Home / Horor / Warisan Jimat Kutukan / Santet Kedua Untuk Lutfhi

Share

Santet Kedua Untuk Lutfhi

Author: Erdin Xes
last update Last Updated: 2024-03-07 12:39:08

Agung adalah teman bisnis Lutfhi dalam berbisnis ikan. Dengan sistem bagi hasil 70% untuk Agung sebagai pemegang saham. Serta 30% untuk Lutfhi selaku orang yang menjalankan bisnis mereka. Bisnis itu awalnya berjalan dengan baik. Sampai ada sebuah persoalan yang menyebabkan hubungan keduanya retak.

Lutfhi melaporkan ikan yang dia kelola mati. Hingga Lutfhi harus membakar semua ikan itu, sebelum menyebarkan bau busuk di sekitar tambak. Sementara Agung yang butuh bukti semua omongan dari Lutfhi. Lutfhi yang tersinggung dengan ucapan dari Agung, sempat emosi. Hingga sempat terjadi keributan di antara Agung dengan Lutfhi di samping tambak.

Untung Tini datang untuk memisahkan keributan yang terjadi antara Lutfhi dengan Agung. Hingga keributan itu berhasil di lerai. Namun Agung yang menduga Lutfhi membohongi dirinya, memiliki dendam tersendiri pada seorang Lutfhi. Hingga Agung berniat untuk melakukan guna-guna pada Lutfhi. Mengingat itu adalah cara yang paling terbaik di lakukan oleh Agung untuk membalas dendamnya pada Lutfhi.

Agung adalah orang di balik serangan santet pertama pada Lutfhi. Agung yang ingin Lutfhi terbunuh oleh santet yang di kirim olehnya, kembali melakukan santet pada Lutfhi. Dengan mendatangi dukun santet yang terkenal di kampungnya. Agung berharap Lutfhi akan mati dalam serangan santet kedua yang akan di kirim pada oleh dukun santet yang telah di sewa oleh Agung.

Lutfhi yang sedang bekerja di rumah salah satu tetangganya. Langsung merasakan pusing yang teramat. Kepalanya terasa begitu berat dengan rasa sakit yang terjadi di seluruh bagian kepalanya. Lutfhi yang sedang memasang keramik di rumah salah satu tetangganya, langsung tumbang dengan santet yang di kirim oleh Agung.

Rekan Lutfhi bekerja, langsung menghampiri Lutfhi. Dia mencoba meminta bantuan orang-orang sekitar untuk menolong Lutfhi. Teriakan yang di lakukan oleh rekan kerja Lutfhi, langsung menarik perhatian dari seluruh warga yang ada di sekitar. Mereka mencoba menolong Lutfhi yang terus memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit. Perlahan hidungnya mengeluarkan darah yang begitu banyak. Hingga banyak orang yang menduga, jika Lutfhi kembali mendapatkan serangan santet.

Lutfhi langsung di bawa oleh para warga menuju rumahnya. Tini yang sedang masak di dapur, turut panik saat seorang warga berteriak nama Lutfhi yang kembali mendapatkan serangan santet. Tini tak henti menangis melihat kondisi suaminya yang begitu lemas dengan kucuran darah yang keluar dari kedua lubang hidung Lutfhi.

Warna sprei kasur kamar Lutfhi yang awalnya berwarna putih bersih. Seketika berubah menjadi merah, tercampur dengan darah yang keluar dari hidung Lutfhi. Pemuka agama yang sempat menolong Lutfhi di serangan santet pertama, kembali mencoba menolong Lutfhi. Namun kuatnya santet yang di kirim oleh dukung yang Agung sewa. Tak dapat ia tangkal. Hingga pemuka agama itu hanya meminta Tini untuk membacakan Lutfhi ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk menangkal santet yang di kirim oleh dukung Agung.

Lutfhi yang merasakan kesakitan di bagian kepala. Terus mengerang dengan suara yang keras. Dia tak henti berteriak untuk melampiaskan rasa sakitnya. Hingga rumah Lutfhi menjadi tontonan para warga yang mendengar suara teriakan daripada Lutfhi. Mereka merasa penasaran dengan kondisi Lutfhi yang di santet oleh seseorang.

