Share

Bab 235

Penulis: Jayden Carter
Alif terdiam sejenak sebelum akhirnya mengenali Leonard. Sudut mulutnya langsung terangkat mengejek. "Jadi kamu toh? Murid kecil di samping Lutfi waktu itu?"

Sambil berkata demikian, pandangannya beralih ke Kamil. "Kalau kamu siapa lagi?"

Kamil mengepalkan tangan memberi salam, dengan wajah penuh kesombongan. "Sekte Vitalitas, Kamil!"

Alif menunjuk Arlo lalu tertawa terbahak-bahak. "Pantas saja kamu berani datang ke sini. Rupanya kenal orang-orang ini."

"Tripterygium wilfordii itu dikenali sama Kamil, 'kan? Ya, cuma Sekte Vitalitas yang masih punya sedikit kemampuan!"

Sambil berkata demikian, wajah Alif dipenuhi ejekan. "Dua tua bangka yang kamu bawa ini juga nggak ada hebat-hebatnya. Dulu waktu aku baru datang, aku sudah menghancurkan guru akupunktur mereka, Raja Akupunktur Nomor Satu Naldern, Lutfi."

"Bukankah begitu, Nak?"

Wajah Leonard langsung memerah.

"Dulu aku bisa meracuni Lutfi sampai lari tunggang-langgang. Sekarang pun aku tetap bisa meracuni kamu sampai hancur. Apa kamu lih
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Warisan Ilmu Pengobatan Terpendam   Bab 236

    Alif sangat percaya diri pada dirinya sendiri, sama sekali tidak peduli pada Arlo."Berani menginjak harga diriku demi cari nama?"Keluarga Sriwandi memberinya 4 miliar. Tujuannya memang untuk membuat Klinik Wellness tutup.Kalau menang dalam pertandingan, uang Keluarga Sriwandi akan masuk ke kantongnya dan semua milik Arlo juga menjadi miliknya. Dilihat dari aspek mana pun, jelas dia yang untung besar!"Oke, aku kasih kamu satu kesempatan!"Leonard menghela napas dengan menyesal, merasa Arlo masih muda dan gegabah, sampai-sampai menyetujui taruhan yang mustahil dimenangkan ini.Sama-sama meracik racun dan mempertaruhkan nyawa? Terlalu kejam!Kamil justru tertawa terbahak-bahak. Dia tahu rencana Arlo. Arlo ingin menjadikan Alif sebagai batu loncatan untuk menegakkan wibawa, membuktikan bahwa dirinya layak menjadi ketua untuk tim pertukaran.Sayangnya, Arlo memilih lawan yang salah. Semoga Alif meracuni bocah bajingan ini sampai mati! Anak ingusan berani bermimpi menjadi ketua tim? Apa

  • Warisan Ilmu Pengobatan Terpendam   Bab 235

    Alif terdiam sejenak sebelum akhirnya mengenali Leonard. Sudut mulutnya langsung terangkat mengejek. "Jadi kamu toh? Murid kecil di samping Lutfi waktu itu?"Sambil berkata demikian, pandangannya beralih ke Kamil. "Kalau kamu siapa lagi?"Kamil mengepalkan tangan memberi salam, dengan wajah penuh kesombongan. "Sekte Vitalitas, Kamil!"Alif menunjuk Arlo lalu tertawa terbahak-bahak. "Pantas saja kamu berani datang ke sini. Rupanya kenal orang-orang ini.""Tripterygium wilfordii itu dikenali sama Kamil, 'kan? Ya, cuma Sekte Vitalitas yang masih punya sedikit kemampuan!"Sambil berkata demikian, wajah Alif dipenuhi ejekan. "Dua tua bangka yang kamu bawa ini juga nggak ada hebat-hebatnya. Dulu waktu aku baru datang, aku sudah menghancurkan guru akupunktur mereka, Raja Akupunktur Nomor Satu Naldern, Lutfi.""Bukankah begitu, Nak?"Wajah Leonard langsung memerah."Dulu aku bisa meracuni Lutfi sampai lari tunggang-langgang. Sekarang pun aku tetap bisa meracuni kamu sampai hancur. Apa kamu lih

