Agung adalah teman bisnis Lutfhi dalam berbisnis ikan. Dengan sistem bagi hasil 70% untuk Agung sebagai pemegang saham. Serta 30% untuk Lutfhi selaku orang yang menjalankan bisnis mereka. Bisnis itu awalnya berjalan dengan baik. Sampai ada sebuah persoalan yang menyebabkan hubungan keduanya retak.
Lutfhi melaporkan ikan yang dia kelola mati. Hingga Lutfhi harus membakar semua ikan itu, sebelum menyebarkan bau busuk di sekitar tambak. Sementara Agung yang butuh bukti semua omongan dari Lutfhi. Lutfhi yang tersinggung dengan ucapan dari Agung, sempat emosi. Hingga sempat terjadi keributan di antara Agung dengan Lutfhi di samping tambak.Untung Tini datang untuk memisahkan keributan yang terjadi antara Lutfhi dengan Agung. Hingga keributan itu berhasil di lerai. Namun Agung yang menduga Lutfhi membohongi dirinya, memiliki dendam tersendiri pada seorang Lutfhi. Hingga Agung berniat untuk melakukan guna-guna pada Lutfhi. Mengingat itu adalah cara yang paling terbaik di lakukan oleh Agung untuk membalas dendamnya pada Lutfhi.Agung adalah orang di balik serangan santet pertama pada Lutfhi. Agung yang ingin Lutfhi terbunuh oleh santet yang di kirim olehnya, kembali melakukan santet pada Lutfhi. Dengan mendatangi dukun santet yang terkenal di kampungnya. Agung berharap Lutfhi akan mati dalam serangan santet kedua yang akan di kirim pada oleh dukun santet yang telah di sewa oleh Agung.Lutfhi yang sedang bekerja di rumah salah satu tetangganya. Langsung merasakan pusing yang teramat. Kepalanya terasa begitu berat dengan rasa sakit yang terjadi di seluruh bagian kepalanya. Lutfhi yang sedang memasang keramik di rumah salah satu tetangganya, langsung tumbang dengan santet yang di kirim oleh Agung.Rekan Lutfhi bekerja, langsung menghampiri Lutfhi. Dia mencoba meminta bantuan orang-orang sekitar untuk menolong Lutfhi. Teriakan yang di lakukan oleh rekan kerja Lutfhi, langsung menarik perhatian dari seluruh warga yang ada di sekitar. Mereka mencoba menolong Lutfhi yang terus memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit. Perlahan hidungnya mengeluarkan darah yang begitu banyak. Hingga banyak orang yang menduga, jika Lutfhi kembali mendapatkan serangan santet.Lutfhi langsung di bawa oleh para warga menuju rumahnya. Tini yang sedang masak di dapur, turut panik saat seorang warga berteriak nama Lutfhi yang kembali mendapatkan serangan santet. Tini tak henti menangis melihat kondisi suaminya yang begitu lemas dengan kucuran darah yang keluar dari kedua lubang hidung Lutfhi.Warna sprei kasur kamar Lutfhi yang awalnya berwarna putih bersih. Seketika berubah menjadi merah, tercampur dengan darah yang keluar dari hidung Lutfhi. Pemuka agama yang sempat menolong Lutfhi di serangan santet pertama, kembali mencoba menolong Lutfhi. Namun kuatnya santet yang di kirim oleh dukung yang Agung sewa. Tak dapat ia tangkal. Hingga pemuka agama itu hanya meminta Tini untuk membacakan Lutfhi ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk menangkal santet yang di kirim oleh dukung Agung.Lutfhi yang merasakan kesakitan di bagian kepala. Terus mengerang dengan suara yang keras. Dia tak henti berteriak untuk melampiaskan rasa sakitnya. Hingga rumah Lutfhi menjadi tontonan para warga yang mendengar suara teriakan daripada Lutfhi. Mereka merasa penasaran dengan kondisi Lutfhi yang di santet oleh seseorang.Kabar santet yang menyerang Lutfhi, juga terdengar oleh ibu mertuanya. Hingga ibu mertua Lutfhi itu langsung datang bersama suaminya untuk menolong Lutfhi. Mengingat suaminya di kenal memang sering