Share

Bab 29

"Bagaimana, Nak? Apakah kamu bersedia?"

Abdullah mengulang pertanyaan setelah cukup lama Nada diam saja. Ia paham jika Nada masih kaget karena pertanyaannya yang mendadak. Akan tetapi, Abdullah tidak ingin menunggu lebih lama karena ia pun tahu jika sang putra sudah jatuh hati pada wanita ini. Ia tidak ingin Gibran terperosok ke dalam zina jika dibiarkan terlalu sering menemui Nada dan menghayalkan wanita ini.

Nada melirik ke arah Gibran. Bisa ia lihat sorot mata penuh harap dari pria itu. Jika sudah begini, Nada tidak bisa jika harus mengecewakan Gibran dan keluarganya. Pun dengan papanya yang juga menaruh harapan besar padanya.

Setelah memantapkan hati, akhirnya Nada mengangguk sambil menjawab, "iya, saya bersedia."

Ucapan hamdalah dari semua orang yang berada di ruangan itu mengiringi jawaban dari Nada. Gibran tersenyum lega seraya menatap Nada dengan lekat, seakan ingin memberitahu bahwa ia sangat berterima kasih karena Nada mau menerimanya.

"Gib, jangan dipandangi terus. Belum ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status