Share

Bab 84, Gairah Bercumbu

Windi tidak menyangka jika dirinya akan disambut dengan sangat hangat oleh keluarga besar Pandu. Berada di tengah-tengah mereka seolah telah mengenal mereka selama bertahun-tahun.

"Win, malam ini tidak usah pulang, ya. Tidur di sini saja, besok pagi biar Pandu yang antar kamu pergi berkerja," kata Ny. Jeon, ibu Pandu.

"Aduh, saya merasa tidak enak, Bu. Terlalu sering merepotkan keluarga di sini," tolak Windi halus.

"Merepotkan apanya?" sela Tn. Baek, ayah Pandu. "Pandu justru kegirangan tuh kamu tidur di sini," sambungnya.

"Papa jangan mulai lagi, ya," sahut Pandu. "Bilang saja kalau Papa betah mengobrol dengan Windi, kenapa harus bawa-bawa aku," protes Pandu.

Tn. Baek tertawa.

"Pandu benar lho, Win. Berbincang dengan kamu itu asyik. Apa lagi saat membahas Indonesia, membuat saya ingin ke sana lagi."

"Eh ... tapi, kalau nanti Pandu dan Windi menikah, kita bisa ke sana ramai-ramai lho, Pa," sela Ny. Jeon.

"Nah, iya. Nanti kita kunjungi panti asuhan tempat mereka dibesarkan dulu. Siapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status