang-guncangkan pundak Aera karena tidak mendapatkan respon saat Aaron memanggilnya.
“Hah.. heh? Kenapa?” jawab Aera dengan kikuk karna tersadar dari lamunannya.
“Kamu kenapa? Dari tadi aku panggilin bengong aja” tanya Aaron khawatir.
“Gak papa, ngerasa capek aja abis sesi konsultasi tadi sama James” jawab Aera berbohong.
“Hmmm kirain kenapa, kamu laper gak? Aku laper nih belum makan, mau mampir makan?” tawar Aaron kemudia
Semenjak Aera memberitahukan kecurigaan nya terhadap James kemarin ketika mereka berada di rumah Aaron, kini Aaron jadi semakin posesif dan terus memantau Aera melalui GPS yang ada di tubuhnya. Meskipun Aera bersikeras mengatakan kejanggalan yang Ia temui, teman-temannya beserta Aaron makin bersikeras melarang Aera untuk mencari tau lebih dalam tentang James.Aera pun berkata akan menuruti saran teman-teman dan juga kekasihnya itu, tapi tidak dengan hati nya. Hatinya bersikeras untuk tetap menyelediki siapa James sebenarnya.Karena Aera curiga James menutupi sesuatu dari dirinya dan teman-temannya yang lain. Akhirnya Aera bertekad untuk menemui hal apa yang ditutupi oleh teman misteriusnya itu.----Weekend Minggu ini Aera tak ingin pergi kemana-mana... Bahkan, Gabriel dan Aaron mengajaknya untuk jalan keluar saja Ia tolak mentah-mentah dengan alasan sedang ingin rebahan dirumah sambil menikmati stok film drakor terbarunya yang sudah Ia download di hari-h
"Hey Aeraaa!!" Panggil Boem Jin saat melihat Aera keluar dari Arrivale Gate Incheon Airport.Aera yang mendengar namanya di panggil pun langsung mencari sumber suara. Setelah melihat temannya Boem Jin, Aera langsung bergegas menghampiri temannya itu."Heeyy Boem Jiiin!! Aaaaa miss you so much!" Sapa Aera sambil memeluk Boem Jin."Nado" balas Boem Jin lalu membalas pelukan Aera."Kamu lapar?" Tanya Boem Jin saat pelukan mereka sudah terlepas."Emm... Sangat sangat lapar" jawab Aera dengan lemas."Ayo, aku traktir kamu makan ttoekbokki, kamu pasti udah lama kan gak makan-makanan korea" ajak Boem Jin sambil menarik koper milik Aera dan mengajak Aera menuju tempat ttoekbokki yang biasa mereka makan dulu."Asa!! Kamu tau aja.. let's go!" Ucap Aera dengan semangat.Sepanjang perjalanan Aera dan Boem Jin membicarakan tentang masa-masa sekolah mereka dan teman-temannya yang kini sudah berpencar untuk melanjutkan pendidikan. Sampai mere
Seoul, Korea Selatan07.00 a.mAera yang masih asik dengan mimpinya harus terbangun saat handphone nya berdering karena telfon masuk. Dengan malas Aera meraih ponsel nya yang berada di samping tempat tidurnya.“Hallo” sapa Aera dengan suara serak.“Woy! Kapan balik ke Jakarta?” tanya Gabriel sedikit berteriak saat telfonnya baru diangkat oleh sahabatnya itu.“Ih gak usah teriak-teriak juga ngomongnya, gue denger kali” gerutu Aera yang merasa kaget dengan suara Gabriel di sebrang telfon. “Gue balik ntar sore, kenapa emang?” tanya Aera lagi.“Bawain oleh-oleh ya, perlu di jemput gak?”“Iya, udah dibeliin oleh-oleh mah buat kalian. Gak usah di jemput, ntar gue dijemput bokap sama nyokap soalnya di bandara” ucap Aera.“Cakeepp… yaudah ntar hati-hati ye cintaku sayangku manisku” ucap Gabriel lagi sebelum memat
Aera dan Boem Jin sudah menyulap kamar tamu yang tadinya nampak sepi dan kosong menjadi kamar sekaligus ruang kerja Boem Jin selama Ia menjalankan misi rahasia bersama Aera.Dua set komputer milik papa Aera yang sudah lama tidak terpakai kini sudah di setting ulang oleh Boem Jin menjadi komputer yang memiliki fitur terbaru dengan koneksi internet yang mendukung untuk menjalankan aksinya."Bagaimana komputernya? Apa ada masalah?" Tanya Aera saat menghampiri Boem Jin di kamarnya."Well... Not bad, komputer ini masih terbilang bagus dan terawat. Jadi gak susah untuk aku setting ulang fiturnya" terang Boem Jin."Hmm bagus deh, papa emang sangat merawat barang-barangnya meskipun udah gak kepake" ucap Aera memberitahu kebiasaan papanya itu."I know, paman memang orang yang rajin sejak pertama kali aku bertemu dengannya" jawab Boem Jin membenarkan perkataan sahabatnya itu. "Oh iya, hari ini janga
