Share

MALAM PERTAMA

Melihat kegelisahan Jeni, Steven memberanikan diri untuk bersuara, “Aku tidak akan memaksamu Jen, aku tahu pernikahan ini hanyalah ajang balas budimu dan sebuah status untukku. Aku bisa mengerti.”

Jeni menyipitkan mata dan memandang Steven tajam, entah kenapa hatinya mendadak sakit tentang penilaian Steven terhadapnya.

“Jangan memprovokasiku Stev.” Jeni berkata dengan marah.

Ia berbalik dan masuk ke walk in closet, berganti piyama lengan panjang dan bergegas tidur.

Steven menghela nafas dalam diam melihat sikap Jeni yang sekarang mudah marah. Dia berjalan gontai ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Begitu ia keluar, Steven terperangah dan mengira sedang berhalusinasi.

Jeni sudah berganti pakaian ‘dinas malam’ dan ia terlihat sangat cantik juga menggairahkan.

Steven menelan salivanya sebelum menarik sudut bibirnya membentuk senyuman yang menawan.

“Kamu pikir aku tidak bisa menjadi istri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status