Share

Janji Suci

“Danu sudah beristri! Ia punya kewajiban untuk menjaga hati istrinya!”

“Aku tidak peduli! Jika dia sadar nanti, aku tak ingin Anda atau siapa pun menghalangi kami untuk bersama!” tekad Sekar tak mau diganggu gugat.

“Baiklah, serahkan itu padanya! Jika dia sadar nanti, aku tak akan ikut campur lagi! Terserah dia, asal dia selamat,” jawab mertuaku.

Terkoyak-koyak mendengarnya. Lemas seluruh raga.

Jika dia sadar nanti.

Jika dia sadar nanti.

Jika dia sadar nanti.

Kalimat itu terus menggema di relung kalbu. Jika dia sadar nanti, apa yang akan terjadi?

Tak punya keberanian untuk terlibat di sana, aku melangkah gontai ke ruang tunggu.

Air mata terus meluncur jatuh. Orang-orang melihat dengan penasaran, tapi tak kuhiraukan. Mungkin mereka mengira, aku menangis karena mengidap penyakit berat, atau kerabat ada yang terserang penyakit ganas. Bukankah banyak orang yang menangis di rumah sakit? Aku hanya salah satunya.

Biarlah kulepaskan tangis, karena aku tak bisa berhenti menangis. Sekeras apa p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status