Home / Lainnya / Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam. / Bab 5. Akan Kuhamili Adikmu Lalu Kuledakkan!!

Share

Bab 5. Akan Kuhamili Adikmu Lalu Kuledakkan!!

Author: Vee_nue
last update Last Updated: 2024-04-24 18:27:27

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk tidak kabur, huh?! Kau sudah membuatku marah dan kau akan mendapatkan hukuman berat yang akan membuatmu menyesalinya seumur hidup," ujar Evan.

"Aku tidak mau!! Hentikan, Evan!! Tolong hentikan," teriak Iris sambil menangis.

Iris terus memberontak dengan cara menghalangi serta menjauhkan bibir Evan dari tubuhnya akan tetapi kedua tangannya langsung dicengkeram lalu dikungkung di atas kepalanya oleh tangan kekar sehingga ia tidak bisa lagi melindungi tubuhnya dari serangan hasrat sang pimpinan mafia kejam yang membuatnya benar-benar tidak berdaya.

Evan kembali melucuti baju yang dikenakan oleh Iris, baik emosi serta hasratnya kembali tersulut oleh pembangkangan sang wanita sehingga ia tidak bisa lagi mentolerirnya. Tubuh seksi Iris akan menjadi pelampiasan amarahnya, hanya tinggal sedikit lagi dan ia bisa benar-benar memuaskan hasratnya akan tetapi tiba-tiba saja ia mendengar suara tembakan lalu pintu kamar diketuk kencang oleh seseorang sehingga Evan sontak menghentikan aksinya.

"Tuan Evan!! Tuan," seru seorang pria di luar sambil terus mengetuk pintu.

"Shit," maki Evan, ia terlihat sangat kesal karena mendapat gangguan dari anak buahnya.

Evan mengikat kedua tangan Iris dengan kaosnya kemudian menarik selimut yang ia gunakan untuk menutupi tubuh sang wanita yang hanya terbalut pakaian dalam saja, dengan langkah kaki yang menghentak ia berjalan menuju ke pintu. Tatapan mata tajam bak pembunuh berdarah dingin ia tujukan kepada anak buahnya.

"Ada apa?" Tanya Evan dengan ekspresi wajah yang sedang menahan emosi.

"Julian datang menyerang untuk mencari adiknya, dia menembaki beberapa penjaga gerbang hingga tewas dan Julian juga mengancam akan membunuh tuan Peter kalau anda tidak segera membebaskan adiknya," jawab sang pria.

"Jadi si bodoh itu sudah berani datang ke rumahku dan menantangku," ucap Evan sambil tersenyum sinis.

DORR!! DORR!! Suara tembakan kembali terdengar di udara, entah sudah berapa orang yang sudah dihabisi oleh Julian dan Even bergegas masuk ke dalam kamar karena ia tidak ingin Peter menjadi korban kebrutalan Julian selanjutnya.

Evan bergegas memakai kaos dan tak lupa memakaikan baju ke tubuh Iris, ia kembali mengikat tangan tawanannya kemudian mengambil pistolnya di dalam laci yang tiba-tiba ia todongkan ke kepala Iris. "Aku peringatkan kepadamu untuk tidak berbuat macam-macam atau kepalamu yang cantik ini akan kuledakkan, apa kau mengerti?!"

Iris tidak bisa berkata-kata dan hanya ia bisa mengangguk cepat dengan air mata yang terus berlinang membasahi pipi mulusnya, lengannya dicengkeram erat dan ia dipaksa berjalan keluar kamar dengan kepala yang ditodong pistol. Tangisnya kembali pecah saat ia dibawa keluar untuk menemui kakaknya.

"Kak Julian," tangis Iris.

Wajah Evan berubah merah padam melihat Peter ditodong pistol oleh Julian serta beberapa orang lainnya, darahnya mendidih dan ia tidak terima dengan perlakuan yang didapatkan oleh Peter. "Besar sekali nyalimu dengan datang ke rumahku dan membuat keributan," ujarnya kepada Julian.

"Itu karena kau sudah menyandera adikku, berengsek!! Cepat lepaskan adikku atau kepala anak buah kesayanganmu ini akan kuhancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil," hardik Julian.

Alih-alih gentar dengan ancaman Julian, Evan malah tertawa lantang sambil menatap Julian dengan tatapan menghina. "Apa kau pikir aku akan takut dengan ancaman konyolmu itu, hah?!"

"Apa kau pikir aku sedang bercanda, Evan?! Cepat lepaskan adikku sekarang juga atau kau akan menyesalinya," bentak Julian yang sudah bersiap menarik pelatuk pistolnya.

