Share

22. Dialog Sop Ceker

Zeino mengekor langkah Kartika hingga ke dapur. Tentu saja ini pertama kalinya ia memasuki ruang memasak di rumah pacarnya. Biasanya ia hanya sampai di ruang tamu, namun hari ini ia telah sangat jauh melangkah hingga ke ruang pribadi.

Pemuda itu mendapati kesan hangat di rumah yang tak mewah tapi ditata dengan apik. Tak terlalu luas, tapi tiap ruang memberi kesan lapang karena tak bayak sekat.

Pemuda itu akhirnya menyeruput teh yang telah ikut  turut naik turun tangga di meja makan. Ia mengembalikan cangkir ke tadahnya setelah menghabiskan setengah cairan berwarna cokelat keemasan itu.

“Maaf ya, Zeino. Bunda belum sempat bikin kudapan.”

“Ga apa-apa, Bunda. Beneran tadi sudah sarapan nasi goreng. Masih kenyang,” balas Zeino sambil tersenyum tulus.

“Tapi nanti kamu makan siang, ya. Ini Bunda mau bikin sop ceker. Kamu pernah makan ceker ga?” tanya Kartika sambil menunjukan sekantong ceker dalam plas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status