Share

17. PENAGIH HUTANG DI TENGAH MALAM

Saat kami sedang bercanda dan menikmati kedekatan di antara saudara. Sebuah ketukan sangat keras terasa begitu memekakkan telinga, terdengar dari pintu luar.

Ketukan tersebut tidak hanya sangat menganggu, tapi juga sangat mengesalkan dan membuat kecerian kami barusan jadi terhenti.

Kami saling menatap satu sama lain dan bertanya-tanya, 'Siapa gerangan yang mengetuk pintu dengan cara tidak beradab seperti ini?'

"Woi, Fitri. Keluar lu, bayar semua hutang lu!" Teriak suara laki-laki dari luar dengan kasarnya.

'Siapa yang berani kurang ajar begini? Mengetuk pintu rumah orang dengan kasarnya dan menangih hutang ditengah malam begini,' Pikirku kesal.

Kami segera bergegas keluar. Rupanya, ibu juga terbangun akibat ketukan keras barusan. Ekspresi ibu terlihat tegang dan ketakutan, sehingga aku berinisiatif membukakan pintu dan melihat apa mau orang-orang ini.

"Nak?" Tahan ibu dengan wajah pucat.

"Gak apa-apa, bu. Biar Zaha yang menemui mereka."Ucapku coba menenangkan Ibu.

Kak Nia yang berdiri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status