Share

Namanya Anggi

POV Anggi

“Dasar sampah! Kalau gak ada duit ya gak usah ngontrak. Sononoh, di bawah jembatan masih ada tempat!”

Aku meneriaki satu keluarga yang baru saja meninggalkan kontrakan.

Kesal, mengontrak hampir empat bulan tapi gak bayar-bayar.Terpaksa mengusirnya. Gak perduli punya anak bayi. Dia pikir, hidup di kotabesar bisa gratisan. Kemarin-kemarin sudah aku beri kesempatan nyicil, bayarnyapun sedikit-sedikit. Aku merasa seperti tukang kredit.

Mereka sudah menjauhi kontrakanku. Satu keluarga, suami,istri dan dia anak balitanya.

Haduh, bisa-bisa wajahku cepat keriput kalau selalu marah-marah begini.

Aku buru-buru menutup pintu dan mengunci. Saatnya mencari orangbaru untuk menempati. Kalau dibiarkan kosong lama, aku bisa rugi.

Mana biaya kuliah Melati mahal. Belum lagi di rumahketambahan Mirza dan istrinya. Pengeluaran makin membengkaknya. Pusing ....

*

Setelah puas berputar selama satu jam tanpa tujuan,akhirnya mobil kuparkirkan di depan pusat perbelanjaan. Keinginan untuk membeli baju
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
hahahahaha jadi ngakak....so'sial rupanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status