Semua orang terkejut saat mendengar suara peluru yang keluar dari pistol detektif Doni.
Dimas terjatuh, ia mengembangkan senyumnya, “hahaha kau payah,”
Mendengar celotehan Dimas, semuanya langsung ternganga tak percaya dengan apa yang mereka dengar.
Mr. Charlos pun langsung memberikan instruksi kepada anak buahnya untuk memborgol Dimas,
“Anda ditangkap karna telah melakukan pembunuhan berantai dan berencana kepada warga Negara Indonesia dan warga Negara Amerika. Anda berhak didampingi pengacara dan berhak diam saat sesi Interogasi nanti.”
Kaki Dimas mengucur darah yang cukup banyak, Dizka pun mengikatkan kaki Dimas yang terkena tembakan dengan kain.
“Aaahh,” Dimas meringis menahan sakit saat Dizka mengikat kakinya dengan kencang.
“Akhirnya kau tertangkap wahai psikopat. Selamat menikmati tidur malam mu beralaskan lantai dingin di dalam sel.” Ucap Dizka dengan penuh nada mengejek setelah
Huwaaa akhirnya kisah Aera dan Aaron sampai di eding... I'm so happy karna berhasil menyelesaikan kisah ini. Terima kasih untuk para pembaca setia yang udah menemani kisah Aera sampai menemukan kedamaian hidup bersama Aaron di kota Soul... sayang kalian banyak" btw, tolong support terus author untuk menciptakan kisah-kisah baru yaa... untuk support author lebih lanjut, boleh follow ig pribadi author @iam_dayyu kalian juga bisa banget DM author kalo mau curhat-curhat tentang apapun, kebetulan author kuliah di jurusan psikoterapi (kejiwaan), jadi bisa sekalian buka sesi konsultasi gratis untuk para readers setia. salam hangat, author yang sayang para readers.
05.30 WIB gedung A Universitas Garuda "Ayok ayoookkk buat seluruh MaBa yang masih berada di parkiran segera merapat ke lapangan!!" "Wooiii cepetan napa, kalian bisa cepet gak sih? Lama banget jadi mahasiswa!!" "Itungan ke sepuluh, kalau ada yang masih diparkiran silahkan merangkak dari parkiran sampe lapangan!!" Begitulah suara para senior yang saling bersautan memenuhi penjuru mata angin menggunakan speaker dan toak menyuruh kami untuk segera merapat ke lapangan tempat upacara pembukaan ospek hari ini. Oh iya, perkenalkan gue Choi Aera, keturunan Korea-Indo. Gue lahir di Indonesia dan hidup di sini sampai gue kelas 3 SD. Lalu bokap gue ngajak gue dan keluarga pindah ke Korea untuk urusan pekerjaan. Dan sekarang gue balik lagi ke Indonesia untuk lanjut kuliah di negeri kelahiran. Hari ini gue di anter bokap ke kampus untuk ospek, karena gue udah yakin bakalan macet jadi gue an
Gak kerasa udah sebulan gue kuliah di Universitas Garuda , aktifitas gue masih belum terlalu padat karna kami masih mengambil mata kuliah paket yang sudah disediakan oleh bagian akademik kampus.Selama sebulan kuliah, udah selama itu pula gue makin deket dengan Aaron. Yah kami dekat sejak terakhir kali dia nganterin gue pulang pas hari kedua ospek, sejak saat itu gue dan dia sering chattingan, nongkrong, atau bahkan saling nemenin ngerjain tugas atau ke toko buku untuk mencari buku mata kuliah bareng.Dua temen Aaron yang pas ospek duduk bareng dia ternyata sahabat baik Aaron sejak duduk di bangku SMA, mereka sama-sama menyukai kimia dan ternyata kebetulan diterima di kampus yang sama. Temen Aaron yang terlihat dingin waktu dia semobil dengan Aaron adalah James Anderson keturunan Indo-US, yang satunya lagi Dimasta Anggara anak pengusaha kuliner yang terkenal karna bokap nya adalah chef ternama yang sering wara-wiri di televisi.Dimas orang nya humble dan asik, d
Di dalam taxi, dia mengamati sepasang kekasih yang baru saja jadian di depan gerbang rumah sang wanita. Terlihat pancaran aura kebahagiaan dari pasangan baru tersebut. Setiap aktivitas di depan rumah besar itu tak luput dari pengamatannya. Sedangkan seorang laki-laki yang memakai hodie serba hitam, kacamata, topi dan masker yang kini sedang mengamati mereka dari dalam taxi hanya bisa menyunggingkan senyumannya dibalik masker yang ia pakai.Setelah mobil Aaron pergi meninggalkan halaman rumah Aera, dia masih tetap setia mengamati gadis keturunan Korea itu. Sampai saat Aera sadar bahwa sedang ada yang mengawasi dia dari dalam mobil, ia baru menyuruh taxi untuk menjalankan mobilnya."Jalan pak" kata pria itu"Baik tuan" jawab sang supirMobil taxi itu pun melaju ke pekarangan apartemen mewah di daerah Jakarta pusat.---------Pagi ini sangat cerah, secerah suasana hati pasangan baru jadian tadi malam. Aaron yang ada kelas pagi ini segera bersia