mengobati orang dari serangan mahluk tak kasat, juga santet.Dengan membawa sebuah jimat yang di bungkus oleh kain berwarna putih. Bapak mertua dari Lutfhi siap menolong Lutfhi dari serangan santet yang di kirim oleh Agung. Mungkin dengan bantuan jimat itu, Lutfhi bisa segera terbebas dari serangan santet yang di kirim oleh Agung.Bapak mertuanya langsung mengeluarkan jimat yang akan di gunakan untuk mengobati Lutfhi. Dia mulai membacakan mantra-mantra yang akan menjadi mantra sakti untuk dirinya menolong Lutfhi. Kuatnya santet yang di kirim oleh dukun yang Agung sewa. Sempat membuat bapak mertua Lutfhi itu sedikit tertekan. Sebelum akhirnya mantra terakhir di bacakan oleh bapak mertua dari Lutfhi tersebut. Seketika santet yang di kirim oleh dukun yang di sewa oleh Agung itu enyah dari tubuh Lutfhi. Lutfhi sempat pingsan sejenak, setelah santet itu enyah dari tubuhnya.Sementara dukun Agung yang kalah dalam adu kekuatan dengan jimat yang di miliki oleh ayah mertua dari Lutfhi. Langsung meninggal terserang oleh santet yang di kirimnya pada Lutfhi. Santet itu berbalik pada tubuhnya sendiri. Agung yang berada di samping dukun itu, langsung pergi meninggalkan dukunnya yang meninggal di tempat.Agung lari ketakutan. Dia tak ingin hal yang sama terjadi pada dirinya juga. Hingga Agung langsung menjauh dari rumah dukun tersebut.Tak berselang lama, Lutfhi mulai siuman. Tak ada rasa sakit yang sempat dirasakan oleh kepalanya. Kini kepala Lutfhi mulai terasa lebih ringan. Tidak ada lagi rasa sakit yang sempat menyiksa dirinya. Lutfhi sembuh total dari serangan santet yang di kirim kepada dirinya.Tini langsung memeluk tubuh suaminya tersebut. Dia bersyukur Lutfhi bisa kembali sadarkan diri. Tini tidak tahu apa yang terjadi, jika ayahnya tidak datang menolong Lutfhi. Mungkin Tini akan kehilangan suaminya tersebut. Mengingat santet yang di kirim oleh dukun dari Agung itu sangat kuat. Hingga santet itu sangat berbahaya bagi seorang Lutfhi.Selain mampu menyembuhkan Lutfhi. Mertuanya itu juga mengetahui orang yang telah mengirimkan santet pada Lutfhi. Orang itu bukan Firman seperti dugaan dari Lutfhi sebelumnya. Melainkan Agung, rekan bisnis Lutfhi.Lutfhi dan Tini yang sudah yakin santet itu di kirim oleh Firman, menjadi malu sendiri. Keduanya nampak terlihat malu. Sebab keduanya telah memfitnah Firman yang telah menyantet Lutfhi. Padahal yang menyantet Lutfhi adalah Agung. Orang yang menjadi rekan bisnis dia selama berbisnis ikan di tambak.Lutfhi kini mengarahkan dendamnya pada Agung. Dia berniat menghabisi Agung dengan tangannya sendiri. Tanpa harus menyantet seperti yang di lakukan oleh Agung sebelumnya pada Lutfhi.Kesembuhan yang Lutfhi dapat, tak lepas dari jimat yang di gunakan oleh mertuanya untuk menyembuhkan santet yang menyerang Lutfhi. Tak hanya bisa menyembuhkan santet saja. Jimat sakti itu bisa dengan mudah menyembuhkan berbagai macam penyakit. Juga gigitan ular yang berbisa. Jimat itu bisa di gunakan untuk mengobati serangan dari berbagai hal mistis.Mengetahui keajaiban dari jimat yang di miliki oleh bapak mertuanya. Lutfhi tertarik untuk memiliki jimat tersebut. Terlebih jimat itu bisa di gunakan oleh Lutfhi untuk berbagai hal yang akan menguntungkan dirinya sendiri.Lutfhi mulai menggali informasi seputar jimat tersebut pada seorang Tini. Sebelum berangkat bekerja sebagai tukang di salah seorang rumah tetangganya. Lutfhi bertanya banyak perihal keberadaan dari jimat tersebut. Dia begitu penasaran dengan jimat yang bisa membuat seorang Lutfhi menjadi kuat tersebut."Kamu tahu jimat yang di miliki oleh bapak?" tanya Lutfhi sambil membereskan peralatan tukangnya."Iya aku tahu jimat i
