Share

Laila Qudsiyyah

“Apa yang kau lihat dari lelaki itu, Lail? Dia bahkan lebih tua dari ayah kita.”

“Memangnya kenapa? Apa cinta butuh alasan?” Lail dengan kurang ajarnya malah baik bertanya, gadis kecilku yang sepertinya sudah mulai beranjak dewasa itu masih terlihat santai meski matanya yang memerah seperti menahan marah dan tangis. Aku mendadak menunduk, menghela napas, berusaha menahan emosi sebelum akhirnya memilih diam, dan beberapa saat kemudian baru kembali mengajaknya berbicara setelah suasana agak reda.

“Kau masih ingat saat pertama kali kita bertemu Pak Andro?”

“Di hotel.”

“Bukan, Lail, tapi di rumah ini dan di mana dia mengenalkan diri.”

“Itu bukan pertama kalinya bertemu Pak Andro, Kak, itu sudah hari kedua.”

“Ya ya, ya.”

Aku mengiyakan dan mencoba mengalah.

“Dia datang dengan keadaan mabuk, kan?”

“Lalu?"

Lalu dia bilang? Apa ia tidak bisa berpikir sedikitpun bahwa itu petanda tidak baik? Bisa jadi lelaki itu bukan lelaki baik-baik, atau setidaknya apa Lail tidak tertarik untuk bertanya ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status