Share

BAB 18

Betapa sakitnya hati ini ketika Mas Arman lebih memilih untuk membela Wanita ondel- ondel itu dibandingkan aku istrinya.

“ Mbak Nov, ayo kita pulang! Perasaanku semakin risih di sini.” Kutarik tangan Mbak Novita kemudian bergegas meninggalkan tempat itu.

Mungkin kali ini mata Mas Arman sudah dibutakan oleh uang. Terlihat jelas wanita tadi menggunakan, rambut palsu untuk menutupi kepalanya agar terlihat mirip wanita tulen. Ingin secepatnya cerai dirinya. Namun, uangku belum dikembalikan akibat ulah Ibunya.

“ Sin, kita mau ke mana? “ Mbak Novita bertanya padaku namun aku pura-pura tak mendengar

“ Sin, jangan cepat- cepat jalannya! Aku tak kuat mengejar langkahmu.” Kali ini Mbak Novita semakin membesarkan suaranya namun lagi- lagi aku tak menghiraukannya.

“ Auh...! Sakit. Sin, tolong aku!” Kakinya terkilir.” Mbak Novita tiba-tiba jatuh terperosok ke lubang jalan. Bagian lututnya mengeluarkan darah. Aku menoleh kemudian menolongnya untuk berdiri.

Segera kumembawanya ke puskesmas t
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status