Share

Kuatkan Imanku Ya Rabb

"Apa maksudmu? Kalian pacaran? " tanya Bapak dengan ekspresi marah. 

Bapak terlihat sedikit emosi. Rona wajahnya berubah menjadi merah padam. Aku baru pertama kali melihat Bapak marah kepada orang yang baru dikenalnya. Beliau memang sosok yang protektif dan tegas. Namun ramah dan penyayang. 

"Bukan begitu, Pak. Ini nggak seperti yang Bapak pikirkan, " jawabku agak cemas. 

"Jika Allah mengizinkan dan Bapak menerima. Saya ingin mengkhitbah Dini, Pak, " ucap Zidan sambil menatap Bapak lekat. 

'Apa?  Mengkhitbah?  Ini semua di luar rencana. Aku belum siap menikah, Zi,' bisikku di dalam hati sambil menatap ke arah Zidan dan menggelengkan kepala perlahan. 

"Tapi kalian kan masih sekolah. Masa depan kalian masih panjang.  Dipikir dulu baik-baik, " ucap Ibu tenang. 

Bapak terlihat bingung, ia menyeruput kopi hitamnya beberapa kali. 

"Iya, Bu. Maksudnya, saya akan
Yani m

Hallo readers, semoga terhibur dan suka dengan karyaku ini ya, sarangeyo.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status