Kabar santet yang menyerang Lutfhi, juga terdengar oleh ibu mertuanya. Hingga ibu mertua Lutfhi itu langsung datang bersama suaminya untuk menolong Lutfhi. Mengingat suaminya di kenal memang sering mengobati orang dari serangan mahluk tak kasat, juga santet.

Dengan membawa sebuah jimat yang di bungkus oleh kain berwarna putih. Bapak mertua dari Lutfhi siap menolong Lutfhi dari serangan santet yang di kirim oleh Agung. Mungkin dengan bantuan jimat itu, Lutfhi bisa segera terbebas dari serangan santet yang di kirim oleh Agung.

Bapak mertuanya langsung mengeluarkan jimat yang akan di gunakan untuk mengobati Lutfhi. Dia mulai membacakan mantra-mantra yang akan menjadi mantra sakti untuk dirinya menolong Lutfhi. Kuatnya santet yang di kirim oleh dukun yang Agung sewa. Sempat membuat bapak mertua Lutfhi itu sedikit tertekan. Sebelum akhirnya mantra terakhir di bacakan oleh bapak mertua dari Lutfhi tersebut. Seketika santet yang di kirim oleh dukun yang di sewa oleh Agung itu enyah dari tubuh Lutfhi. Lutfhi sempat pingsan sejenak, setelah santet itu enyah dari tubuhnya.

Sementara dukun Agung yang kalah dalam adu kekuatan dengan jimat yang di miliki oleh ayah mertua dari Lutfhi. Langsung meninggal terserang oleh santet yang di kirimnya pada Lutfhi. Santet itu berbalik pada tubuhnya sendiri. Agung yang berada di samping dukun itu, langsung pergi meninggalkan dukunnya yang meninggal di tempat.

Agung lari ketakutan. Dia tak ingin hal yang sama terjadi pada dirinya juga. Hingga Agung langsung menjauh dari rumah dukun tersebut.

Tak berselang lama, Lutfhi mulai siuman. Tak ada rasa sakit yang sempat dirasakan oleh kepalanya. Kini kepala Lutfhi mulai terasa lebih ringan. Tidak ada lagi rasa sakit yang sempat menyiksa dirinya. Lutfhi sembuh total dari serangan santet yang di kirim kepada dirinya.

Tini langsung memeluk tubuh suaminya tersebut. Dia bersyukur Lutfhi bisa kembali sadarkan diri. Tini tidak tahu apa yang terjadi, jika ayahnya tidak datang menolong Lutfhi. Mungkin Tini akan kehilangan suaminya tersebut. Mengingat santet yang di kirim oleh dukun dari Agung itu sangat kuat. Hingga santet itu sangat berbahaya bagi seorang Lutfhi.

Selain mampu menyembuhkan Lutfhi. Mertuanya itu juga mengetahui orang yang telah mengirimkan santet pada Lutfhi. Orang itu bukan Firman seperti dugaan dari Lutfhi sebelumnya. Melainkan Agung, rekan bisnis Lutfhi.

Lutfhi dan Tini yang sudah yakin santet itu di kirim oleh Firman, menjadi malu sendiri. Keduanya nampak terlihat malu. Sebab keduanya telah memfitnah Firman yang telah menyantet Lutfhi. Padahal yang menyantet Lutfhi adalah Agung. Orang yang menjadi rekan bisnis dia selama berbisnis ikan di tambak.

Lutfhi kini mengarahkan dendamnya pada Agung. Dia berniat menghabisi Agung dengan tangannya sendiri. Tanpa harus menyantet seperti yang di lakukan oleh Agung sebelumnya pada Lutfhi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Warisan Jimat Kutukan    Sandi Disambut Meriah

    Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena

  • Warisan Jimat Kutukan    Baim Berdiskusi Dengan Adiknya

    Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan

  • Warisan Jimat Kutukan    Sandi Masuk Sekolah

    Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema

  • Warisan Jimat Kutukan    Lutfhi Kesal

    Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L

  • Warisan Jimat Kutukan    Kunjungan Keluarga Darwis

    Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha

  • Warisan Jimat Kutukan    Menagih Janji Lutfhi

    Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton

  • Warisan Jimat Kutukan    Biaya Besar

    Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha

  • Warisan Jimat Kutukan    Lukas Memompa Semangat Sandi

    Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir

  • Warisan Jimat Kutukan    Teror Kuntilanak Pada Firman (Lagi)

    Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status