  • Warisan Ilmu Pengobatan Terpendam   Bab 234

    Klinik Prima berada di sebuah bangunan tiga lantai di ujung jalan. Mulai dari dekorasi hingga para stafnya, semuanya kental dengan nuansa daerah etnis.Begitu Arlo melangkah masuk ke klinik, seorang pria muda yang mengenakan pakaian adat setempat menyambutnya. "Pak, mau berobat atau menebus obat?"Arlo mengedarkan pandangan ke sekeliling. Pasien cukup banyak."Aku nggak berobat atau menebus obat. Aku datang untuk menantang."Suara Arlo cukup lantang hingga terdengar oleh seluruh pasien di dalam klinik. Seketika, bisik-bisik pun terdengar di sana-sini.Pria muda yang menyambutnya langsung berubah sikap. Wajahnya tampak kaku, dia menggulung lengan baju sambil mengadang Arlo di pintu dan berniat mengusirnya. "Kamu datang ke klinik untuk bikin masalah?"Arlo bergeser satu langkah ke samping untuk menghindarinya, lalu berkata keras, "Gimana? Berani menyuruh orang bikin onar di Klinik Wellness, tapi nggak berani muncul sendiri?""Alif, keluar sekarang!"Terdengar derap langkah kaki. Tujuh at

  • Warisan Ilmu Pengobatan Terpendam   Bab 233

    "Sudah kubilang, Dokter Arlo itu hebat. Kalian saja yang nggak percaya!""Benar juga, dokter muda ini terlalu tenang, sampai-sampai kita semua terkecoh.""Nanti kalau sakit, datang saja ke Klinik Wellness.""Iya, cari Dokter Arlo!"Pujian berdatangan tanpa henti. Para warga sekitar tampak bersemangat, seolah-olah orang yang tadi ingin menghancurkan klinik itu bukan mereka sendiri.Wajah Kamil berubah pucat, lalu memerah. Di dalam hatinya, dia jelas merasa tidak nyaman.Arlo malas berdebat dengannya. Dengan tatapan dingin, dia mengalihkan pandangan ke arah Saddam dan kawan-kawannya yang hendak diam-diam kabur dari kerumunan."Sudah bikin keributan, mau langsung pergi begitu saja?"Begitu Arlo mengingatkan, warga sekitar langsung bereaksi dan mengepung mereka."Betul! Siapa yang mengizinkan kalian pergi?""Pura-pura mati buat nipu ganti rugi, menjijikkan! Hampir saja kami salah paham soal Dokter Arlo.""Pukul saja mereka ...."Entah siapa yang berteriak lebih dulu. Teriakan itu langsung

  • Warisan Ilmu Pengobatan Terpendam   Bab 232

    Begitu kata-kata Arlo diucapkan, wajah Saddam langsung berubah drastis. Matanya dipenuhi kepanikan. "Apa maksudmu pura-pura mati ... minum racun apaan? Kamu ngawur apaan?"Arlo menyeringai. "Bukankah kamu yang paling mengerti apa maksudku?""Pasien itu sama sekali tidak mati. Dia hanya menelan racun dengan dosis yang tepat, sampai terjebak di ambang hidup dan mati." Wajah Saddam seketika pucat pasi. Kepanikan memenuhi dadanya, keringat dingin mengalir di sepanjang punggungnya.'Dia tahu? Ini nggak masuk akal! Pak Kamil dan PAk Leonard saja nggak menyadarinya, bagaimana pemuda ini bisa melihatnya?'Para warga sekitar sama sekali tidak percaya. Di mata mereka, Arlo hanya sedang berkilah di depan umum, seolah menganggap semua orang bodoh.Wajah Kamil menjadi tegang. "Anak muda, fakta lebih kuat daripada kata-kata. Pembelaanmu hanya akan membuatmu terlihat makin konyol!"Arlo mendengus dingin. Dia menoleh dan berbisik beberapa patah kata di telinga Leonard. Mata Leonard langsung membelalak

  • Warisan Ilmu Pengobatan Terpendam   Bab 231

    Belum sempat kalimat itu selesai diucapkan, pasien yang baru saja muntah malah tiba-tiba terkulai kaku dan jatuh kembali ke ranjang. Tak lama kemudian, napasnya kembali melemah, lalu sama sekali tidak bergerak.Kamil terkejut. Dia segera maju dan melakukan pemeriksaan ulang. Setelah beberapa saat, dia perlahan menggelengkan kepala. "Racun sudah masuk ke jalur jantung. Sudah terlambat!""Kalau sejak awal nggak dicekoki air dan langsung dilakukan terapi penawar racun, kondisinya nggak akan sampai seperti ini!"Begitu mendengar Kamil menjatuhkan vonis mati pada pasien, sorot mata Leonard berkilat karena terkejut. Dia buru-buru maju dan ikut memeriksa."Memang sudah terlambat satu langkah."Dengan penegasan dari Leonard itu, Saddam langsung kembali bersemangat. Dia memberi isyarat dengan tangan dan sekelompok orang itu kembali menjatuhkan diri di depan pintu sambil meraung-raung keras."Kamu sendiri yang bilang kamu wakil ketua. Kalau nggak bisa menyelamatkannya, pasti harus memberi penjel

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status