"Tidak mau!! Tubuh adikmu terlalu indah dan seksi untuk dilewatkan begitu saja, kau sudah membunuh istri dan calon anakku maka aku akan melakukan hal serupa kepada adikmu," tolak Evan.

"Kau sudah membunuh Richard dengan cara yang sangat kejam, Evan!! Apa kau masih belum puas juga, huh?" Ujar Julian dengan nada tinggi hingga urat-urat di lehernya mencuat.

Evan menciumi leher Iris tepat di depan mata Julian, ia melakukannya untuk mengintimidasi serta memancing emosi musuhnya yang otomatis membuat suasana semakin panas dan tegang. "Tentu saja aku belum puas karena aku belum mendengar suara desahan serta teriakan adikmu menggema di mansionku dan aku ingin menghamili adikmu yang cantik ini, lalu ..."

Ucapan Evan terhenti, ia kembali tersenyum senang saat melihat wajah Julian menjadi merah padam karena terpancing kata-katanya. Evan sudah tidak sabar ingin melihat reaksi musuhnya nanti setelah mendengar kelanjutan kata-katanya.

"Lalu ... aku akan meledakkan Iris seperti kau meledakkan istri dan calon putraku," lanjut Evan yang membuat Julian semakin terbakar api amarah.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 100. Terima Kasih Karena Telah Menculikku Dan Manjadikanku Wanita Tawananmu (Tamat)

    "Aku sudah melamar Zoe, aku ingin hidup tenang dan menghabiskan sisa waktuku bersama dengannya karena itulah aku ingin mengundurkan diri dari dunia mafia," ucap Peter.Evan terkejut dan ia tidak bisa berkata-kata, tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Peter akan mengacapkan hal ini kepadanya. Meskipun ia tidak rela kehilangan Peter yang sudah dianggapnya sebagai saudara namun ia juga tidak memiliki hak untuk melarang Peter mencari kebahagiaan sendiri."Baik, aku hormati keputusanmu dan jika kau ingin kembali maka pintu rumahku selalu terbuka untukmu. Jaga Zoe baik-baik dan kau harus sering-sering datang mengunjungiku," ucap Evan."Terima kasih dan maafkan aku," ucap Peter yang kembali memeluk erat Evan.Klan Marchetti kini telah runtuh dan wilayah kekuasaan Evan semakin luas dan kuat setelah merampas semua harta kekayaan Julian. Dan sebagai tanda terima kasih karena sudah membantunya untuk mengalahkan Julian dan Kiyoka, Evan memberikan wilayah kekuasaan Kiyoka kepada Ruben sehingga m

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 99. Mengundurkan Diri Dari Dunia Mafia.

    Melihat Evan sudah tidak lagi bergerak Julian berpikir kalau dirinya sudah benar-benar menang dan bisa merebut semua yang menjadi milik Evan baik itu harta, kekuasaan, wilayah dan lain sebagainya. Julian bermimpi kalau dirinya bisa menguasai dunia setelah kematian musuh bebuyutannya hari dan tanpa mau membuang waktu untuk mengecxek kondisi lawannya, ia memutuskan untuk menghentikan peperangan dengan melakukan ikrar."EVAN TELAH MATI!! MULAI DETIK INI JUGA KLAN LUCIANO SUDAH TIDAK ADA LAGI, SEMUA YANG MASIH TERSISA ADALAH MILIKKU, MILIK KLAN MARCHETTI!!" Teriak Julian yang membuat semua orang terhenti.Simon yang tadinya sedang terpojok dan masih semangat untuk melakukan perlawanan sengit tiba-tiba terdiam mematung saat mendengarkan teriakan Julian yang menggema sampai ke seluruh penjuru arah. Simon masih tidak percaya dengan pengumuman yang disampaikan oleh Julian barusan kalau pemimpinnya yang kuat nan perkasa kini telah gugur dan nasibnya sebagai pengawal sang pimpinan Cosa Nostra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 98. Kekalahan Evan??!!

