Share

Bukan Wanita Simpanan

***

Nayra duduk di samping kursi kemudi, kursi yang diduduki oleh Adit. Senyumnya semanis madu, tapi tak membuat Adit merasa istimewa. Baginya semua itu palsu. Adit terlanjur kecewa pada tingkah istri yang sangat amat dicintainya itu.

“Mas Adit terima kasih ya sudah antarin kami ke butik. Harusnya nggak usah repot-repot. Aku jadi merasa nggak enak,”

Adit menoleh ke kursi belakang yang ditempati oleh adik sepupu istrinya itu. “Nggak apa-apa. Sesekali. Kamu juga jarang kan keluar dari pesantren untuk belanja,” ucapnya menyahuti. Kali ini sudut bibirnya membentuk senyum tulus sebab menghargai adik sepupu istrinya itu.

“Hafa terlanjur bentah di sana, Mas,”

“Betah karena ada gus Isam ya, Fa?” goda Nayra. Iya, sepupu yang beberapa kali disebut Nayra adalah ustadzah Hafa. Perempuan yang mengabdi di pesantres milik kyai Ahmad.

Hafa tampak malu mendengar ucapan sepupunya tersebut. Ia tak menjawab, tapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status