Share

Bagaimana Nasibku Setelah Ini.

Sudah seminggu sejak gosip ganas tentang Angel mengudara di jagad bisnis Jakarta. Kini Angel nyaris tak punya apa-apa selain koper di tangannya. Angel menyampaikan pada Victor bahwa Dia tidak punya uang untuk membayar pengacara untuk mengurus perceraian mereka. Sebaiknya pria itu sendiri yang telah yang membereskan semuanya dan segera mencabut tuduhan, dan membersihkan nama.

Kini tinggal dirinya, dengan sisa uang yang dimilikinya hanya seratus ribu didompet. Apa yang bisa Dia lakukan dengan uang itu? Hidupnya masih panjang membentang, namun tak satupun ijazah yang berguna yang bisa dia pakai untuk mencari pekerjaan. Victor benar-benar menghukumnya padahal seharusnya Angel- lah, yang menghukum pria itu.

Kriuuuuuk! Krubuk! Perutnya lapar. Sebaiknya Dia memberi roti saja.

Malam sudah begitu dingin ketika dia mencapai sebuah halte bersama satu-satunya tas koper miliknya. Kini dia bahkan tak memiliki mobil. Mobilnya sudah disita karena itu adalah mobil pemberian suaminya. Tak ada satupun yang ditinggalkan Viktor untuknya. Wanita buangan Viktor. Ya, dia akui dia adalah janda Viktor Herlambang yang menyedihkan. Kini Dia hanya berkeliaran di jalan mencari tempat makan murah untuk bisa berhemat lagi. Dia pernah berpikir untuk menjadi wanita pencuci piring, namun dia bingung kemana dia harus mengajukan diri.

Selama ini hidupnya bergelimang kemewahan, baik di rumah ayahnya yang menyedihkan, maupun di rumah suaminya yang kaku.

Kemana sekarang dia harus meminta tolong? Dia tidak mungkin menemui Ferdinand. Valencia tak akan mengizinkan adiknya untuk menolongnya. Dan, Angel juga punya harga diri untuk tidak melakukan itu.

Tiba-tiba saja matanya membulat mengingat momen sebelum Ferdinand menawarkan bantuannya. Dia melupa!

Tangannya segera merogoh dompet dalam tas kecilnya, dimana Dia menaruh kartu nama milik Bik Roro. Dilihatnya kartu itu dengan seksama. "Ah....syukurlah..." Datang juga masa dimana Dia mempergunakan kartu itu. Tanpa pikir panjang Dia menelpon pemilik kartu itu. Tak menunggu lama, telpon itu langsung tersambung. "Halo, selamat malam.." jawab pemilik suara yang dirindukan Angel itu. "Halo bik Roro... Ini Angel.."

***

"Ada perkembangan?" Tanya David pada asisten di sebelahnya, dan seorang asisten perempuan lagi. Asisten itu melihat temannya sebentar lalu menatap sang Bos. "Perkembangan apa bos ?" Renata, asisten pribadi kedua dari David menatap bolak-balik bosnya dan Ronald. "Saya pikir agak sulit mencarinya"jawaban soal tentang melihat Renata. Kalau bisa sendiri masih dengan sikap penasarannya yang memegang map besar yang tadi dilaporkannya pada David.

"Cari atau aku akan mengurangi remunerasimu dua bulan kedepan!"

"Astaga bos, itu keterlaluan sekali" Gerutu Ronald. Pekerjaan mereka bahkan lebih sibuk daripada hanya mencari seorang wanita. Sebetulnya tidak ada yang berani protes seperti ini kecuali dua asisten pribadi yang sudah sangat dikenalnya sejak enam tahun bekerja dengannya. Hanya mereka berdua yang tahan dengan sifat dan sikap dari bos yang terkenal dingin dan susah didekati itu.

"Kalau boleh tahu siapa wanita yang kalian maksud?" Sela Renata.

"Kamu juga Renata. Cari wanita yang sedang dicari Ronald!" Seru sang Milyarder, yang bahkan tidak melihat mereka. Untuk pertama kalinya lagi, David meminta mereka mencarikan seorang wanita setelah empat tahun lamanya. Dan untuk Louisa yang tidak tahu apa-apa, dia hanya bisa bertanya telepati mata pada Ronald, namun dibalas mendelik oleh pria itu.

