Share

Andin Mulai Beraksi

Andin, Karla dan Nia menghabiskan dua jam waktunya di restoran diisi dengan makan dan bergossip. Andin memang kaya raya, tapi dia tidak pintar berbisnis tidak seperti kedua temannya jadi, tidak ada topik pembicaraan bisnis sedikit pun.

Handphonenya berdering lagi. "Halo, mas?"

"Kamu di mana, sayang? Katanya mau beli mobil ...," ucapan Bagas super mesra.

"Ah, iya mas. Hampir aja aku lupa," dusta Andin padahal mobil seakan terpatri dalam otak dan hatinya. Ucapannya hanya agar tidak terlihat matre.

"Loh ... kamu yang minta, kamu yang lupa." Bagas terkekeh, "jadi gimana, mau beli?" Suaranya tetap mesra.

"Jadi dong, mas ... aku lagi di restoran nih, mas kesini ya ... jemput aku." Suara Andin juga dibuat mesra dan manja.

"Oke, sayang. Tunggu ya, aku kesana sekarang."

"Oke, mas." Panggilan terputus.

"Mau kemana, seneng banget kayanya?" tanya Karla.

"Beli mobil, nggak mungkin kan kemana-mana gue naik taxi online terus."

Nia dan Karla hanya tertawa kecil kala menanggapi jawaban Andin. Aduh, An
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status