Share

Malam Pertama

Mala melanjutkan lagi langkahnya. Tak lama kemudian, ponselnya berdering tanda pesan masuk. Ia mengambil duduk agar lebih nyaman, lalu membuka pesan yang ternyata dari Melati.

[Mbak tolongin aku. Ibu kecelakaan, aku gak tau mau minta tolong sama siapa.]

“Ya ampun, Mel. Kapan kamu mandirinya? Kan ada kakakmu.”

Mala meletakkan ponselnya di meja tanpa berniat membalas pesan Melati. Kesal dan merasa dimanfaatkan oleh orang yang semestinya bisa mengurus kepentingan sendiri.

Lama kelamaan, Mala merasa jika Melati tidak bisa diajak berpikir dewasa. Terkesan main atur dan perintah seenaknya.

“Mala, HP-nya bunyi itu,” ucapan salah seorang kerabat membuyarkan lamunannya. Ia terkesiap dan dengan segera meraih ponselnya.

Sebuah pesan dari Lian terlihat pada layar pipih itu. Tak sabar dengan isi pesan calon suami, ia langsung membukanya.

[Sayang ....]

[Mau sampai nih.]

Mala tersenyum membaca dua pesan yang masuk beruntun.

“Rombongan pengantinnya sudah datang!” teriak saudaranya. Kemudian mereka be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
huh akhirnya .... nikah juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status