Share

BAB 51

POV Mala

"Apakah bisa dia tetap disini?"

Mas Dion menatapku agak lama. Seketika mata itu seperti tersadar dan segera dialihkan ke sisi lain ruangan ini.

"Maksudku, biar nanti aku antar dia kalau sudah bangun. Tak tega sepertinya melihat Kinanti yang terlelap tidur dipaksa bangun."

Matanya menatap anakku yang tertidur di ruang tengah rumah Bude Rumi. Aku mengerti, siapapun akan iba anak sekecil Kinan harus kubangunkan untuk pulang. Apalagi naik motor, sementara waktu sudah mendekati magrib.

Jika tadi mertuaku tak membuat ulah di sini, tentu Kinan tak sampai tertidur di pangkuan Bude Rumi yang masih terlihat lemah karena sakitnya.

Bersikeras membawa Kinan pulang saat ini, sama saja memberi kode laki-laki ini untuk mengantarku pulang.

Tidak. Aku tak bisa melakukannya. Aku sadar betul posisiku.

"Baiklah. Aku pulang dulu saja. Terima kasih, Mas."

Aku menganggukkan kepala pada pria berambut cepak itu. Rasanya tak nyaman berada begitu lama di rumah ini, mengingat bagaimana status kam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status