Disisi lain Evelyn dengan sayap besarnya menerobos kabut putih yang entah kenapa tiba-tiba muncul, bukan sembarang kabut, karena baru beberapa meter ia memasuki kabut tubuhnya beberapa kali tersayat dan terhantam oleh sesuatu yang tak kasat mata.
Evelyn berusaha menajamkan penglihatannya, namun makhluk yang menyerang Evelyn bergerak sangat cepat dan gerakannya tidak terbaca layaknya hantu.
"ARRGHHH!" jerit Evelyn keras, demi apapun makhluk ini menggigit lengannya hingga terkoyak dan meninggalkan bekas lubang besar layaknya kanibal.
Darah neraka mulai meleleh deras bagai lava, kemudian beregenerasi kembali pada awal semula.
Ia tak tau pasti makhluk apa yang menyerangnya, untuk sekarang ia harus cepat keluar dari kabut ini.
Namun beberapa meter Evelyn terbang lebih jauh, serangan yang didapatnya semakin kuat dan bertubi-tubi tanpa jeda, tubuhnya terasa sakit, tapi ia tak dapat melihat musuhn
"Raizel?""Syukurlah, anda sudah sadar Nona." tangan yang semula memegang dedaunan obat ditinggalkan begitu saja, kala mendapati Evelyn yang telah tersadar."Aku? Dimana?" tanya Evelyn berusaha bangkit, dibantu oleh Raizel."Hutan Silvermoon, beruntung aku mengikutimu, tempat ini sangat dekat dengan peperangan, seharusnya anda menjauh dari sini," ucap Raizel setengah marah, karena nyawanya bisa saja melayang oleh Gerald jika terjadi sesuatu pada wanitanya."Aku memang ingin ikut perang, bodoh!" umpat Evelyn, Raizel menghela napas kasar, ia paling malas menghadapi makhluk keras kepala."Gerald memerintahkanmu untuk istirahat dan berlindung di mansion," Raizel sudah tak peduli akan kesopanannya, Evelyn berhasil menyulut emosi pria itu."Peduli setan dengan Gerald! Aku ingin membantu, saudara dan mate ku ada disana! Bagaimana aku tak khawatir?!" kesal Evelyn
"Kau pikir kau bisa menahan ku hanya karena sihir murahan ini?" Evelyn berdecak, "tidak mungkin!"Kedua iris mata Evelyn berapi-api, rantai sihir yang mengikat seluruh tubuhnya meleleh dengan cepat, Vernon menatap tak percaya, bagaimana bisa?Leher Vernon dicengkeram erat oleh Evelyn, kemudian diangkatnya tinggi, dari cekikan itu leher Vernon terasa sangat terbakar, seakan daging pada lehernya akan meleleh."Selamat tinggal, pelayan setia,""TUNGGU EVELYN!"Evelyn menoleh, teriakan Verdinant mengganggu konsentrasinya, namun ia terkejut karena Gerald, Mate-nya berada dalam keadaan hidup dan mati, tangan Verdinant berada tepat didepan jantungnya dan ia bisa membunuh Gerald kapan saja."KAU INGIN DIA MATI? ATAU BEBASKAN SAUDARAKU?!"Ini pilihan yang sulit, ia tak mungkin membiarkan Gerald mati, tetapi ia juga tidak bisa membiarkan pengkhianat klan be
Evelyn tak dapat melakukan apapun, bahkan hanya sekedar merintih kesakitan akan sayatan yang menyiksa tubuhnya. Tatapannya masih tertuju pada tubuh Gerald yang telah terbujur kaku menjadi mayat, ia masih belum bisa menerima kenyataan."Ah.. Sekarang aku sudah tidak membutuhkan mu, lebih baik, kau mati, bukan? Menyusul Gerald-mu?"Penekanan nama Gerald dalam perkataan Verdinant menyulut emosi Evelyn, kedua matanya memerah berkaca, perasaan kecewa, amarah, dan membunuh mengalir dalam darahnya.Dengan menggunakan kekuatannya, Evelyn memotong tangan kanan Verdinant, seketika cekikan pada lehernya terlepas, dalam seperkian detik, Evelyn menghilang."Ta-tanganku, tanganku! ARRRGH! TANGAKU! DASAR WANITA BANGSAT! KAU AKAN MATI! KELUAR KAU! JANGAN SEMBUNYI!" Verdinant menggeram marah, tubuh yang semula berwujud manusia, perlahan berubah menjadi makhluk raksasa bergigi tajam dan bertanduk k
Banyak yang berkata, melupakan masa lalu lebih baik daripada terkurung didalamnya, karena hal itu hanya akan menghambatmu untuk kedepan.Apa guna rasa benci dan iri? Itu tidak akan merubah apapun! Kau hanya akan tersakiti pada akhirnya.Dunia sekarang kembali damai, tak ada perang, tak ada bencana bertubi, tak ada rasa dendam antara makhluk mitologi dan manusia. Yang ada sekarang adalah Bumi yang bebas akan peperangan dan ikatan yang semakin kuat.Tak ada diskriminasi, tak ada yang miskin dan kaya, tak ada perburuan dan pembalakan liar, semua hidup berdampingan antara makhluk mitologi dan manusia.Karena keberadaan makhluk mitologi cukup menimbulkan trauma yang membekas, pemerintah bekerja sama dan saling mengambil kesepakatan antara kedua kubu, manusia akan mengelola daerah yang telah disepakati, mereka tidak boleh menyentuh area makhluk mitologi.
