Share

Bab 18. Kecewa

Abah Hasan lebih dulu berdiri dan berjalan ke ruang tamu. Sedangkan, Hana, Adam dan Alya masih duduk tak bergerak di meja makan dengan pikiran kacau.

Hana dan Adam saling pandang tanpa berani untuk berucap. Sedangkan Alya, dia dengan santainya memperhatikan gerak-gerik keduanya.

"Inilah yang aku tunggu. Kamu tak bisa lagi mengelak, Mas. Semoga saja Abah meminta Mas Adam untuk menceraikan Mbak Hana," batin Alya senang.

Cukup lama mereka berdua termenung. Hingga sebuah teriakan dari Abah Hasan menyadarkan mereka.

"Kalau sudah, kalian cepat kemari!" Suara Abah terdengar sangat jelas oleh ketiganya.

Hana cepat-cepat membereskan piring-piring dan mencucinya. Sedangkan Adam dan Alya sudah lebih dulu duduk bersama dengan Abah Hasan.

Sepuluh menit kemudian, Hana menyusul mereka dan duduk persis di sebelah Abah. Adam dan juga Alya duduk berdekatan dan itu semakin menguatkan kecurigaan Abah Hasan.

Hana gugup dan terlihat memilin baju dengan jari-jarinya. Adam pun sama dengan Hana. Adam s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ari Muri
kenapa cerita poligami selalu dibuat isteri pertama bersedia menerima.seolah olah TDK ada artinya lagi buat suami. jd malas membacanya....
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
cerau aja hana sakit sekali pasti hati ,dengan nikah diam syani pulang bawa istri baru serumsh lagi nggak punya otak ,pisah cerai thoor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status