Share

28. Sebuah Penyesalan

Alan benar-benar menyesali perlakuannya semalam, minuman keras begitu mempengaruhi dan menghancurkannya. Bagaimana mungkin ia berlaku kasar terhadap perempuan, terlebih lagi Salsabila adalah istrinya sendiri.

Padahal, seumur hidupnya, berbicara keras pada perempuan, membentak ataupun berteriak saja tidak pernah dia lakukan. Dan bagaimana semalam dia melakukannya? Terlebih-lebih pada Salsabila, yang notabenenya adalah istrinya sendiri. Wanita yang paling sabar bertahan di sisinya, menjadi istrinya, meskipun sudah jelas Alan tidak menganggapnya demikian.

"Maaf," desis Alan lemah. Dia tertunduk. Tidak berani menatap Salsabila. Bahkan permintaan maaf itu sama sekali tidak layak untuk terlontar di bibirnya.

Salsabila menatap Alan yang terlihat menyesal dan tak seperti Alan yang biasanya. Perlahan ia berdehem dan kembali berujar, "Tetapi tak apa, aku sudah kebal dengan rasa sakit ini, Mas," ujar Salsabila kembali. "Mari kita pertahankan pernikahan kita, da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status