Share

Bab 17 : Perkelahian

"Loh, Rizal? Ngapain kamu masih aja kemari?" tanya Bi Eli dengan memasang wajah tidak ramah.

Mas Wahyu hanya diam di tempat duduknya. Sekali lagi Bang Rizal datang tiba-tiba di hadapannya.

"Aku ada perlu dengan Nay, Bi," jawab Bang Rizal santai.

"Ada apa, Bang?" tanyaku dengan hati kebat-kebit.

"Sini!" Bang Rizal mengajak aku keluar ke teras rumah.

Mau tidak mau aku mengikuti langkah Bang Rizal. Khawatir nanti Bi Eli dan Mas Wahyu mendengar urusan persiapan pernikahan oleh Tuan Steven—kalau memang Bang Rizal membahas hal itu.

Setelah berdua saja di teras, Bang Rizal pun bicara, "Kamu aku hubungi di WA gak dilihat-lihat, Nay. Sana berkemas sekarang. Steven mau ngajak kamu diskusi soal pernikahan."

Nah, 'kan ... seperti yang aku duga. Ini soal Tuan Steven lagi.

Aku mengernyitkan dahi. "Bang, selama ini Tuan Steven mengatur semuanya tanpa melibatkan aku. Kenapa sekarang dia butuh pendapatku?" tanyaku sengit kepada lelaki itu, "Lagian Abang 'kan, tahu, kalau aku gak mau nikah dengan dia!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status