Share

bab 5

Auteur: Aldalin
last update Dernière mise à jour: 2024-08-13 22:19:34

Wanita lain dihati suami

"Sayang dan cintamu untuk siapa lagi selain aku ? Kau pembohong!. Tegas Yunita bersuara, penekanan demi penekanan yang keluar dari bibir tipisnya. "Sudah cukup aku dibohongin olehmu, mas." Telunjuk tangannya diarahkan pada wajah suami. Wajah tampan itu hanya diam, menerima segala bentuk perkataan yang keluar dari bibir wanita muda itu.

"Kamu salah paham, sayang. Tenangkan dirimu." Arya ketakutan, ia tak berani mendekat saat melihat amarah dalam diri sang istri.

Yunita berbalik menuju meja kerja suaminya, matanya melebar mencari ponsel milik Arya, yang ia yakini sebagai bukti untuk menjawab semua pertanyaan yang kini bersarang dalam otak. Ia lebih percaya pada ponsel yang akan berkata jujur dibanding mendengar penjelasan lelaki yang sudah berkata manis. Perkataan nya kini sudah tak bisa lagi dipercaya, setiap kata yang keluar dari bibir Arya tak lagi bermakna, hanya omong kosong yang membuat Yunita kini begitu membenci sosok pria yang selama ini menjalani rumah tangga bertahun-tahun dengannya.

Tangannya lincah mencari ponsel milik Arya, nafasnya terdengar memburu. Kedua mata milik Yunita seperti nampak ingin keluar dari tempatnya

"Kamu sedang apa, sayang ? Apa yang kamu mau dariku ?." Kepanikan terlihat dalam diri Arya, ia seakan ketakutan dengan Yunita yang tengah sibuk mencari ponsel miliknya.

"Hentikan, Yunita." Arya menarik lengan sang istri dengan paksa.

Biasanya Arya tak berani berlaku kasar, hanya sentuhan lembut yang sering ia lakukan pada, Yunita.

Yunita menatap tajam Arya. "Lepas, mas!."

Ia terus berontak, berusaha meloloskan diri dari cengkraman Arya. Semuanya bisa dikendalikan, Yunita yang tengah terbakar amarah mampu melepaskan cengkraman Arya. Tenaganya seperti terkumpul, sampai-sampai ia mampu lepas dari sang suami yang memiliki tubuh tegap dan kuat, dengan penuh rasa kecewa dan api cemburu, Yunita mendorong tubuh tegap suaminya sampai jatuh ke dasar lantai.

"Jangan begini sayangku, Yunita. Aku bisa jelaskan semuanya, kamu sudah termakan api amarah mu."

Meskipun sudah terjatuh Arya tetap mencoba mencegah tindakan sang istri, namun semuanya musnah saat melihat Yunita menemukan ponsel milik Arya. Wanita itu berhasil mencari apa yang ia yakini sebagai bukti. Ponsel itu bisa menjadi saksi kekecewaannya pada sang suami.

"Ponsel mu ada dua, mas ? Setahuku hanya ada satu yang berwarna putih, Lalu ini apa ? Milik siapa ? Cepat jawab semuanya!." Sorot matanya semakin menajam. Pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan.

Diangkatnya ponsel hitam itu kedepan wajah suami. Nampak kekhawatiran tergambar jelas dalam wajah Arya.

"Kamu pembohong! Sampai kapan kamu akan menghindar ? Sejak kapan kamu memiliki dua ponsel tanpa sepengetahuan ku ? Jawab Arya!."

"Semua keraguan ku selama ini ternyata benar, harta dan tahta sudah membuatkan mu, mas. Ingatlah perjuanganmu dulu, sebelum mendapatkan ini semua."

Tubuh Arya melemas, ia merasa dunia seakan runtuh. Dalam dirinya pasrah, ketakutan terbesar selama ini menjadi sebuah kenyataan. Apa yang dirahasiakan pelan-pelan terbongkar.

"Mau terus berbohong ? Sampai kapan ? Sampai aku benar-benar akan pergi dari hidupmu ? Hah ? Kau tidak lagi takut terhadap janji mu, aturan Tuhan pun dengan sengaja kau langgar. Bodohnya aku mempercayaimu sedalam ini, mas. Kau terlalu cerdik, menyimpan dua ponsel."

"Dengarkan mas, Yunita. Jangan seperti ini, aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus. Kita bicarakan semuanya dengan baik-baik. Kamu sudah termakan api cemburu yang belum pasti kebenarannya, ponsel yang datu itu aku pergunakan untuk bekerja, sayang." Arya memohon dengan wajah memelas.

