Satu bulan kemudian, Andira datang menemui Jackson di perusahaan Wang.
“Nyonya Wang, selamat datang!.” Ucap karyawan dikantor.
“Berhenti memanggilku Nyonya Wang, panggil saja aku Andira.” Semua karyawan terdiam menatap wanita cantik yang sedang berjalan menuju lift itu.
“Nyonya Wang, Tuan Jack sedang tidak bisa diganggu.” Andira menoleh ke arah sekretaris Jackson.
“Kenapa?! Aku sedang ada perlu dengan Jackson!.” Ucap Andira menegaskan kata-katanya.
“Tapi Nyonya, Tuan sedang menerima tamu didalam.” Tanpa berkata apapun lagi, Andira langsung masuk dan melihat Jackson bersama wanita cantik yang pernah berciuman di Cafe Pelangi dulu.
“Oh, jadi ini tamunya? Sangat menarik! Maaf ya sepertinya aku sudah menganggu kebersamaan kalian, tapi jangan khawatir, aku hanya sebentar.” Andira berkata denga
“Lho ada apa??.” Reta bertanya serius, ia menatap Jack yang berlari mengejar Andira.“Aku akan bercerai dengan Jack! Jadi aku minta sama Mama untuk usir dia dari rumah ini!.” Kata Andira emosi.“Ma, bantu aku, aku sama sekali tidak mau bercerai dengan Andira.” Jack memohon kepada Reta.“Andira, ini bisa dibicarakan baik-baik, Jack sudah meminta maaf padamu kan nak.” Ucap Reta menenangkan putrinya.“Sampai kapanpun, aku tidak akan bicara baik-baik lagi dengan Jack! Dia telah mengkhianati aku!.” Andira menunjuk wajah Jack dengan marah.“Aku bersumpah, aku sama sekali tidak selingkuh dengan Marry.” Jack memegang tangan istrinya kuat-kuat.“Oh? Marry namanya? Aku akan simpan nama itu baik-baik didalam otak ku.” Mereka berdua terus beradu mulut sampai tidak menyadari kalau Aline su
“Edward! Aku minta cari tahu penyebab kecelakaan istriku! Bawa dia kesini sekarang!.” Mata Jack menjadi gelap, Edward benar-benar menyadari kemurkaan bos nya.“Baik Mrs. Wang, saya segera menjalankan perintah Anda.” Edward pergi meninggalkan Jack.Beberapa jam telah berlalu namun dokter belum juga keluar dari ruangan Andira, hati Jack semakin sakit dan cemas.Lalu tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Jack segera berdiri dan bicara dengan dokter.“B–bagaimana keadaan istriku?!.” Jack bertanya serius.“Tuan, pasien mengalami pendarahan yang hebat, denyut nadi nya pun sekarang melemah, kami harus mendapatkan donor darah secepatnya, terlebih saya juga ingin meminta maaf karena tidak bisa menyelamatkan janin didalam perut pasien, ia masih sangat muda sehingga tak mampu bertahan dengan keadaan seperti ini.” Dokter itu pergi meninggalkan Jackson yang membatu.
Sudah beberapa minggu Andira dirawat di rumah sakit, dan saat ini sudah waktunya diperbolehkan pulang.“Jack? Kamu tidak mengatakan apapun pada Mama kan?.” Tanya Andira.“Tidak perlu khawatir begitu, aku sama sekali belum memberitahukan tentang hal ini, kita pulang ke apartemen saja ya? Kalau nanti kamu sudah pulih, baru kita pulang ke rumah Mama.” Ajak Jackson.“Hmmm.”“Kenapa? Kau tidak mau ya pulang ke apartemen?.” Tanya Jack.“Bukan Jack, maksudku bukan itu, tapi... Mobilku.” Wajah Andira seketika murung dan Jack segera memahami situasinya.“Andira, itu tidak sebanding dengan nyawamu, aku janji akan membelikan mobil yang sama persis seperti itu lagi besok.” Kata Jack.“Serius? Kau mau membelikan nya lagi dengan warna dan bentuk yang sama?!.” Wani
“Jack!.” Teriak Marry.“Siapa yang memintamu bicara sekeras itu? Ha-ha, aku dengar ada yang minta dibebaskan ya?.” Kata Jackson.“Kau tega sekali padaku Jack, cepat keluarkan aku dari sini!.” Ucap Marry.“Aku tidak akan membebaskanmu dari sini kalau kau masih berani mencoba menyakiti istriku! Kau dengar, aku tidak akan segan-segan membunuhmu ditempat gelap ini jika kau menyentuh Andira walaupun hanya seujung jari.” Kata Jack.“Kalau kau menyentuh Nyonya Wang sama saja kau menyerahkan nyawamu ditangan Tuan.” Jelas Edward.“Lalu apa yang akan membuatmu percaya bahwa aku tidak akan menyentuh wanita sialan itu?!.” Marry Emosi.“Tutup mulutmu! Kau yang sialan!.” Edward menodongkan pisau ke arah mulut Marry, wanita itu sempat terkejut setengah mati dan akhirnya diam.
