Share

Rindu Yang Menggebu

Hamzah menghela nafas panjang, lalu menghempaskannya dengan kasar.

Ia merasa terjepit di situasi yang rumit, andai waktu bisa di putar pasti ia akan menolak mengantar sang ibu ke tempat ini.

Bukan karena Hamzah tak senang mendapat pekerjaan yang selama ini ia cari kesana-kemari, apalagi pekerjaan sopir pribadi yang lebih di katakan layak baginya dari pada seorang serabutan yang di panggil orang jika membutuhkan tenaganya.

Namun, ia tidak suka cara mendapatkan pekerjaan ini yang dinilai tidak sesuai ekspetasi dan kemauannya. Apalagi sang ibu melambungkan dirinya seolah memiliki banyak kebaikan yang nyatanya nol besar jika di buktikan.

Hamzah merasa tau diri tidak memiliki keahlian istimewa apapun, ijazah sekolah hanya tamat SMA, mondok pun hanya setengah-setengah. Ia hanya merasa beruntung mendapatkan Syifa setelah mengadu ingin menikah dengan pak yai kala itu.

“Baik, saya setuju,” tutur Hamzah dengan datar tanpa menatap wajah wanita yang di ajaknya bicara.

“Oke, Mas Hamzah mulai beso
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status