Share

Tak Dianggap

POV Mirza

Minggu sore Zaki bersiap-siap menunggu jemputan. Tadinya berkeinginan mengantarnya langsung ke rumah mama, tapi Mala melarang. Sebab, tidak ada seorang pun di rumah. Keluarga besar Mala sedang liburan.

Lama menunggu Mala, Zaki sampai mengeluh karena bosan menunggu.

“Mama lama, Pa.” Dia merebahkan kepala pada bantal di depan televisi. Mengeluhkan dengan tatapan tertuju pada kartun pilihannya.

Aku memilih tidak menjawab pertanyaannya. Sebab, sudah berulang kali Zaki melontarkan pertanyaan yang sama seperti itu. Pun aku balas dengan jawaban yang sama.

“Pa, lama amat!” Dia mulai marah dan menghentak-hentakkan kaki.

“Lagi di jalan,” jawabku menghibur. Entah sudah sampai mana Mala. Perasaan bilang sebentar lagi sampai ketika aku telepon.

“Dari tadi. Papa bohong!” Dia mulai berteriak.

“Eh, bocah! Mama kamu yang bohong. Kan dia yang telat jemputnya.”

Tiba-tiba suara Hesti nyaring di belakangmu. Zaki jadi bangun dari posisi tidur. Dia beringsut mendekatiku. Sorot matanya manandakan k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
km itu yg bodoh anak berubah tapi km biarkan si Hesti bacot
goodnovel comment avatar
Isabella
dasar si Hesti si pelakor dia yg ngerebut tapi dia jg yg tresmos es eeehhh emosi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status