Share

Bab 21. Bantuan Danendra

“Siapa?” tanya Om Danendra dan Tante Iva kompak. Rupanya mereka benar-benar ingin tahu.

Aku menghela napas pelan sambil melirik ke arah Cheryl, yang kebetulan juga melirik ke arahku dengan senyum iseng khasnya.

Kenapa sahabatku ini selalu saja membicarakan hal yang tidak penting?

“Cheryl, sepertinya harus kamu yang cerita deh,” paksa Tante Iva.

Aku masih menatap Cheryl dengan pandangan yang aku sendiri tidak mengerti.

“Kalau kalian tidak mau cerita, itu artinya hanya Om dan Tante yang menganggap kalian anak sendiri. Sedangkan kalian hanya sekadar bersikap baik dengan kami.” Perkataan Om Danendra menyiratkan rasa kecewa dan itu membuatku praktis merasa bersalah.

Lagi-lagi aku menghela napas pelan, memikirkan cara untuk bercerita.

“Akan lebih baik kalau Lilian yang cerita, Tanta,” ujar Cheryl, masih menatapku.

“Jadi, begini … kemarin saya mendadak pergi ke Pulau Sentosa sendirian. Rencana saya, setibanya di sana mau mengirimkan foto, sekaligus memberi tahu Cheryl, agar dia menyusul saya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status