«Flashback ON»“Miss Queen, baru saja seseorang mencari anda, dia meninggalkan kartu nama ini pada saya.” pegawai wanita yang bernama Vera itu memberikan kartunya, lalu Andira mengambil kartu tersebut dan melihat nama yang tertulis disana.“Franky, rupanya dia sudah kembali dari luar negri.” Andira tersenyum sebelum pamit pergi meninggalkan restoran miliknya.Andira Queen mengendarai mobil menuju kantor sahabatnya. sesampainya disana, ia melihat Franky sedang duduk santai didalam ruangan.“Hai, sudah lama menunggu?.” Andira bertanya, kemudian pria itu mempersilahkan nya duduk dengan manis.“Tenang, baru sebentar kok. Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?.” Franky bertanya seraya tersenyum hangat.“Aku baik-baik saja, pekerjaan mu sudah beres ya makanya kau bisa pulang kesini?.” tanya
“Jack, sudah lama sekali kamu tenggelam dalam kesedihan ini, sudah waktunya kau merubah hidupmu untuk menjadi lebih baik.” kata Aline menepuk pundak Jackson lembut“Tidak ada yang lebih baik dari pada Nasya! Aku hanya ingin menikah dengan wanita itu! Bukan yang lain!.” Jack menjawab dengan kasar lalu pergi ke kamar.“Reta, maafkan sikap anakku ya, dia memang sangat emosional semenjak kehilangan calon istrinya dulu.” Aline menatap Reta cemas, lalu Reta mengerti kondisi Jack sekarang, begitu juga dengan Andira, dia sangat paham betapa sulitnya menghadapi situasi seperti itu.“Tante, saran saja dariku, jika memang dia tidak bisa melakukan nya jangan dipaksa, aku pun sama belum siap jika harus menikah sekarang.” kata Andira Queen, lalu Aline memegang tangan Andira lembut dan menatap wajah cantiknya.“Kamu wanita yang baik sayang, setiap orang tua meng
“Diam! Kau semestinya sadar kalau aku sama sekali tidak memikiki perasaan apapun padamu! Jangankan cinta, bahkan mengenal dirimu saja tidak! Bisa-bisanya kau sekarang menjadi Nyonya Wang! Kau tidak pantas menduduki hak yang seharusnya didapatkan oleh Nasya!.” Jack memaki Andira dengan kasar, ia mencekik wanita itu sampai istrinya kesulitan bernafas.“Jangan Jack, hentikan kegilaanmu! Wanita itu sudah sejak lama mati! Aku istrimu Jack!.” ucapan Andira jelas membuat Jackson sangat murka sehingga dia mengeratkan cekikan nya.“Bilang apa kau?! Lebih baik kau yang mati dari pada Nasya! Beraninya kau mengatakan hal demikian!.” Jack mendorong Andira sampai kepalanya terbentur dinding.“Aah!.” Andira merasakan kepalanya seperti dihantam oleh benda keras sehingga ia jatuh dan pingsan.Jack sama sekali tidak perduli, dia membiarkan istrinya pingsan di dalam, seme
“Kenapa kau pergi begitu saja tanpa izin dariku?.” tanya Jack, walaupun perkataan yang diucap oleh suaminya tidak sesuai yang diinginkan oleh Andira, namun dia cukup senang karena Jack masih berinisiatif untuk menjemputnya.“Untuk apa meminta izin sama kamu? Sudah jelas kalau kamu tidak perduli padaku sama sekali.” jawaban Andira membuat Jackson tak puas, lalu ia mendekati wanita itu.“Karena kamu membuat masalah, aku jadi harus menunda pekerjaanku hanya untuk menjemputmu kemari!.” Jackson mengeluh kesal.“Jack, aku beritahu padamu ya, kalau kau tidak berniat untuk membawaku pulang, yasudah! Tidak usah datang kesini untuk memjemputku!.” Andira berkata dengan sinis, lalu Jack memelototi nya.“Kau memang wanita menyusahkan! Beda sekali dengan Nasya.” mendengar ucapan itu, lagi-lagi Andira merasa kesal.“Cukup ya Jack