***
Kasih terus membiarkan air shower mengalir menyiram tubuhnya. Semalam merupakan malam yang paling kelam dalam hidupnya. Bunga kehidupannya layu, membuat wanita itu merasa tak berharga. Air matanya bercucuran, menetes bersama rasa sesal yang mendalam. Bagaimana mungkin dia mengingkari janji suci yang pernah diikrarkan kepada mendiang ibunya? Pada saat itu, Kasih bersumpah untuk menjaga kehormatannya untuk suami masa depannya, bukan untuk suami yang hanya menjalin ikatan pernikahan hingga melahirkan anak laki-laki.
Tiba-tiba, Kasih memutus aliran air shower, membungkus tubuhnya dengan kimono handuk. Tubuhnya terasa sakit, dan rasa pedih melanda bagian inti tubuhnya.
Dengan pandangan tajam, Kasih duduk di depan cermin rias, tertawa dengan kepahitan. Gelak tawa itu terdengar menusuk hati, meremehkan dirinya yang telah terhina.
"Kasih Cynthia, kau sudah kehilangan hargamu! Tidak layak dicintai oleh pria mana pun karena kau kotor," ucap wanita itu pada diri
"Kasih, kamu cantik sekali," puji Nimas."Aku harus mengubah penampilanku, Mbak. Aku harus ke luar dari zona nyaman," balas Kasih."Iya, kamu harus tunjukan ke orang-orang kalau Kasih yang dulu dan sekarang berbeda," tukas Nimas. "Mbak lega karena kamu bangkit dari rasa putus asamu dan tidak terlalu larut dalam kesedihan.""Terima kasih ya, Mbak. Di perusahaan ini, hanya Mbak Nimas lah yang masih mau bicara, dan berteman denganku. Mereka semua mendadak menjauhiku setelah mengetahui kalau aku jadi personal assistant-nya Pak Arthur.""Mbak masih tetap begini, dan tidak ada yang berubah dari persahabatan kita di perusahaan ini," ucap Nimas tersenyum. "Mereka hanya iri karena hanya kamu lah satu-satunya wanita yang bisa jadi asisten pribadinya, semua pasti tahu bagaimana sikap Pak Arthur yang dingin pada para wanita, bahkan kalau beliau tidak suka, dia akan menatap dengan tajam. Banyak staff wanita yang menangis karenanya. Mereka kaget karena anak baru mampu
***Kasih menghela napas panjang setelah membaca pesan dari salah satu kerabatnya yang mendadak menghubunginya. Padahal saat kemarin keluarganya terpuruk dan ia meminta bantuan tidak ada satu pun yang mau membantunya. Bahkan mereka tidak mau kenal sama sekali dengannya atau pun Zayn. Semua saudaranya yang masih ada pertalian darah tidak sudi menganggapnya dan adiknya. Tapi kenapa saat ini mereka semua mendadak sok baik dan mengajaknya bertemu? Apa karena saat ini Zayn sudah pergi ke Singapura dan dia sudah menjadi asisten pribadi sang jutawan terkenal, mereka semua seolah menganggap keberadaan dirinya?"Manusia kenapa bisa sejahat itu?" tanya Kasih pada dirinya sendiri dengan pelan."Manusia memang mempunyai sisi yang jahat, Kasih," timpal Arthur."Termasuk kamu, bukan?" sindir Kasih.Arthur tertawa mengejek. "Kamu juga mempunyai sisi jahat, kamu ingin merebut perusahaan yang ayahmu rintis dan membuat mereka menderita. Jadi tidak ada ma
***Kasih terpesona oleh keindahan gemerlap lampu warna-warni yang memenuhi malam di Paris. Menara Eiffel bersinar indah seperti ratapan cinta yang tak terucapkan. Arthur, atasan Kasih, mengajaknya menikmati keindahan tersebut dengan cara yang tak terduga. Meskipun seharusnya Kasih tidak bisa menikmati kesempatan ini, Arthur membuat pengecualian untuknya."Sangat cantik, bukan?" gumam Kasih tanpa bisa menahan kagumnya.Arthur, yang sedari tadi memandanginya, tersenyum puas. "Paris selalu memiliki daya tariknya, dan melihatmu menikmati ini membuat semuanya semakin istimewa,” batinnya dalam hati.Mereka duduk di balkon kamar hotel mewah Arthur yang memiliki pemandangan langsung ke Menara Eiffel. Kasih merasa seperti bintang-bintang Hollywood yang menikmati kemewahan eksklusif.Kasih menatap menara Eiffel tanpa henti yang malam ini dihiasi lampu warna-warni yang terlihat megah. Zakia tidak menyangka kalau sekarang
***Arthur mengajak Kasih pergi ke pesta makan malam yang diadakan oleh para elit Prancis yang terletak di Paris. Kasih menggunakan sheat dress warna hitam dengan keyhole membuat wanita itu secantik dewi. Kasih juga tak jarang melempar senyum ramah pada setiap orang yang menyapanya dan Arthur. Tangan Kasih terus saja melingkar di lengan pria itu, setiap dia ingin melepaskannya, pria itu selalu menolaknya."Kamu ingin melepaskannya karena di sini