Sedari malam, tubuh Tini terasa tidak nyaman. Kepalanya sedikit pusing, di tambah dengan kondisi badannya yang terasa lemas. Sepertinya Tini akan sakit, badannya juga terasa begitu pegal-pegal. Hal yang membuat Tini tidak bisa tidur semalaman.Lutfhi yang tidak suka dengan Tini yang tak kunjung tidur. Meminta Tini untuk segera tidur. Mengingat Tini yang mengerang kesakitan dengan tubuhnya yang pegal-pegal.Tak hanya di waktu malam saja. Tini juga terus mengerang kesakitan di pagi hari. Bahkan Tini meminta Lutfhi untuk memijat badannya yang pegal-pegal tersebut.Namun Lutfhi malah memarahi Tini. Dia justru marah pada Tini yang meminta Lutfhi untuk memijat badannya. Lutfhi merasa apa yang Tini lakukan adalah perbuatan yang tidak baik. Lutfhi adalah kepala keluarga, hingga tak pantas untuk Lutfhi memijat badan Tini yang pegal-pegal tersebut.Tak hanya menolak untuk memijat Tini. Lutfhi juga menolak untuk membawa Tini ke puskemas. Tini yang ingin memeriksakan kondisi tubuhnya yang begitu
Uhuk.. Uhuk.... Uhuk.... Terdengar suara batuk yang berulang kali dari kamar Parmin. Usianya yang genap menginjak 90 tahun, membuat tubuh Parmin rentan terhadap berbagai serangan penyakit. Parmin sudah tidak bisa membangunkan kembali tubuhnya. Dia hanya bisa berbaring di atas kasurnya.Ajal sepertinya akan semakin dekat menjemput Parmin. Beberapa Parmin mendengar suara bisikan yang seakan itu menjadi pertanda malaikat maut akan segera mencabut nyawa seorang Parmin.Dengan suara yang mulai mengecil, Parmin memanggil istrinya. Dia meminta pada istrinya untuk mengumpulkan semua anak-anak. Parmin ingin melihat untuk terakhir kalinya, anak-anaknya bisa berkumpul di rumahnya. Sama seperti yang terjadi ketika mereka masih kecil dulu.Istri Parmin pun langsung menyampaikan keinginan Parmin itu pada Tini. Mungkin dengan bantuan dari Tini, semua anak-anak Parmin yang berjumlah 7 orang akan berkumpul bersama di rumah Parmin.Tini sempat di larang oleh Lutfhi untuk memberitahu kakak-kakaknya. Men
Belum basah kuburan seorang Parmin. Otak jahat Lutfhi sudah terpikir akan kondisi keris sakti yang saat ini berada di ibu mertuanya. Lutfhi semakin penasaran dengan kekuatan dari keris tersebut.Kembali merayu Tini, Lutfhi berusaha mendapatkan keris itu dari tangan ibu mertuanya. Mengingat ibu mertuanya, di kenal sebagai orang yang menyayangi Tini. Hingga itu akan semakin mudah bagi Lutfhi dalam mendapatkan jimat sakti yang ada di keris tersebut.Tini yang terbujuk dengan rayuan dari Lutfhi, akhirnya menerima permintaan dari Lutfhi tersebut. Begitu Tini menyetujui permintaan dari Lutfhi tersebut. Lutfhi langsung menciumi wajah Tini. Lutfhi terlihat begitu bahagia, sebab Tini mau untuk menuruti perintah dari dirinya. Sekalipun itu adalah perintah yang sebenarnya sulit di lakukan oleh Tini. Mengingat bukan perkara yang mudah bagi Tini untuk merayu ibunya dalam memberikan keris sakti tersebut pada Tini. Mengingat keris sakti itu memang di peruntukan bagi seseorang yang di warisi kepercay
