Share

Bab 44 - Memaafkan

Kembang api dinyalakan bertepatan dengan matahari terbenam, seluruh pengunjung yang menyaksikan langsung bersorak gembira, tetapi tidak dengan Belle. Perasaannya yang muram seketika bertambah suram, saat tidak sengaja melihat Liam mencium bibir Rose. Hati kecil Belle mengkerut, meski menurutnya dia tidak berhak iri apalagi cemburu.

Bukankah dia sendiri yang mengundang Rose?

"Mommy, ayoo!" William menyeret sang ibu, rautnya begitu bahagia seakan tidak ada beban.

"Aduh, Mom sepertinya ingin beristirahat dulu," kata wanita bertubuh mungil itu, sambil mengatur napas yang berpacu cepat. "William main sendiri tida apa-apa kan?"

Anak bermata cokelat itu pun mengangguk, lalu dia melambaikan tangannya ke arah Belle yang memilih duduk di dalam pondok.

Meneguk sebotol air yang baru saja dibelinya Belle benar-benar tampak kelelahan, hati, fisik, dan pikiran, semuanya bercampur menjadi satu. Entah kenapa Belle merasa sangat sedih menghadapi perpisahan kali ini, bahkan dia terus mengingat paman Mar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status