"Siapa yang harus aku cari bos?" Renata menyerah.

"Karenina Angel Gunawan"

"Kare..?" Rasanya Dia pernah mendengar nama itu.

"Dia adalah Karenina Angel Gunawan. Baru saja bercerai dengan Viktor Herlambang" Ronald memperjelasnya.

"Wanita.. wanita yang membuat Crystal Enterprise itu?" Renata tidak percaya dengan yang dia dengar. Dan saat ini, tak ada yang tak tahu dimana Karenina Angel Gunawan berada. "Kenapa Bos mencarinya? Bukankah Dia bermasalah?" Renata terheran. Menurut Valencia Gerald temannya sendiri, wanita itu benar-benar menghilang bagai ditelan bumi, setelah skandal itu diumumkan. Sepertinya memang benar dia lah yang menghancurkan perusahaan Suaminya.

"Jangan tanya apa lagi, carikan saja Dia untukku" ucap David dengan suara datarnya.

"Interupsi Bos. Sebelum mencarinya aku perlu alasan yang jelas dari bos.. Apa Bos akan menikahinya?" Renata memang Asisten yang tak pernah tanggung-tanggung bertanya masalah privasi bosnya.

"Menikah?" Dia meletakkan map yang dibacanya tadi atas mejanya, dan menekukkan kedua sikutnnya tanda sedang berpikir. Renata dan Ronald saling pandang sejenak, menerka-nerka jawaban pertanyaan itu adalah benar.

"Kenapa Kamu bisa berpikir seperti itu?" Tatapan menantang itu ditujukan pada louisa yang baru saja menelan ludahnya.

"Itu.... Karena terakhir kali bos menyuruh kami mencari seorang wanita, adalah saat mencari Nona Gi-,... Jadi kukira.... Wanita ini sama pentingnya dengan Nona Giana... "suara Lousa mengecil di akhir saat kembali menyebut nama Giana.

Deru napas panjang terdengar dari kursi panas itu. David benar-benar tak menyukai nama itu disebut kembali setelah sekian lama telah melupakannya. "Carikan saja Dia untukku! Ada yang ingin aku lakukan padanya" Dia segera berdiri dari kursinya lalu melangkah pergi meninggalkan kedua asisten itu.

"Kenapa kamu harus membahas nona Giana sih?" Keluh Ronald.

"Memangnya kenapa? Ini sudah 5 tahun. Masa Pak CEO belum melupakannya?"

"Sepertinya Kamu harus pacaran dalam jangka waktu lama deh biar ngerti!" tandas Ronald. "Bagaimana seorang pria yang benar-benar mencintai wanitanya ditinggal pergi saat menikah... Itu adalah hal sulit dilupakan pria, bukan wanita saja" umpatnya lagi. "Apa pernah, CEO mengatakan padamu, kalau dia benar-benar telah melupakan mantan calon istrinya?"

"Hmmm" Renata membalasnya dengan mendengus pelan. Ronald mengabaikannya lalu menelpon seseorang. Sepertinya memang betul. Melihat reaksi sang bos, Nona Giana masih menempati hati pria itu, dan entah sampai kapan akan bertahan di hati Miliarder itu.

***

David Arkananta Brown yang terkenal dingin di hadapan karyawannya mampu membuat semua karyawannya terdiam ketika dia masuk ke dalam lift. Ketika melewati hall entrance yang bagai istananya, sudah seperti kewajiban bagi semua, menundukkan kepalanya, untuk hormat pada penguasa jagad Bisnis Indonesia itu.

Siapa yang tidak tegang bertemu dengan penguasa bisnis dua benua dan paling ditakuti di Jakarta itu? Di usianya masih sangat muda untuk menjadi miliarder, dia telah melebarkan sayapnya pada dunia konstruksi, membangun perusahaan baru atas nama dirinya. Kini tak ada yang berani melawannya termasuk kakak-kakak tirinya. Dengan kesuksesan yang diraihnya di usia 32 tahun ini, dia adalah miliarder muda pertama di Indonesia yang mampu membuat semua rekan bisnis segan padanya.