    Seorang pria tewas dan susul oleh beberapa pria lainnya yang kini mati tertembus peluru, samar-samar suara gelak tawa ditengah deru kebisingan deru suara baling-baling helikopter yang memekakkan telinga."Hey, whatssap, dok!!" Seru Kade sambil memakan wortel dan meniru tokoh kartun Bugs bunny yang membuat Peter dan Iris tercengang."Shit!! Dasar bodoh, kau membuatku kaget saja," gumam Peter yang terkejut sekaligus lega dengan kedatangan Kade yang tepat waktu.Bantuan memang telah datang akan tetapi masalah lain juga ikut datang karena anak buah Kiyoka dan Julian mulai menembaki helikopter dan menyulut emosi Kade yang tanpa pikir panjang langsung menyambar granat lalu melepaskan pin kemudian melemparkannya ke sebuah bangunan kecil yang biasa digunakan untuk gudang penyimpanan senjata.DHUUAAAR!! Bangunan kecil meledak dan helikopter yang ditumpangi Kade terbang meninggi agar tidak terkena dampak ledakan yang bisa menyebabkan masalah pada baling-baling saat serpihan-serpihan bangunan be

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 97. Misi Menyelamatkan Iris.

    Malam tiba, Peter dan beberapa anak buahnya bersembunyi di balik semak-semak yang berada di seberang mansion Marchetti untuk mengintai musuh serta mencari waktu yang tepat untuk menyerang akan tetapi hal aneh terjadi saat mobil-mobil hitam keluar dari gerbang mansion Marchetti termasuk mobil milik Julian."Apa-apaan ini? Mau kemana mereka semua?" Gumam Peter dengan ekspresi wajah yang tampak bingung.Drrtt drrt!! Ponsel salah satu anak buah Peter bergetar menerima sebuah pesan singkat dari mata-mata mereka di dalam mansion."Julian dan Kiyoka pergi menuju ke kediaman Luciano untuk melakukan penyerangan besar-besaran, mansion kosong hanya ada nona Iris yang dijaga 60 bodyguard." Ucap anak buah Peter yang membacakan pesan singkat dari mata-mata mereka."FUCK!! Jadi ... Julian dan Kiyoka bergerak menyerang Evan makanya mereka mengosongkan mansion?! Ini ... kenapa mereka bisa tiba-tiba merubah rencana seperti ini?!" Ujar Peter gusar. "Apakah Evan mengetahui rencana serangan ini?" Ucapnya

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 96. Lamaran dan Janji Terakhir Peter Untuk Zoe.

    "Kata perawat, besok siang aku akan menjalani tes pertamaku dan aku ingin kau berada di sampingku. Aku ingin kau yang menemaniku," ucap Zoe sembari memeluk erat pinggang Peter dari belakang.Tangan Peter yang sedang memegang ponsel merosot dan dengan gerakan jempol yang meraba-raba ia memutuskan sambungan teleponnya dengan Jeremy, mulutnya terkatup rapat tak mampu mengiyakan permintaan Zoe meskipun ia telah berjanji untuk selalu berada di sisi sang model cantik saat sedang menjalani pengobatan."Zoe, ada yang ingin aku katakan kepadamu." Ucap Peter seraya melepaskan tautan tangan Zoe yang melingkar di pinggangnya lalu berbalik ke belakang hingga ia dan Zoe saling berhadapan agar ia bisa berbicara dengan nyaman."Tentang apa?" Tanya Zoe sambil mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah Peter dengan sangat jelas.Ya, meskipun Zoe bertubuh tinggi akan tetapi masih kalah tinggi dengan tubuh Peter makanya setiap kali ia ingin menatap wajah lelaki pujaan hatinya maka ia harus mendong

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 95. Menemani Zoe atau Menyelamatkan Iris?

    "Jangan tendang!! Aku sedang hamil, tolong kasihani aku dan janin di dalam perutku, Kak. Aku mohon," pinta Iris sambil menahan kaki kakaknyta dengan menggunakan satu tangan sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk melindungi perutnya agar tidak terkena tendangan kakaknya.Iris reflek mengaku bahwa ia sedang mengandung agar ia bisa melindungi janin yang sedang dikandungnya dari kemarahan sang kakak, mungkin ini terdengar sangat konyol mengingat kakaknya sangatlah membenci pria yang menanamkan benih di rahimnya akan tetapi sekarang ini keadaan sedang mendesak dan ia akan segera mencari cara untuk bisa meloloskan diri dari cengekeraman kakaknya setelah lolos dari siksaan yang ini tentunya."Apa? Hamil ...?!! Apa kau sudah gila, huh?!" Teriak Julian hingga urat-urat di lehernya mencuat ke permukaan kulitnya. "Aku tidak akan membiarkan hal ini!! Janin kotor itu harus mati sebelum hari pernikahanmu dengan Kiyoka," imbuhnya.Mata Julian melotot, wajahnya menjadi merah padam dengan bib

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status