Waves of Wanderlust: The Altea Odyssey

Waves of Wanderlust: The Altea Odyssey

last updateLast Updated : 2024-02-09
By:  Yasemin RougéOngoing
Language: English
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
719views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

In the picturesque coastal town of Altea, Spain, lives Estrella Marquez, a young woman whose heart beats to the rhythm of adventure. Working in her family's seafood restaurant, she dreams of a world beyond the familiar shores. One fateful day, amidst the vibrant melodies of a local music festival, Estrella's path crosses with Samir Benali, a charismatic French Moroccan musician. Despite their differing backgrounds, a connection sparks, leading them on a journey that transcends borders and challenges tradition. Against all odds, they discover that love, like music, knows no boundaries. With echoes of Spanish and Moroccan culture, the novel paints a vivid portrait of love's resilience and the transformative power of shared dreams. Waves of Wanderlust: The Altea Odyssey is a journey filled with the intoxicating notes of love, the clash of cultures, and the harmonious melody of two souls finding their way in a world that often demands conformity.

View More

Chapter 1

Preamble

#KETIKA_ISTRIKU_TAK_LAGI_CEREWET

"Malam ini aku pulang larut ya," pamitku pada Nia, istriku.

"Iya," jawabnya singkat.

Entah mengapa aku merasa ia akhir-akhir ini sedikit berubah. Biasanya ia akan selalu menanyakan alasan mengapa aku pulang larut atau apa yang aku kerjakan hingga aku harus lembur.

Namun, sudahlah karena aku pikir itu hal yang menguntungkan bagiku karena aku tak lagi harus pusing dengan ocehan dan omelannnya setiap hari.

"Oh iya, kamu masih punya uang belanja kan?" tanyaku lagi.

"Masih," jawabnya seraya tersenyum.

Meskipun aneh. Namun, aku merasa bahwa Mungkin dia mulai berubah dan mulai bisa membagi keuangan dengan baik.

Aku ingat bagaimana ia selalu menuntut banyak hal padaku, keuangan yang terus saja seolah tak pernah ada habisnya kebutuhan yang selalu saja ia ributkan setiap hari.

Kini aku merasa hidupku jauh lebih baik sejak ia tak banyak bicara dan tak banyak menuntut padaku.

Aku pamit padanya ketika ia tengah membereskan sisa makanan yang baru saja aku makan untuk sarapan pagi ini. Ia menyalamiku seperti biasa, mencium punggung tangan ku dan tersenyum melepas kepergianku pagi itu.

Aku dan Nia memang menikah belum terlalu lama baru tiga tahun dan belum di karuniai seorang anak. 

Sesungguhnya ia adalah wanita yang manis di awal kami berdua saling menjalin hubungan hanya saja seiring berjalannya waktu ketika kami telah menikah dia mulai menunjukkan sifat buruknya.

Sering curiga, cemburu berlebihan dan terlalu posesif. Hal itu membuat aku bosan sehingga aku lebih sering berbohong padanya untuk bisa menghabiskan waktu di luar rumah hanya karena aku tidak ingin mendengar ocehannya di rumah.

Setelah sampai di kantor aku segera mengerjakan semua tugas tugas yang sudah atasan kuberikan karena aku hanyalah bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan ternama di kota Jakarta.

Kini aku sudah tak lagi harus memberi kabar ketika aku sampai di kantor seperti sebelumnya saat istriku masih sering mengaturku untuk memberinya kabar kemanapun aku pergi dan ketika aku sampai di tempat tujuan.

Aku melirik benda pipih disampingku yang tergeletak di atas meja, tak ada notifikasi apapun seperti biasanya. Ini sudah hari ketiga setelah ia benar-benar berubah menjadi lebih pendiam.

Bahkan di jam makan siang ia tetap tak mengirimkan pesan seperti biasanya. Mengapa aku menjadi merindukan ocehan Nia?

[Mas, makan siang dulu ya ...]

[Mas, jangan lupa pulang baca bismillah dulu]

[Mas, makan di rumah ya. Aku udah masak makanan kesukaan kamu]

Aku baca lagi pesan dari Nia yang dulu sering aku abaikan entah mengapa tiba-tiba dadaku terasa sesak.

Sebenarnya Ia hanya ingin yang terbaik bagiku karena ia mencintaiku lalu mengapa aku justru mengabaikan dia selama ini?

Tanpa disadari niat tengah online saat ini dan hati ku mulai bertanya siapa yang telah Iya kirimin pesan? apakah ia tengah bertukar pesan dengan seseorang?

Awalnya aku memang begitu bahagia dan merasa bebas karena tak lagi mendengar rakitan dari Nia tapi entah mengapa kali ini aku sangat merindukan perhatiannya.

[Nanti pulang mau di beliin apa?]

Satu pesan aku kirim kepada Nia, aku berharap sikapku akan merubah sikap diamnya padaku. Aku rindu perhatian darinya. Seharusnya aku bisa lebih menyadari jika apa yang ia lakukan semata-mata untuk kebaikanku.

[Tidak perlu Mas, aku tak ingin merepotkan mu]

Ya Allah, apakah aku sudah melukai hatinya tanpa aku sadar? dulu saat ia ingin aku pulang membelikannya sesuatu, aku selalu berkata bahwa ia merepotkan aku dan kini semua kata-kata itu berbalik padaku.

Semoga aku belum terlambat untuk memperbaiki kesalahanku. 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status