Alan benar-benar menyesali perlakuannya semalam, minuman keras begitu mempengaruhi dan menghancurkannya. Bagaimana mungkin ia berlaku kasar terhadap perempuan, terlebih lagi Salsabila adalah istrinya sendiri.
Padahal, seumur hidupnya, berbicara keras pada perempuan, membentak ataupun berteriak saja tidak pernah dia lakukan. Dan bagaimana semalam dia melakukannya? Terlebih-lebih pada Salsabila, yang notabenenya adalah istrinya sendiri. Wanita yang paling sabar bertahan di sisinya, menjadi istrinya, meskipun sudah jelas Alan tidak menganggapnya demikian."Maaf," desis Alan lemah. Dia tertunduk. Tidak berani menatap Salsabila. Bahkan permintaan maaf itu sama sekali tidak layak untuk terlontar di bibirnya.Salsabila menatap Alan yang terlihat menyesal dan tak seperti Alan yang biasanya. Perlahan ia berdehem dan kembali berujar, "Tetapi tak apa, aku sudah kebal dengan rasa sakit ini, Mas," ujar Salsabila kembali. "Mari kita pertahankan pernikahan kita, daSalsabila menghembuskan napas dengan pelan mendengar perkataan Alexa. Bukannya tidak bisa membalas, ia hanya menjaga harga dirinya, bertengkar di tengah-tengah pesta dan ditonton banyak orang hanya akan menunjukkan kalau ia sama saja dengan Natasha, sama-sama tidak punya harga diri dan tak berpendidikan. Apalagi ia membawa nama Dirgantara, mana mungkin ia akan merusak reputasi dari keluarga suaminya itu. Meskipun yang memicu kemarahan Natasha adalah Alan sendiri."Aku terlalu kaget, Al. Kamu tahu kan refleks aku itu sangat buruk?" elak Salsabila mencari alasan demi meyakinkan Alexa.Alexa mendengkus pelan. "Alasanmu sangat payah, Salsa. Aku tahu kamu hanya tidak mau ribut, iya kan? Padahal secara berat badan kamu menang, Salsa. Ukuran Natasha itu setipis tissue. Tidak cuma membantingnya, bahkan kamu bisa mematahkan tulang-tulangnya yang menonjol itu dengan begitu mudah," omel Alexa kembali dengan kemarahan yang berapi-api, sembari menghempas bokongnya ke kursi
Tempat pertama yang Alan tuju pagi ini adalah agensi Natasha. Alan perlu menemuinya untuk mencari tahu tentang kejadian yang menimpa Salsabila, serta memperingatkannya agar tak mengganggu Salsabila kembali. Kalau boleh jujur, Alan tidak menyukai cara Natasha mempermalukan Salsabila di depan umum. Alan tentu saja tidak bisa terima dengan apa yang dilakukan oleh wanita itu kepada Salsabila apalagi wanita itu hanya diam saja. Tetapi Alan juga tidak ingin bertemu di luar dan menjebak dirinya hanya berduaan dengan Natasha. Jadi, kantor agensinya adalah tempat yang tepat. Setidaknya itu bukan tempat umum.Saat Alan tiba di gedung itu, hal pertama yang dilakukan oleh Natasha setelah melihatnya adalah berniat berhambur memeluk dirinya, tetapi tentu saja Alan tolak dengan mentah-mentah."Aku ke sini untuk memintamu tidak mengganggu Salsa lagi." Tanpa berbasa-basi, Alan langsung melontarkan kekesalannya pada Natasha. "Apa hakmu memperlakukan istriku seperti itu, Nath?" t
Alan tentu saja tersentak mendengar wanita itu menyebut nama Meira. Sampai di mana Salsabila mengetahui tentang hubungannya dengan Meira?Mungkin sudah sangat jauh, mengingat dulu pas mereka melakukan bulan madu di awal-awal pernikahan, Salsabila melihatnya bersama Meira waktu. Jadi, tentu saja perempuan itu banyak tahu tentang hubungannya dengan Meira.Tetapi meskipun begitu, tetap saja Alan melontarkan rasa penasarannya bagaimana istrinya itu mengetahui tentang Meira."B—bagaimana kau bisa mengetahui Meira?"Salsabila hanya menggelengkan kepala. "Itu bukanlah hal yang penting, Mas. Cukup kau penuhi saja syarat yang aku ajukan itu.""Sa, soal itu kita perlu duduk dan membahas lebih jauh. Aku tidak keberatan melakukannya kalau kamu bersedia. Tetapi jangan main hakim soal hubunganku dengan Meira. Mungkin saja apa yang dikatakan oleh orang kepercayaanmu itu tentang hubunganku dengan Meira tidak sesuai fakta."Alan baru
