Share

87

Author: KARTIKA DEKA
last update Last Updated: 2025-07-09 21:54:23

“Kamu ngapain sih, mondar-mandir, pusing tau lihatnya!” sungut Axel melihat sepupunya yang jalan mondar-mandir seperti orang bingung di ruangan kantor mereka.

“Aku memikirkan cara supaya Alya membatalkan gugatan cerainya,” kata Arjuna tetap sambil mondar-mandir.

“Ah, percuma! Aku yakin, dia nggak akan mau lagi balik sama kamu,” kata Axel mematahkan semangat Arjuna. “Lagian, buat apa kamu balik sama dia? Toh, kamu nggak suka sama dia. Sekarang kita harus mikirin, supaya perusahaan ini nggak bangkrut total. Kita harus cari investor.”

“Investor mana yang mau berinvestasi di perusahaan yang nyaris kolaps dan punya rekam jejak buruk?” sahut Arjuna, akhirnya berhenti melangkah dan menjatuhkan diri ke sofa kantor. Wajahnya murung, kedua tangannya menutupi muka. “Aku benar-benar butuh Alya.”

Axel menyipit melihat sepupunya yang tampak frustasi itu.

“Jangan bilang kamu sekarang benar-benar sudah jatuh cinta sama Alya,” katanya dengan tatapan menyelidik.

“Entahlah,” desah Arjuna. “Aku han
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Wanita Lain di Hati Papa   94

    Mendengar pertanyaan itu, Bastian langsung bungkam. Seakan-akan berusaha menemukan satu kata bijak untuk disampaikan pada Alya.“Papa sudah semakin tua. Papa sudah berjanji akan menua bersama Mama. Ibu kamu juga sudah ada yang menjaga. Mungkin, dia tetap ada di hati Papa, jadi Adik Papa,” kata Bastian. Alya tersenyum mendengar jawaban papanya. Dirinya berharap, papanya tak lagi meletakkan ibunya di dalam hati menggantikan posisi sang Mama. Hatinya bahagia akhirnya, mamanya bisa berdamai dengan ibunya. Kebahagiaannya semakin sempurna, karena ibunya juga sudah menemukan pendamping. “Ayok pulang. Malah senyum-senyum,” tegur Bastian sambil membukakan pintu mobil untuk anaknya. “Makasih papaku yang ganteng,” ucapnya lalu masuk. Bastian tertawa dan ikut masuk ke dalam mobil. ~~~~~~Hari itu langit Jakarta mendung, seolah ikut meramalkan suasana yang akan berubah dalam hidup Alya.Alya melangkah memasuki lobi gedung perkantoran megah berlantai tiga puluh dua di kawasan bisnis. Sepatunya

  • Wanita Lain di Hati Papa   93

    Setelah urusan dengan Arjuna dan keluarganya selesai tanpa banyak drama dan perjanjian hitam di atas putih kalau mereka tak akan lagi mengganggu keluarga Bastian apapun alasannya, keluarga Bastian memutuskan datang ke rumah Handoko. Suasana di ruang tamu rumah Handoko terasa mencekam bagi Ratna. Dirinya merasa dihakimi, padahal dirinya dan Bastian belum menceritakan maksud kedatangan mereka ke rumah Handoko.Handoko duduk di kursi panjang dengan punggung tegak, kedua tangan disatukan di atas pangkuan. Wajahnya tampak sangar, matanya menatap Ratna dan Bastian tanpa sedikit pun senyum.Ratna mencoba mengatur napas. Tangannya yang dingin digenggam erat oleh Bastian, memberi isyarat agar ia tak perlu takut bicara.“Jadi,” kata Handoko membuka suara, “kalian datang mau apa?”Sebelum mulai bicara, Ratna menarik nafas dalam. “Ada hal yang ingin Ratna sampaikan sama Om.”“Apa?” tanya Handoko membuat Ratna semakin menggengam tangannya yang dingin. “Tentang Alya,” kata Ratna pelan. Tak ada p

  • Wanita Lain di Hati Papa   92

    Axel dan Arjuna sangat terkejut ketika melihat video yang dikirimkan oleh Alya ke ponsel Arjuna. Mata keduanya sampai tak berkedip melihat video itu.“Apa kubilang, rencana ini justru bisa menyerang kita balik!” kata Arjuna terdengar gusar. Dia sampai mengguyar rambutnya hingga acak-acakan. “Jadi mau gimana lagi, sudah terlanjur? Paling tidak rencana ini masih jauh lebih aman dari rencana Om Darmawan,” kata Axel. “Aman apanya, kita terancam dipolisikan!” Kata-kata Axel tak bisa juga membuat Arjuna tenang. Lelaki itu mengusap wajahnya dengan kasar hingga memerah. “Paling mereka akan buat kesepakatan. Buktinya mereka suruh kita datang kan?” “Ah, pusing aku. Kenapa justru menjadi kacau begini? Akhirnya, kita tak mendapat apapun!” keluh Arjuna. Axel menghembuskan napas panjang, menatap layar ponselnya yang masih menampilkan video Tommy ditangkap Gatot dan Reza. “Sudahlah, Jun … Kita sudah terlanjur basah,” katanya dengan suara pelan tapi tegang. Axel juga terlihat pasrah. Arjuna be