"Sampai kapan kamu akan berbohong terus seperti ini, mas ? Kau pembohong besar!." Yunita mengutak-atik ponsel milik suaminya, ia menelan kecewa, ponselnya tak bisa dibuka, harus menggunakan sidik jari sang pemilik ponsel.

"Sudahlah, sayang." Arya merasa sedikit lega.

"Cepat buka ponselmu, mas.".

Arya diam, ia pura-pura tak mengerti.

"Mas, Arya!." Teriak Yunita dengan kesal.

"Kenapa, sayang ? Kamu enggak cape teriak-teriak seperti itu ? Duduklah dulu, tenangkan pikiranmu."

"Tidak. Tidak bisa! Aku bukan wanita bodoh yang bisa kamu bohongi terus menerus, bukalah ponsel milikmu, jika tidak ada rahasia apa pun, kamu tidak akan merasa ketakutan seperti sekarang. Berarti memang sudah jelas, semua kecurigaan ku selama ini benar, kamu berselingkuh!."

Ponsel milik Arya berdering, jelas tertera panggilan masuk bertuliskan My honey terpampang dilayar ponsel. Yunita terbelalak kaget, tubuhnya serasa lemas tak berdaya, gemuruh dalam dada kian terdengar jelas dan saling bertalu.

"Tenangkan dirimu, sayang. Mas akan ceritakan semuanya. Duduklah, sebentar saja."

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
mampus ajalah kau yunita njing. ngebavot aja kemampuanmu. kaya tapi goblok
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Wanita Lain Di Hati Suami   bab 47

    Wanita Lain Dihati Suami "Heh! Kamu ngomong sembarangan. Aku bukan wanita badut, aku csntik dan sexy! Bicaralah yang sopan padaku." Lusi semakin mendekat pada Yunita, ia sudah tak tahan ingin menampar istri pertama Arya.Yunita tertawa dengan sangat keras, suaranya terdengar menggema memenuhi ruangan, sorot matanya terlihat kentara wajahnya yang ia buat menguat."Hahaha, ngaca dulu kalau ngomong. Wajah mirip badut aja bangga! Silahkan saja ambil Mas Arya sesuka mu, aku tidak membutuhkan lelaki pengecut sepertinya." Telunjuk tangan Yunita terarah tepat didada bidang milik sang suami, ia menekan nya sembari melangkah pergi."Heh dasar wanita mandul." Umpat Lusi dengan nafas tersengal-sengal, wajahnya merah padam dengan rambut yang terlihat tak beraturan.Yunita berbalik badan saat tengah berjalan menyusuri tangga. "Bukan aku yang mandul, tapi Tuhan yang tak mempercayai Mas Arya untuk memiliki keturunan!." Lusi yang hendak menyusul Yunita di lantai dua, namun dengan cepatnya Arya menar

  • Wanita Lain Di Hati Suami   bab 46

    Wanita Lain Dihati Suami "Berani kamu mengusik rumah tanggaku, maka kamu harus menanggung akibatnya. Perbuatan yang selama ini kamu perbuat harus mendapatkan ganjaran yang setimpal." Lengannya ia kepal dengan kuat, wajahnya terlihat mengeras, emosi dalam dada semakin meletup-letup.Di lantai satu terlihat Lusi yang menatap tajam ke arah Yunita, wanita itu nampak menaruh kebencian yang teramat dalam, ia kini resmi menjadi madu yang akan tinggal satu atap dengan istri tua."Mas, aku cape, ambilkan minum untukku." Perintah Lusi pada Arya sembari menarik lengan sang suami dengan manja."Duduk lah dulu, aku akan ambilkan minum untukmu." Yunita pergi ke kamar setelah melihat madunya yang terlihat manja dihadapan dirinya, Lusi seperti tengah memamerkan kelihaiannya dalam merayu Arya.Pintu kamar ditutup dengan cepat, tak lupa ia kunci. "Lihat saja jamu Lusi, kamu sudah merebut apa yang selama ini aku pertahankan. Dan kamu Mas Arya, tega-teganya mendua dengan alasan tak pasti." *****Malam

