Share

Tak Dikenali

Tepat pukul tujuh malam, caca datang menjemput. Ia pun mengalami keterpukauan seperti yang kualami saat pertama kali bercermin.

“Woah, amazing! Andai kamu bisa kayak gitu tiap hari Mbak, mungkin Mas Danu tak punya waktu untuk memperhatikan wanita lain.” Komentarnya merusak mood-ku seketika.

Caca, dia tak tahu bahwa bagi orang sepertiku dan Mas Danu, fisik bukan segalanya. Perasaan kami terbentuk pada pandangan pertama dan tidak mudah beralih hanya karena rupa. Ah, untuk apa kujelaskan padanya. Orang lain pun sering berpendapat bahwa cinta pertama hanya bagus untuk dikenang, bukan untuk dimenangkan.

Aku bersaing bukan dengan Sekar yang cantik jelita. Bukan dengan wanita cantik yang kaya raya. Aku bersaing dengan cinta pertama Mas Danu. Berlomba dengannya untuk memenangkan satu dari dua rasa yang sama kuatnya. Perasaan cintaku atau perasan cinta Mas Danu. Pada akhirnya, hanya satu di antara cinta kami yang akan mengukir prestasi.

Caca terus memberi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status