Share

Maaf, Aku Tak Bisa

Kelopak mata Zoya melebar mendengar pernyataan Yani. Dia tidak mengira wanita itu meminta pamrih atas kebaikannya selama ini. Bahu Zoya meluruh, punggungnya bersandar lemah di sandaran kursi.

"Maaf, Yan ... aku enggak bisa." Zoya menjawab lirih, dia menunduk dan memilin ujung jilbabnya. "Aku belum kepikiran menikah lagi."

"Sekarang pikirkanlah. Mas Nabil laki-laki yang sangat baik. Kita akan hidup bahagia, Zoya."

Yani menggenggam tangan Zoya, membuat wanita itu mengangkat pandangannya. Dia melihat senyum terulas di bibir Yani, seolah-olah sangat meyakini ucapannya.

"Yan, di dunia ini enggak ada wanita yang mau dimadu. Kenapa kamu malah mendorongku menikahi suamimu?"

Sekarang Zoya mengerti kenapa Yani selalu melibatkannya dalam setiap liburan akhir pekan keduanya. Sudah benderang mengapa wanita yang gemar mengenakan gamis lebar berwarna gelap itu selalu berusaha mendekatkannya dengan Nabil.

Air muka Yani berubah. Tatapannya kini berlabuh ke arah pintu, jauh menerawang ke depan.

"Aku e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status