Share

WBB 59

“Mbak, dipanggil Mister Mike di ruangannya,” kata salah satu rekan kerja yang satu divisi denganku. Amanda yang ikut mendengarnya melempar tatapan tajam. Meja kami saling berdekatan meski diatur berseberangan. Sejak kembali dari Cilacap, wanita yang semula ramah itu berubah dingin bak es batu. Mungkinkah karena cemburu?

Mike adalah atasan kami. Dia punya wewenang untuk memberikan instruksi. Tak mungkin mengabaikan panggilan itu jika ingin bersikap profesional selaku pegawai. Kecuali aku sengaja memamerkan kartu emas sebagai pegawai spesial – menantu CEO—untuk mengacuhkan panggilan itu.

Kuanggukkan kepala. Mengacuhkan tatapan pegawai lain yang mulai kasak-kusuk di belakang. Mengabaikan panggilan Mike ketika jam kantor adalah tindakan bodoh yang membenarkan asumsi orang. Menghindari masalah tak membuat masalah itu hilang. Justru kian berlarut-larut.

Hadapi, Laras. Tegaskan padanya sikapmu dan jangan biarkan pria itu mengira berkuasa terhadap dirimu. Nasihat diri yang bergema berkali-kal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status