Jika meminta secara baik-baik tidak di berikan, mungkin dengan sedikit pemaksaan bisa di lakukan oleh Lutfhi dan Tini. Salah satu cara yang mungkin bisa di lakukan oleh Tini dan Lutfhi adalah dengan mencuri jimat tersebut di rumah ibu Tini.Rencana itu mulai di pikirkan oleh Lutfhi, sedari bangun tidur. Dia terpikir untuk melakukan aksi tersebut, demi merebut keris sakti dari tangan mertuanya. Apalagi keris sakti itu di simpan di dalam lemari yang tidak dikunci. Lutfhi dan Tini mungkin bisa dengan mudah mendapatkan keris sakti tersebut.Ide Lutfhi langsung di sambut gembira oleh Tini. Dia menyetujui ide dari suaminya tersebut. Tini siap membantu Lutfhi dalam mendapatkan jimat sakti di rumah orangtuanya. Tini yang mengetahui letak jimat itu, tentu dengan mudah akan menemukan jimat tersebut.Pada saat sarapan, Tini dan Lutfhi mulai menyusun rencana yang akan di gunakan dalam pencurian terhadap jimat sakti tersebut. Tini siap menjadi orang yang mengeksekusi dalam pengambilan jimat terseb
Lutfhi yang tidak paham cara mengeluarkan peliharaan dari mertuanya di dalam keris tersebut, terlihat begitu bingung. Bagaimana cara Lutfhi mengeluarkan kekuatan goib yang bersemayam di dalam keris tersebut. Lutfhi tidak mengetahui cara mengeluarkan mahluk tak kasat mata yang ada didalam keris tersebut. Akhirnya meminta salah seorang dukun yang ada di kampungnya untuk membantu Lutfhi mengeluarkan mahluk yang ada di dalam keris tersebut.Ketika semua kakaknya membesuk ibu mereka yang masuk rumah sakit. Tini justru mendampingi Lutfhi untuk mendatangi seorang dukun. Tini merasa keris itu saat ini begitu penting. Sehingga Tini lebih memilih untuk mengantar Lutfhi ke tempat dukun yang bisa mengeluarkan peliharaan bapaknya tersebut.Meminjam sepeda motor tetangganya, Lutfhi yang membonceng Tini. Begitu tak sabar untuk segera mengeluarkan mahluk tak kasat mata yang ada di dalam keris itu. Lutfhi ingin bersekutu dengan mahluk kuat tersebut. Dirinya tentu ingin jabatan, uang dan nama yang baik
Mulut manis seorang Lutfhi sudah siap membuat seorang Tini luluh. Dia sudah siap membuat Tini rela melepaskan janin di dalam rahimnya untuk di tumbalkan pada mahluk ghaib yang ada di dalam peliharaan di keris tersebut.Luthfi yang sudah tidak sabar untuk menjadi seorang milyarder, terus mengucapkan kata-kata manis yang siap meluluhkan hati Tini. Tak hanya sekedar kata saja, Lutfhi juga menunjukkan menggunakan sikap yang begitu perhatian pada seorang Tini. Dia benar-benar memperlakukan Tini sebagai seorang ratu.Tini di minta Lutfhi untuk tidak masak, Lutfhi yang mengerjakan itu. Begitu juga dengan pekerjaan rumah lainnya seperti mencuci piring dan baju. Semua itu dikerjakan oleh Lutfhi. Dia hanya meminta Tini untuk menumbalkan janin dalam kandungannya itu pada mahluk peliharaan yang ada di keris. Dengan begitu, Lutfhi akan segera mendapatkan kekayaan yang dia inginkan.Melihat suaminya itu bersungguh-sungguh. Akhirnya Tini menerima permintaan dari Lutfhi akan janinnya tersebut. Dia me
Seorang developer besar menyambangi kediaman seorang Lutfhi. Dia yang tanpa rekomendasi dari siapapun, memilih Lutfhi untuk mencarikan dirinya tanah di sekitar kampung Lutfhi. Developer itu ingin membangun perumahan besar dengan dana yang pastinya banyak juga.Lutfhi yang antusias dengan kedatangan dari developer itu, begitu bahagia saat developer itu menyambangi kediamannya. Lutfhi sendiri yang membuatkan minuman untuk developer pria tersebut.Sebelum mengatakan maksud kedatangan dari dirinya ke rumah Lutfhi. Developer tersebut terlebih dahulu memperkenalkan diri pada Lutfhi."Nama saya Indra, saya di sini ingin membangun perumahan besar. Jika kamu bisa mencarikan tanah yang luas di sekitar kampung ini. Saya siapkan bonus besar untuk kamu." Ucap developer tersebut."Serius pak! Bapak tidak bohongkan?" Lutfhi terkejut dengan ucapan dari developer tersebut."Untuk apa saya bohong, saya serius. Kamu bisa carikan saya tanah di sekitar kampung sini?" Tanya developer tersebut kembali."Ten