banyak pria yang menatapmu?" tanya Arthur setengah berbisik."Aku tidak nyaman karena banyak yang menatap aneh pada kita. Pasti mereka bingung karena aku bukan istrimu. Aku tidak ingin nanti ada berita yang aneh-aneh tentang kita," balas Kasih dengan suara yang pelan."Mereka tidak tahu siapa istriku, Kasih. mereka menatap seperti itu karena terkejut aku membawa seorang wanita di pesta ini. Mereka mengira aku ini tidak normal karena yang selalu mendampingiku itu selalu Willy," jawab Arthur."Kam
***"Kamu ini anak haram! Kamu tidak pantas berada di keluarga terhormat seperti ini! Kamu datang bersama ibumu yang murahan itu hanya demi menguasai harta kami? Kamu sengaja datang untuk menghancurkan semuanya? Sampai kapan pun, nama kamu tidak akan pernah saya akui menjadi bagian dari keluarga Sastranegara! Kamu hanya anak haram yang tidak berguna! Enyah saja kamu dari rumah ini!""Aku bukan anak haram, mommy juga bukan perempuan nakal! Kami datang ke sini karena merindukan daddy. Daddy bilang kami harus datang, kami juga punya kartu keluarga yang menyatakan kalau kami adalah keluarga sah dari daddy.""Anak haram! Anak haram!! ""Tidakkk!!!!"Kasih langsung terbangun dan dia terkejut mendengar Arthur berteriak histeris. Dia menggoyangkan bahu pria itu pelan, Arthur tidak juga bangun, pria itu malah menangis dengan keadaan terpejam dan raut wajahnya ketakutan. Wanita itu langsung membelai rambut Arthur lembut. "Tidak apa-apa, semua akan baik-baik
***"Rose, kamu tidak mau memiliki anak?""Kenapa Mami bertanya seperti itu? Mami juga tahu jawabannya," balas Rose."Kalian sudah menikah selama lima tahun, dan juga keluarga besar dari Sastranegara sudah menuntut Arthur untuk memiliki ahli waris, jika dia tidak mempunyai anak laki-laki semua harta milik keluarga Sastranegara akan jatuh pada papa mertuamu, walau dia itu bukan ayah kandungnya Arthur," ucap Kania."Apa? Jadi harus ada syarat agar Arthur bisa jadi ahli waris satu-satunya? Bukankah Arthur itu anak pertama dan juga anak laki-lki satu-satunya?""Karena Arthur disebut sebagai anak dari wanita asing yang awalnya tidak diharapkan, namun karena Arthur datang bersama ibunya dan dari awal kedatangannya ke negara ini adalah musibah untuk keluarga besar Sastranegara dan disebut sebagai aib. Tapi, mereka akhirnya diterima karena bisa menunjukan bukti kalau di mata hukum mereka adalah keluarga yang sah. Jadi, neneknya Arthur meminta s
***"Sayang... "Arthur dan Kasih langsung beralih menatap ke arah sumber suara. Tampak wanita anggun yang sedang berjalan menghampiri mereka."Sayang, aku kangen kamu," ucap wanita itu bergelayut manja di lengan pria itu."Rose, kamu kenapa mendadak ke sini? Bukannya kamu sedang sibuk dengan syutingmu?"'Ah... Jadi wanita ini adalah Rose, istrinya Arthur,' batin Kasih dalam hati."Aku mau kasih kejutan buat kamu, Sayang. Meski aku sangat sibuk, aku selalu memikirkan kamu," balas Rose. Wanita itu langsung menatap wanita yang duduk di depan suaminya, dan tersenyum ramah, "Kamu Kasih, ya?" tanyanya.Kasih mengulas senyum, dan mengangguk. "Iya, Bu. Nama saya Kasih Chintya, saya adalah asisten pribadinya Pak Arthur," jawabnya."Iya, saya sudah tahu. Kamu tadinya kerja di perusahaan ini?""Iya. Saya bekerja sebagai staf administrasi di perusahaan ini," jawab Kasih lagi."Ternyata kamu karyawan terbaik sampai suamiku ini mengangkat kamu jadi asisten pribadinya," ucap Rose. "Pasti sulit ya b
***“Arthur, ada apa denganmu? Bukankah kita sudah sepakat setahun yang lalu agar rumah tangga kita ini bukan hanya sekedar kepentingan bisnis saja? Kamu melupakannya? Kamu juga bilang untuk kita berdua mencoba untuk membuka hati satu sama lainnya, kan?” tanya Rose.Arthur mengangguk. “Ya, kamu benar. Tapi aku mengatakan semua itu setahun yang lalu dan hati manusia seringkali berubah dan kutarik ucapanku itu.”“Jadi, kamu tidak pernah menyukaiku?”“Hmm… kamu pikir saja sendiri,” balas Arthur dengan dingin.Rose tersenyum tipis, “Arthur, kita harus ingat tentang tujuan kita menikah dan pernikahan kita sudah berjalan lima tahun, apa kamu tidak mau mewujudkan rencanamu itu?”“Rose, kamu kenapa mendadak ingin aku terus bersamamu dan memikirkan pernikahan ini? Kamu merencanakan sesuatu?” Arthur menatap tajam pada Rose."Aku tidak merencanakan sesuatu. Apa aku sa