Aera dan Boem Jin sudah memulai aksinya, Boem Jin dengan sabar menunggu Aera di dalam mobil sampai Aera memberikan aba-aba untuk datang.Sedangkan, Aera tengah menuju ruang pengawas CCTV untuk menyamar sebagai salah satu keluarga dari pemilik apartemen disana.Tok tokSalah satu pegawai keamanan apartemen yang tengah bertugas membuka pintu ruangannya."Ya, ada yang bisa kami bantu mba?" Tanya pegawai muda itu ramah."Ah begini pak, perkenalkan Saya Imel sepupu dari salah satu unit apartemen disini... Saya kehilangan dompet Saya saat Saya menuju ke unit, saat saya cari tidak ketemu.. apa bisa Saya melihat CCTV area Saya lewat tadi? Takutnya ada yang mengambil" Ucap Aera manis dengan alasan yang dibuat-buat."Oh begitu, baiklah akan kami coba bantu carikan" Jawab pegawai muda itu yang lalu mengecek rekaman CCTV."Kamu mau ke unit berapa tadi? Dan lewat mana saja?" Tanya pegawai itu lagi."Ah ke unit 305, Saya dari parkiran
Apartemen James20.00 WIB James yang merasa sangat lelah setelah seharian harus bergelut dengan tugas kuliah ditambah UTS praktikum lab di sore hari hingga malam memutuskan untuk langsung membersihkan badan setelah Ia sampai di apartemen miliknya.Seperti biasa, setelah pulang kuliah James akan masuk ke ruang rahasia yang Ia buat sendiri tanpa sepengetahuan orang lain. Di dalam sana, James selalu menyapa wanita yang selalu Ia panggil Momy.Wanita itu hanya terdiam membisu dengan tubuh yang sudah tidak bisa digerakkan. James merawat Momy nya dengan sangat baik layaknya manusia hidup. Menghidupkan lilin aromaterapi dan memutarkan musik klasik kesukaan Momy nya itu."Mom, are you not miss me?" Tanya James didepan tubuh Momy nya yang terbaring di atas ranjang."Aaahhh Momy memang orang terjahat di dunia sampai akhir, you know that?" Ucap James lagi tanpa ada yang menjawab.Ketika James teng
Sesampainya Aera dan Boem Jin di rumah, mereka langsung menuju ke kamar Boem Jin untuk mengecek kamera dan penyadap suara yang baru mereka pasang. Merekapun ingin melihat apakah James sudah pulang ke apartemennya atau masih di rumah orang tuanya."Kamera aman, dan kayanya Dia belum pulang," Ucap Boem Jin yang sedang menampilkan layar kameranya."Hmm syukurlah. Setidaknya malam ini kita selamat" ucap Aera. "Besok aku bakal kumpul dengan mereka supaya James gak curiga soal telfon malam ini" Lanjutnya lagi."Oke, aku tetep pantau dia dari sini""Btw, apa kita perlu kasih tau hal ini ke Gabriel? Sebagai bukti kalo omongan aku waktu itu ke mereka gak salah dan bukan tuduhan semata.""Ajak aja Gabriel nya kesini, biar dia bisa liat langsung buktinya. Lagi pula, di sini lebih aman daripada kamu jelasin di luar kan?""Oh iya juga, yaudah berarti besok selesai kumpul sama anak-anak aku ajak dia ke rumah""Hmm, sebaiknya sekarang kamu istirahat
"Aa.. apa itu Ra? Alat-alat medis?" Tanya Gabriel yang tak percaya dengan apa yang dilihatnya."Yaah seperti yang lo liat Briel, itu alat-alat medis. Dan lo mau tau, selama gue disekap di Amrik, tempat itu juga banyak alat-alat medis kaya gitu dan digunain sama laki-laki bertopeng itu buat nyiksa korban yang lain.""Korban yang lain?" Tanya Gabriel dan Boem Jin serempak."He.em... jadi, bukan cuma gue sendiri yang disekap di sana, tapi ada cewe lain juga yang ikut disekap.""Gila merinding gini gue." Gabriel mengelus-elus kedua lengannya. "Terus, lo nyelidikin James karna curiga dia ikut andil sama penculikan lo kemaren?""Gue lebih ngerasa ada yang ditutupin sama dia, dan yaah gue sedikit curiga sama hal itu juga.""Bener-bener gak nyangka gue James kaya gini. Terus, sekarang mau kaya gimana?""Nah, sekarang lo udah liat buktinya kan kalo ada yang aneh sama James?"Gabriel pun menganggukkan kepalanya."Lo mau ikut gue s