Happy Reading***Jika bunga teratai mati, bijinya akan terjatuh kedalam kolam dan tertanam lagi......Akankah menjadi reinkarnasi, atau kehidupan pararel?...Deru mesin motor ski saling beradu akan tebalnya es, jemari yang begitu lentik dengan lihai mengendalikan motor tersebut tanpa kesulitan walau medan yang dilewati sangat sulit karena melewati gunung es yang terjal."Ah, sialan! Anggota FBI itu memang tidak mudah menyerah!" umpat sang gadis pengendali motor ski tersebut.Ia beberapa kali menengok ke arah belakang, mencari timing yang pas untuk menjebak kedua anggota FBI yang sedang mengejarnya.Dalam beberapa me
Bagi diri Alexi yang sekarang, hidupnya sudah terasa sangat lengkap, walau terkadang rasa rindu pada sang kakak terus menyergap, tetapi Vernon sang mate selalu berada disampingnya, menghibur dirinya, dan dialah yang akan pertama kali datang saat terjadi sesuatu pada Alexi.Kasih sayang yang melimpah ruah dari Vernon membuatnya bahagia menjalani kehidupan immortal, dan kebahagiaan itu semakin lengkap dengan kelahiran putra kami yang berusia 238 tahun.Masih dikatakan remaja dalam umur makhluk immortal, kehidupan mereka yang beratus tahun lamanya bukan hal yang mudah, mereka harus berbaur dengan manusia, dan selalu berganti identitas, karena jelas, tidak normal seseorang berusia ratusan tahun tetapi masih terlihat remaja yang baru mengalami pubertas."Max! Vernon! Turunlah, makan malam sudah siap!"
Happy Reading😘"Dokter Raizel, ini untukmu," ucap seorang wanita berpakaian suster seraya memberikan sebuah kotak berisi bekal makanan."Jika kau memberikan bekal itu dengan niat mendekatiku, buang saja, itu menjijikkan,"Sarkas, sungguh.Dokter dan suster yang tengah lewat menertawakan usaha sang gadis, padahal sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal itu, tetapi gadis itu nampak tak menyerah."Pede sekali, aku ini ikhlas, aku belum melihatmu makan sama sekali, dan aku bahkan bersusah payah mengambilkan daging ini karena kau suka, setidaknya hargai usahaku," ucap suster tersebut merengut, Raizel tak peduli dan kembali memeriksa data kesehatan para pasien."Wah, lelaki ini, walau tampan jika tidak menghargai usaha orang percuma saja," ujar suster itu lagi."Bisakah kau diam? Ucapanmu membuatku sakit kepala," Raizel k
Verdinant berjalan dengan tenang di lorong rumah sakit, beberapa orang yang melihat hal itu kebanyakan menatap ngeri dan merasa ingin muntah, demi apapun, darah yang mengalir dari lengan yang tertanam peluru dan sayatan pisau disekujur tubuhnya membentuk kubangan sungai merah diatas keramik putih."Nona, boleh saya mendapat bantuan?" tanya Verdinant pada sang resepsionis yang tengah bermain ponsel tak memperhatikan pasien yang berdarah-darah."Iya tuan, anda memiliki keluhan apa?" tanya resepsionis tanpa melihat kearahnya."Um.. Tertembak dan sedikit luka sayatan pisau?" ucapan Verdinant terdengar ragu, resepsionis yang merasakan hal janggal segera menatap kearah depan, dan seketika ia terkejut dan segera memanggil salah satu suster yang baru saja lewat."Hey cepat panggilkan dokter! Pasien ini hampir sekarat!""Ah.. Nona ini tidak apa, hanya luka kecil,""Ya tuhan, anda h