  • Wanita Lain di Hati Papa   91

    Keesokan malamnya, rumah keluarga Bastian tampak lebih sepi dari biasanya. Namun di balik kesunyian itu, mereka tengah sibuk menyiapkan rencana penjebakan. Nanik duduk di ruang tamu, mengenakan blus hijau tua yang sengaja dipilih agar tak tampak mencolok. Gatot sedang membantu memasang alat perekam kecil di balik kerah bajunya. “Kamu jangan sentuh bagian sini,” kata Gatot perlahan, tangannya menepuk pundak Nanik dengan hati-hati. “Ini mic kecil. Suaranya jelas. Kalau dia datang, biarkan bicara banyak. Kalau bisa, pancing dia cerita siapa yang nyuruh.” Nanik mengangguk gemetar. “Saya takut … Pak.” “Tenang, saya akan mengawasi kamu. Kalau dia macam-macam, saya masuk. Ibu Ratna, Pak Bastian, dan Alya juga memantau dari CCTV.” Sementara itu, Alya berdiri di samping Bastian di ruang monitor. Tak jauh dari mereka ada Laras dan Ratna, juga Reza. Di layar, gambar Nanik tampak jelas. “Papa yakin Tommy bakal datang malam ini?” tanya Alya, suaranya cemas. “Kita lihat saja nanti. N

  • Wanita Lain di Hati Papa   90

    “Sa–saya cuma cerita sama Tommy, Bu,” kata Nanik gugup.Ratna, Alya dan Bastian saling pandang. Nama itu terdengar asing di telinga mereka. “Siapa Tommy?” tanya Bastian.“Pacar … saya, Pak,” jawab Nanik dengan kepala menunduk.“Kamu pacaran?” tanya Ratna tanpa mampu menyembunyikan ekspresi terkejutnya. Begitu juga Bastian dan Alya. “Kamu nggak ingat umur, Nanik?” tanya Ratna.Nanik jadi merasa malu. Di usianya yang tak muda lagi, dia malah pacaran.“Ma–” tegur Alya karena pertanyaan Ratna terlalu privasi. Pacaran atau tidak, itu adalah hak Nanik menurut Alya. “Bibi kenal dia dimana? Kok bisa cerita tentang keluarga kita?” tanya Alya. Meski lebih lembut dari Ratna, tapi pertanyaan itu membuat Nanik takut juga. “Kenal di depan,” jawab Nanik. Dari suaranya terdengar Nanik masih merasa takut. “Di depan mana? Rumah?” tanya Ratna lagi. Nanik mengangguk.“Kok bisa dia di depan rumah. Mau ngapain?” tanya Ratna lagi yang tampak gregetan.“Tanya alamat, Bu. Kebetulan saya lagi nyapu halam

  • Wanita Lain di Hati Papa   89

    Alya menatapnya lama, tatapan yang penuh amarah. Seolah-olah semua kepercayaan yang pernah ia miliki tentang lelaki di depannya telah hancur.“Apa bedanya?” tanya Alya dengan suara ketus. “Kamu pikir kalau aku kembali sama kamu, Axel akan berhenti? Dia orang serakah. Kamu pun … kamu juga sama saja.”Arjuna menunduk. Untuk sesaat, ia bahkan tak sanggup membela diri. Karena di dalam hatinya pun ia tahu, Alya benar.“Aku nggak akan pernah bisa percaya sama kamu lagi,” lanjut Alya, suaranya lebih pelan. “Dan bukan cuma soal kebohonganmu. Tapi karena kamu tega memanfaatkan masa lalu keluargaku … untuk kepentinganmu sendiri.”“Alya, dengar–”“Cukup!” potong Alya cepat. “Kamu nggak sadar, ya? Kamu mau menjerat aku dengan aib keluargaku! Terus kamu pikir aku akan bilang ‘iya’ dan kembali jadi istrimu, cuma karena takut?”Arjuna memejamkan mata. “Alya, bukan begitu–”“Lalu apa?” Alya menunduk. Bahunya bergerak naik turun, karena nafasnya yang terasa sesak. “Aku lebih baik sendiri, meski kamu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status