Meskipun secara terpaksa, Salsabila akhirnya menyanggupi untuk mentraktir Rangga siang ini. Pria itu terlalu sering mengganggu Salsabila dengan mengirimkan pesan yang isinya menagih membalas kebaikannya karena sudah menolongnya malam itu. Sebenarnya semenjak kejadian itu, Salsabila dan Rangga sempat bertemu beberapa kali, hanya saja Salsabila belum sempat membelikannya makanan lezat untuk pria itu sebagai balasan dari kebaikannya malam itu.Keadaan juga tidak memungkinkan karena pertemuan mereka alasan launching produk baru. Mumpung siang ini meeting bisa dibatalkan, Salsabila mengambil kesempatan untuk meluangkan waktu untuk mentraktirnya fine dining.Salsabila dan Rangga bertemu di restoran yang sudah dipilihnya pada jam satu siang. Pria itu sudah datang terlebih dahulu dan memilih meja di dekat jendela. Salsabila kemudian bergabung dengan pria itu dan memilih makanan seperti yang pria itu lakukan."Saya harap kamu tidak menagih traktiran terus set
Alan benar-benar membuat Salsabila jengkel kali ini. Bukan hanya karena tiba-tiba muncul di restoran. Tetapi semua perkataannya itu membuat Salsabila panas dingin. Pria itu bersikap seolah-olah dia sedang cemburu. Apa Alan sadar kalau kelakuannya itu berpotensi menimbulkan sebuah kesalahpahaman yang besar dengan apa yang dilakukannya?Salsabila sudah memberikan kode keras agar pria itu menjaga jarak darinya, tetapi Alan seakan tidak peduli. Bahkan Sekarang Alan memaksa untuk mengantar Salsabila kembali ke kantornya. Salsabila yang sudah terlanjur kesal memilih mengikutinya, dari pada obrolan yang tercipta semakin tidak karuan."Dekat dengan pria lebih muda itu tidak baik buat kamu, Sa. Pikirkan pandangan orang lain juga."Astaga! Alan kembali mulai mengungkit-ungkit hal itu. Membuat Salsabila semakin dibuat kesal saja.Salsabila menoleh ke arah Alan yang tetap serius mengemudi dengan pandangan tertuju tepat di depan. "Lalu kalau yang lebih
Salsabila begitu terkejut dengan kehadiran Alexa yang begitu tiba-tiba. Wanita itu kini sekarang berada di kantor Salsabila. Mereka habis makan siang bersama, Salsabila tahu kalau Alexa pasti bosan berada di kantornya sendiri makanya menyambanginya dan menjadi teman makan siang Salsabila hari ini."Apa kau dan Alan bertengkar?" tanya perempuan itu dengan tatapan menyelidik."Tidak," jawab Salsabila singkat. Kalau menyangkut kehidupan rumah tangganya dengan Alan, Salsabila tidak pernah menceritakannya kepada siapa pun terlebih lagi pada Alexa. Rasanya tidak etis, Salsabila menceritakan perdebatannya dengan Alan kepada Alexa, yang notabenenya adalah adik dari suaminya tersebut.Tetapi meskipun begitu, tetap saja Alexa seakan tahu banyak betapa bobroknya kehidupan pernikahannya dengan Alan. Karena beberapa kali memang Salsabila menceritakannya."Benarkah?" tanya Alexa dengan nada sedikit keheranan. "Karena akhir-akhir ini dia sedi
Alan dibuat kalang kabut sendiri karena diminta untuk pulang ke Surabaya bersama Salsabila. Alan tahu kalau permintaan bundanya itu untuk pulang ke Surabaya, tidak lain dan tidak bukan karena permintaannya untuk segera mendapatkan cucu darinya. Hal yang mungkin akan membuat Salsabila akan kepikiran lagi. Tetapi semakin Alan mengabaikan, semakin bersikeras pula bundanya untuk memintanya segera pulang ke Surabaya. Alan benar-benar dilema akan hal ini."Mau menyiapkan apalagi, Lan?" tanya bundanya begitu Alan mengangkat telepon yang sejak tadi berdering. "Uang banyak, rumah banyak. Tinggal kamu lebih sering mesra-mesraan saja dengan Salsabila agar cepat jadi," lanjut bundanya terdengar ambigu di akhir kalimat.Alan bahkan sempat kehilangan kata-kata mendengar tuntutan bundanya yang terdengar tidak ingin mendengar kata penolakan."Please, Bunda, kasihan Salsa. Bunda jangan tekan dia lagi, ya. Alan janji akan sebisa mungkin lebih sering menghabiskan waktu
Perasaannya terhadap Salsabila.Ada apa dengan perasaannya pada Salsabila?Sedari tadi hanya kalimat itu yang berputar-putar di kepala Alan. Pria itu mulai membenci pikirannya sendiri karena tidak bisa menemukan jawabannya dengan tepat. Belum lagi kalimat-kalimat itu mulai mengganggu keseharian Alan. Ah, bukan cuma kalimat itu, tetapi juga pertanyaan terakhir Salsabila saat keduanya berdebat dalam mobil waktu itu.Kenapa Alan harus membuat Salsabila percaya pada semua kata-katanya?Memangnya bagaimana perasaan Alan sekarang pada Salsabila?Sungguh kombinasi yang sangat memusingkan untuk dipecahkan. Alan mulai sering gagal fokus di pekerjaan karena pertanyaan-pertanyaan yang cukup mengganggu itu. Waktu itu, Alexa sempat berpesan bahwa Alan mungkin butuh banyak waktu dan kesempatan untuk menerjemahkan perasaan yang dimilikinya pada Salsabila. Dan untuk itulah, Alan menciptakan kesempatan itu. Disinilah Alan sekarang, d