  • Wanita Lain Di Hati Suami   bab 44

    Keesokan harinya Yunita melaksanakan rutinitas pagi, ia pergi sarapan seorang diri, di meja makan sudah tersaji roti dengan topping telor ceplok, tak lupa segelas susu hangat yang tak pernah ia lewatkan.Terdengar deru kendaraan mobil yang terparkir di halaman, Yuni tetap fokus memakan sarapan yang sudah disiapkan asisten rumah tangganya. Mulutnya terus mengunyah, ia tak mempedulikan siapa yang sudah datang.Pintu utama terbuka lebar, dua sosok yang tak asing datang ke rumah Yunita dan Arya. Tamu yang tak pernah diharapkan itu datang dengan hati yang berbunga-bunga, Yuni yang tak menyadari kedatangan Arya dan Lusi tetap fokus sarapan."Yunita." Ucap Arya diseberang sana."Sepertinya istri kamu pura-pura tak mendengar kedatangan kita, Mas." "Dia lagi sarapan, bisa saja tak mendengar nya."Arya menghampiri Yunita, ia menepuk pundaknya. "Sayang, aku datang."Yunita tersentak kaget, roti yang ia genggam jatuh ke meja makan. "Kamu mengagetkan ku saja." Ucapan nya terdengar ketus."Aku kes

  • Wanita Lain Di Hati Suami   bab 44

    Wanita Lain Dihati Suami "Mas, kamu di mana ? Aku kangen kamu. Bisa antar aku belanja tidak hari ini ? Hanya sebentar saja." Terdengar suara Lusi diseberang telpon, wanita itu terlihat aktif dan tak bisa bersikap elegan seperti yang dilakukan Yunita."Nanti aku pulang, hari ini aku ingin menghabiskan waktu ku sebentar saja dengan Yuni. Sore atau setelah dzuhur aku akan menemanimu." Telpon dimatikan sepihak oleh Arya, ia tak memberi aba-aba.Yunita yang kini tengah duduk diatas ranjang dengan memegangi ponsel, wajahnya terlihat tak mempedulikan kehadiran Arya. "Yuni, aku ingin mengajakmu pergi jalan-jalan. Sudah lama sekali kita tidak pernah menghabiskan waktu bersama, aku merindukanmu." Ajak Arya dengan tatapan sendunya."Aku ingin menghabiskan waktu ku di rumah, pergilah, ajak istri kedua mu pergi belanja. Aku hanya butuh istirahat.""Hanya sebentar saja, aku mampu berlaku adil padamu dan juga Lusi." Arya terlihat memohon."Kalau aku bilang tidak, berarti memang aku tidak ingin per

  • Wanita Lain Di Hati Suami   bab 43

    Wanita Lain Dihati Suami Satu minggu sudah pernikahan Arya dan Lusi, tidak ada tanda-tanda Lusi untuk pindah rumah, wanita itu masih terus mencoba dengan sangat keras, membujuk sang suami untuk cepat bisa memboyong nya ke rumah utama yang ada di Jakarta."Mas, aku ingin pindah dari sini. Ini rumahnya kurang besar, tidak seperti rumahmu yang ada di Jakarta."Arya menghembuskan nafas kasar, ia yang tengah menyisir rambutnya di depan cermin rias. "Lusi, tunggu waktu yang tepat untuk aku berbicara empat mata dengan Yunita.""Kapan ? Kamu takut padanya ? Sampai-sampai harus menunggu persetujuan dia, bukankah semuanya milikmu, Mas ?.""Rumah itu aku buat khusus untuk Yunita, ia yang merancang semuanya. Aku harus meminta izin terlebih dahulu untuk membawamu tinggal di sana, aku harus berlaku adil."Terlihat jelas raut wajah istri kedua itu menandakan ketidak sukaan nya pada Yunita, alis hitamnya terlihat kentara dengan lipstik merah yang begitu menyala."Aku harus sabar seperti apa lagi, Ma

  • Wanita Lain Di Hati Suami   bab 42

    Wanita Lain Dihati SuamiKamar yang sudah dihiasi dengan bunga, ranjang besi yang ditaburi bunga mawar merah, membuat kesan syahdu dan malam pertama semakin lekat."Mas, aku bahagia banget bisa nikah secara resmi denganmu, dan sekarang, aku resmi menjadi nyonya Arya." "Iya, sayang." Keduanya saling berhadapan di atas tempat tidur yang sudah dihias. Hembusan nafasnya kian terasa hangat memenuhi wajah Lusi, Angga tanpa henti menatap kedua sorot mata sang istri, begitu lekat, lengangnya dengan sigap menyentuh wajah yang sudah dipoles make-up."Apakah aku cantik ?.""Cantik." "Lebih cantik aku dibanding Yunita ?.""Iya, sayang." Seolah terhipnotis dengan suguhan yang ada dihadapannya kini, Angga menuruti semua yang dikatakan sang istri."Kalau gitu, ajak aku tinggal di rumah utama mu, sayang." Lengan lentik itu menyentuh bibir tipis milik sang suami."Iya, tenang saja, sayang. Malam ini aku hanya ingin melakukan hubungan denganmu, jangan membahas hal lain."Seolah sudah mengerti dengan

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status