Bisnisnya meraup dua benua. Menyebar diseluruh Asia dan benua Australia begitu cepat dalam 4 tahun terakhir. Dia sengaja melebarkan sayap hingga Australia, karena ingin memamerkan kemampuannya membangun kerajaan bisnis, pada wanita yang telah meninggalkannya lima tahun lalu itu. Tepat satu jam sebelum akad akan dilangsungkan, Giana memberi sepucuk surat padanya dan memberitahukan bahwa dia telah berada di benua lain, dan tak bisa menikah dengannya.

Giana Amelia Hadiwinata. Wanita itu belum dilupakannya, dia memilih karirnya sebagai desainer wedding gown dibanding menikah dengannya yang hanyalah anak dari istri kedua Raymond Brown (Ayah Kandung David).

David Arkananta Brown adalah anak istri kedua dari Raymond Brown. Ayah David Arkananta adalah Jutawan blasteran British-Indonesia. Diantara saudara tirinya, Dialah yang paling sukses membangun kerajaan bisnis Brown Corporation, bahkan dia telah memiliki perusahaan sendiri bernama Brown building yang bergerak di bidang Konstruksi dan material building. Dia memang memiliki segalanya, kecuali wanita. Berstatus bujang, super tampan dan bertubuh maskulin, Dia dinilai sangat sempurna sebagai pria. Namun belum ada wanita yang menarik perhatiannya, seperti dulu dia mencintai Giana. Karena belum mendengar puteranya akan memilih pendamping baru, sang ibu, Evita Rismawati yang kini sering sakit-sakitan mencoba menjodohkannya dengan beberapa wanita.

Setelah di periksa Ronald. Tak ada nama Karenina Angel daftar nama tamu undangan kartu gold itu. Entah apa yang terjadi, Dia jadi satu kamar dengan wanita itu, dan ya.... Terjadilah.

Kehadiran wanita yang beberapa hari lalu menguasai ranjangnya, mampu membuatnya mengalami malam yang menyenangkan. Dan ada lagi hal yang membuatnya senyum-senyum sendiri. Sikap wanita itu ketika mabuk sangat.... Pokoknya dia berbeda. Semakin hari Dia semakin penasaran akan sosok asli wanita itu. David yakin, waktu itu dia diberi obat perangsang ketika meminum wine miliknya, makanya Dia jadi bergairah ketika satu kamar dengan wanita asing itu. Ibunya memang sedikit keterlaluan. Lebih tepatnya sangat keras kepala. Evita ingin David segera menikah,namun caranya benar-benar diluar dugaan Miliarder itu. Dengan membuatnya tidur dengan wanita, Dia berharap David akan bertanggung jawab dan menikahinya. Ya, Itulah rencana sang Ibu yang diketahuinya dari Ronald.

Dan ya, bagus. Kini Ibu menang 1-0 akan upayanya, karena puteranya tengah mencari wanita itu hingga rasa penasarannya mencapai ubun-ubun.

Karenina Angel Gunawan membuatnya sangat penasaran. Bagaimana bisa ada seorang istri dari Viktor... masih perawan? Jelas-jelas malam itu, ada darah di atas ranjang yang mereka tiduri. Berarti selama ini Victor tidak pernah menyentuhnya? Dan dialah orang pertama bagi Karenina Angel.

Langkahnya sudah sampai diluar gedung, ketika melihat sedan khusus yang mengantarnya kerja telah terparkir tegak lurus dari arah jalannya.

Sopir telah menunggunya karena biasanya salah satu dari asisten pribadinya selalu mengontak sopir bila dia akan pulang. Ronaldo pasti telah mengontak sopir yang bernama Rama itu.

"Antarkan Aku keliling-keliling Jakarta sebelum menemui Ibu, Rama" sahut CEO itu. "Baik Pak.." jawab Rama yang usianya lebih tua lima tahun darinya. Dia segera membawa mobilnya pergi mencapai perusahaan itu, kala senja telah beradu, di balik gedung itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status