Sudah satu jam Aera masih terbaring di kamarnya sejak insiden teror paket yang ia terima. Mama nya yang sedang masak untuk makan malam pun tadi sampai harus berlari dari dapur ke kamar Aera saat mendengar putri satu-satunya itu menjerit histeris dan pingsan di kamar."Bagaimana ini pah.. Aera belum bangun juga" tanya mama ke papa dengan sangat khawatir."Sabar ma, kata dokter kan Aera hanya shock dan pasti akan bangun" papa pun berusaha menenangkan mama yang sudah satu jam tidak berhenti menangis karna khawatir dengan keadaan Aera."Apa kita gak lapor ke polisi aja pah soal paket ini? Mama khawatir ada yang usil dan berniat jahat sama putri kita" saran mama ke papa"Jangan dulu, mungkin ini hanya orang iseng. Nanti kalo Aera dapet teror paket kaya gini lagi baru kita bisa lapor. Kita juga belum tau kenapa Aera dapet paket seperti ini, jadi tunggu Aera sadar dan kita tanyakan dulu ke dia.. oke ma?" Jawab sang papa menjelaskan"Hm baiklah, apapun itu
-Sebelum kejadian di toilet wanita toko buku-Sreekk kesrek kesrek kesrek.. suara pisau yang sedang di asah berbunyi nyaring memenuhi seluruh ruangan bawah tanah yang pengap dan gelap ini. Lelaki itu pun dengan wajah bahagia mengasah pisau agar tajam saat digunakan untuk membunuh mangsa nya kali ini.Selesai mengasah pisau, ia berjalan ke ruang yang penuh dengan kucing dan berbagai hewan yang ia pelihara. Lalu ia mengambil salah satu kucing kecil dan membawanya ke ruangan yang penuh dengan alat medis di sebelah ruang penyimpanan hewan itu. Tanpa fikir panjang, lelaki itu menceking kucing itu hingga kucing kehabisan nafas dan tenaga lalu tak berdaya. Saat sudah mati, lelaki itu mencabik-cabik kucing kecil itu dan menadahkan darahnya ke sebuah wadah tertutup lalu kucingnya di kubur di belakang ruang bawah tanah.Dengan senyum yang mengembang dan tawa jahat memenuhi seluruh ruangan bawah tanah itu. "Im coming
Setelah kejadian di toko buku dua hari yang lalu, Aera dan Gabriel pun memilih untuk pergi berlibur bersama Aaron dan teman-temannya untuk sedikit menghilangkan stress dan ketakutan akibat terror yang diterima selama beberapa hari terakhir.Aera kini tengah membantu mama nya menyiapkan makanan yang akan ia bawa ke pantai bersama teman-temannya. Saat sedang membuat kimbab, tiba-tiba bel rumah Aera pun berbunyi. “Sayang, coba cek siapa yang datang”, pinta sang mama ke Aera untuk melihat tamu yang datang.“Paling si Gabriel udah sampe ma, aku bukain pintu dulu”, jelas Aera.“Oh gitu, yaudah sana.. ini biar mama yang ngelanjutin”, jawab sang mama.“Oke ma” Aera pun pergi keruang tamu untuk membukakan pintu, dan benar saja Gabriel yang datang untuk membantunya menyiapkan makanan yang akan dibawa ke pantai hari ini.“Sorry ya Ra baru dateng, gue nyiapin barang yang mau gue bawa dulu karna semalem abis
Hari sudah semakin sore, matahari sudah mulai tenggelam dan langit sudah berubah warna menjadi senja. Sekumpulan anak muda yang kini tengah sibuk menyiapkan barbeque party didepan penginapan terlihat sangat bahagia dan tertawa lepas.“Kita mau mulai bakar-bakar jam berapa guys?” Tanya Dimas ke teman-temannya yang tengah asik berbincang hingga para wanita sedang asik tertawa lepas entah menertawakan apa.“Nanti aja jam tujuh malem, biar gak kesorean dan kemaleman. Masih agak kenyang juga gue abis makan siang tadi” jawab Aaron“Iya sama gue juga masih kenyang” lanjut Gabriel menimpali“Yaudah gue mah ngikut” kata James dan diangguki oleh Aera juga.“Yaudah abis ini kelar beresin bahan yang mau dibakar, kita ngopi-ngopi aja dulu kali ya” balas Dimas memberikan masukan ke teman-temannya itu.“Nah setuju gue!” jawab Aera dengan sangat antusias.“Hmmm kamu kalo ud
Menikmati pagi yang disambut dengan suara ombak serta matahari yang mulai menampakkan sinarnya membuat Aera tenggelam dalam imajinasinya di depan penginapan mereka. Pagi ini Aera bangun lebih cepat dari pada yang lain untuk menghirup udara pantai yang sejuk dan segar sambil menikmati segelas susu coklat hangat yang ia buat.Berbeda dengan Aera yang sudah bersantai didepan penginapan sambil meminum susu coklat hangat, teman-temannya yang lain masih asik tertidur pulas dibalik selimut karna kelelahan akibat perjalanan panjang yang harus mereka tempuh kemarin.Aera sangat bersyukur karena selama tinggal di Indonesia ia mendapat teman-teman yang begitu peduli dan asik, sehingga ia tidak terlalu begitu merindukan teman-teman masa sekolahnya yang ada di Korea.Saat sedang melamun, Aera dikagetkan dengan kedatangan Aaron yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Kamu udah bangun dari tadi hmm?” Tanya Aaron saat baru tiba.“Eh kamu, ngagetin aja