“Pertarungaaann!!”
Anak-anak berhamburan memperingatkan yang lain telah terjadi keributan di sekitar area ruang makan guild Demeter.
Tommy menyerang pria yang baru saja menampar pipi kanan Evi.
Billy bereaksi cepat menahan pria lain yang memiliki niat untuk menyerang Tommy dari belakang.
Erlang bersama temannya yang lain datang mendekat untuk membantu, tapi Johan yang berbadan paling kekar menutup jalan mereka.
Merasa terganggu dengan kehadiran Johan, Erlang langsung mengeluarkan serangan tinju kilat tanpa ragu ke arah perut bagian bawah Johan.
Serangan itu begitu keras hingga mengeluarkan kilatan petir.
Erlang menggunakan kekuatan genetiknya pada tinju yang dia lontarkan.
Johan terlempar sejauh 2 meter bersamaan dengan meja dan kursi yang berada di sekitar lajurnya.
Keadaan di sekitar
“Tidak, ini tidak benar, mereka sudah berbohong Pak,” Tommy tidak terima kebohongan itu. Dia jadi semakin tidak terkendali.“Pak, pasti … pasti ada rekaman cctv yang bisa kita lihat secara langsung. Bapak bisa melihatnya dari video rekaman cctv. Kami berenam benar-benar tidak bersalah.”“Kami pihak guru bagian disiplin tentu saja sudah melakukannya Tommy, tapi menurut pernyataan dari petugas cctv, video rekaman untuk kamera D1045 mengalami kerusakan. Karena itu kami tidak bisa melihat hasil rekamannya dan untuk mengatasi masalah itu kami sudah meminta kedua saksi ini untuk memberikan keterangan.”“Tapi Pak pernyataan mereka berdua itu bohong, bukan seperti itu kejadiannya.”“Sudah hentikan, kalian ini sudah membuat keributan, sekarang kalian juga berniat untuk memfitnah saksi?”Tommy merasa sangat kesal, tapi dia
Sewaktu Dhika membuka pintu gerbang rumah taman obat, dia melihat Behemoth sedang diterkam secara bergantian oleh kedua monster kadal raksasa yang saat ini sudah tidak sabar untuk menyantap rasa dagingnya. Dhika mencari keberadaan Yura dan Doni, dia sekarang melihat ke arah kanan dimana ada dua monster lain yang sedang berebutan untuk men
Doni yang memiliki tubuh paling pendek diantara mereka berlima saat ini sedang duduk santai di lantai dekat sofa besar sambil menikmati cemilan kacang bandung yang telah disediakan oleh Ibu Dhika. Sedangkan Wina satu-satunya anak perempuan yang ada di ruangan itu sedang menikmati menyedot minuman ringan yang ada di tangannya.Rupanya tidak
“Dhik kok berhenti?” tanya Reno tak sabar mendengarkan hasil tugas kelompok mereka yang sedang dibacakan oleh Dhika.“Hahaha, bentar Ren, ini batrainya hampir habis, Win boleh lempar charger batrai yang ada disana kemari?” pinta Dhika kepadanya.
“Setelah mereka mengetahui kekuatan apa yang ada di dalam genetik tubuh mereka dan membiasakan diri dengan itu selama tahun tersebut, maka pada tahun berikutnya orangtua beserta anak-anak harus memutuskan cabang materi pendidikan lanjutan apa yang akan mereka ambil. Apakah materi kelas pemburu monster, materi kelas pendukung pemburu monster, atau materi kelas umum yang tidak berhubungan sama sekali dengan pekerjaan pemburu monster.
Games Virtual Reality yang sedang dimainkan oleh Dhika saat ini adalah alat pelatihan virtual yang telah dikembangkan oleh developer games Dopanda bekerjasama dengan organisasi sekolah pemburu monster di seluruh dunia. Anak-anak yang belum memiliki ijin untuk bisa bertarung secara langsung dengan monster asli dari portal dimensi, bisa mel
“Karena itu Guild akan selalu menjadi seperti rumah kedua bagi para pemburu monster maupun kelas pendukung.” Dhika membacakan kata-kata terakhir dari hasil karya riset kelompoknya di depan kelas pak Yanto.“Nah itu dia yang bapak butuhkan, berikan applause untuk kelompok Berua
“Wow gile Dhik, ternyata bisa yah kita melakukan trik-trik seperti itu. Pantas saja kamu bisa kalahkan bos ini seorang diri. Hahaha, tapi Dhika ini memang jago sih, bisa saja kamu menemukan letak kelemahan bos ini, padahal dia punya gerakan random tak beraturan seperti itu.”“Aaaaaaaahh senangnya, akhirnya hari ini Wina j