Share

Kasmaran

Rangga masuk ke dalam kamar setelah menerima amukan dari kedua orang tuanya. Pria berhidung mancung Itu seolah tidak menghiraukan kata-kata pedas yang keluar dari mulut mereka. 

Rangga terlalu bahagia karena ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Di dalam benaknya saat ini hanya ada Mentari seorang. 

Malam itu Rangga tidak bisa tidur. Hatinya gelisah dan tidak sabar menunggu pagi. Ia berharap malam segera berlalu dan berganti siang agar ia bisa bertemu dengan pujaan hatinya. 

Di tempat lain keadaan Mentari tidak jauh berbeda dari keadaan Rangga. Gadis berparas ayu itu pun gelisah sepanjang malam. 

Namun, ada sedikit yang mengganjal hatinya yaitu keadaan Dina. Apa yang terjadi kepada gadis muda itu?  Apa dia baik-baik saja? 

Mentari merasa sangat bersalah kepada Dina. Ia berharap,  Dina dapat mengerti bahwa cinta tidak bisa dipaksakan dan sudi memaafkan dirinya dan Rangga. 

***

Pagi itu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status