Share

Bab 13.  Tukang Masak Di Restoran Bu Ajeng

Bab 13. Tukang Masak Di Restoran Bu Ajeng

“Kamu, Bening …?” Wanita itu sudah berdiri di hadapanku. Kak Runi ada di sampingnya.

Hanya sedetik aku berani menatap wajah Bu Ajeng. Selanjutnya aku langsung menunduk menahan perasaan yang tidak karuan di dalam dadaku. Kedua mata teduhnya yang dulu selalu menatapku lembut itu sempat kulihat membulat sempurna. Mungkin dia tak percaya apa yang tengah disaksikan olehnya, atau karena emosi padaku dan menahan murka.

Matilah aku! Sepertinya dia sedang sangat marah. Aku merasa seperti itu. Bagaimana mungkin aku telah begitu nekat mengikuti bujukan Kak Runi, coba? Bumbu rendang yang kuracik tadi, mungkin sangat mengecewakannya. Bumbu gulai ayam kampung yang kuolah tadi mungkin jauh dari rasa khas di restoran ini. Lalu bumbu gulai ikan nila tawar tadi, ya, Tuhan, kenapa aku begitu berani? Bagaimana kalau aku dia suruh mengganti rugi?

“Ka-kamu … Kamu Bening, kan?” Wanita paruh baya menyentuh bahuku. Aku semakin menunduk.

“I-iya, Bu, maaf. Sa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status