Share

Chapter 2

Author: Fitri
last update Last Updated: 2021-02-07 21:45:09

Malam harinya fely bersiap-siap untuk pulang dari rumah sakit sesuai dengan ucapan dokter tadi.Fely pulang diantar oleh satria sepupunya karena mama dan papanya fely masih sibuk dengan pekerjannya dan untuk abangnya fely tidak bisa menjeput fely dari rumah sakit karena ada urusan yang penting.

"Udah gak ada barang yang ketinggalan kan fel?"tanya satria sambil melihat tas bawaannya.

"Ck,itu kan tas yang bawa elu mana gue tahu"kata fely dengan nada sinis.

"Iya juga ya,ya udah yuk pulang"kata satria sambil menganggukkan kepala setelah itu menuju kearah fely untuk membantunya berjalan.

"Gue bisa sendiri,gak perlu lu bantu"kata fely dengan nada sinis.

"Iya-iya sensi amat lu"kata satria sambil mengangkat kedua tangannya.

"Cepet jalan"kata fely setelah sampai di pintu. 

"Iya fel"kata satria dan menyusul fely.

Butuh 16 menit bagi mereka untuk sampai di rumah fely.Sesampainya mereka dirumah yang ditempati fely.Rumah itu terlihat sangat sepi saat fely mamasukinya.Fely mengedarkan pandangan,tak sengaja dia melihat  pembantu yang ada dirumah ini.Rumah ini memiliki satu pembantu,satu supir dan satu tukang kebun.

"Bi"panggil satria dan bi siti menghampiri mereka berdua.

"Selamat malam non,den"sapa bi siti dengan sopan.

"Hm"jawab fely seadanya.

"Yang lain kemana bi?"tanya satria sambil melihat sekeliling rumah.

"Nyonya dan tuan belum pulang den,terus den bara baru aja pergi keluar"

"Kemana bi?"tanya satria lagi.

"Bibi gak tau den"

'Miris banget hidupnya fely,masak baru pulang dari rumah sakit gak ada yang nyambut,jangankan nyambut njemput aja gak ada'batin fely.

"Oh ya udah,bibi bisa lanjutin kerjanya"kata satria.

"Kalau begitu bibi permisi den,non"setelah mengatakan itu pembantu tadi pergi dari hadapannya fely dan satria.

"Gue ke kamar"kata fely dan berjalan pergi meninggalkan satria sendiri.

"Gue malem ini nginep ya fel!"teriak satria karna fely sudah lumayan jauh darinya.

"Serah"jawab fely.

"Kalau ada apa-apa panggil gue aja"kata satria sedikit teriak.

Saat ini fely sedang mencari kamar yang akan ditempatinya dengan mengandalkan ingatan yang dimiliki fely yang dulu.

Saat sudah ditemukan fely langsung membuka pintu dan melihat sekeliling kamar.

"Lumayan,yang penting enggak warna pink kamarnya"gumang fely saat memasuki kamarnya itu,karna kamar yang dia tempati saat ini dominan warna biru muda dicampur warna putih.

Fely merebahkan badannya di kasur.

"Huff,kalau gue inget-inget lagi kasihan juga si fely.Mending hidup gue dari pada hidupnya,walau gue gak tahu ayah sama ibu dimana tapi masih ada yang perduli sama gue.Percuma dia punya orang tua tapi gak pernah ngerasaan gimana hangatnya keluargaTerus dia juga punya satu kakak laki-laki tapi gak perduli sama sekali sama dia,miris sekali"kata fely setelah itu menggelengkan kepalanya.

"Laper,makan dulu setelah itu ngerencanain kehidupan kedepannya"kata fely dan keluar dari kamar menuju ke dapur.Tapi saat perjalan ke dapur dia dihadang sama sepupunya.

"Mau kemana fel?"tanya satria saat melihat fely keluar dari kamarnya. 

"Makan"jawab fely tanpa melihat kearah satria.

"Non ada yang bisa bibi bantu?"tanya bi siti saat ingin keluar dari dapur untuk istirahat,karna ini sudah malam.

"Emm,ada makanan apa bi?"tanya fely sambil melihat bi siti.

"Bibi belum masak non.Bibi kira gak ada orang yang makan makanya bibi gak masak,tapi kalau non fely mau makan biar bibi masakin.Non fely mau makan apa?"

"Gak usah bi,bibi kalau capek istirahat aja.Fely bisa masak sendiri kok"kata fely dan masuk ke dalam dapur.

"Biar bibi masakin ya non? Inikan tugas bibi"kata bi siti dibelakang fely.

"Gak usah bi,fely juga lagi pengen makan masakan buatan fely sendiri kok,bibi bisa istirahat sekarang.Bibi pasti capekkan kerja dari pagi"

"Non bener gak papa bibi tinggal?"

"Iya gak papa,bibi istirahat aja"kata fely sambil melihat apa aja yang ada di lemari dapur.

"Kalau begitu bibi pergi dulu non"

"Hm"kata fely sambil melihat-lihat bahan yang ada di kulkas.

'Non fely kenapa ya kok jadi baik sekarang tapi saya bersyukur non fely sekarang menjadi pribadi yang lebih baik,semoga non fely baik terus'batin bi siti.

"Masak apa ya,em...nasi goreng sama telur kayaknya enak juga"kata fely setelah itu mengambil telur di dalam lemari ice,setelah itu mengambil bahan-bahan dapur di lemari dan tak lupa nasi.

"Lagi apa lu fel?"tanya satria saat memasuki dapur.Niatnya tadi satria mau ambil minum.Eh,malah lihat fely lagi ngambil bahan-bahan masakan.

"Masak"jawab fely sambil memulai meracik bumbu.

"Tumben,udah sehat emang?"tanya satria sambil mengambil air dan meminumnya.

"Hm,mau gue masakin juga gak?"tanya fely sambil lihat ke arah satria.

"Emm,boleh gue juga lagi laper"jawab satria dan duduk dimeja makan.

"Hm"jawab fely dan memulai masak.

Beberapa menit kemudian nasi goreng dua porsi dan dua telur mata sapi sudah selesai.

"Udah selesai?"tanya satria sambil melihat fely membagikan nasi goreng yang di buat.

"Hm,nih cobain masakan gue"kata fely sambil menaruh masakannya di depan satria.

"Dari segi penampilan sih gak mengecewakan tapi gak tau soal rasa"kata satria sambil melihat nasi goreng dihadapannya.

"Cobai dulu baru komen"kata fely sambil memakan nasi goreng miliknya.

"Enak! Belajar masak sama siapa lu?"tanya satria setelah mencicipi nasi goreng buatan fely.

"Belajar sendiri,habisin makan terus cuci piringnya"

"Gak sekalian lu yang cuci fel?"tanya satria dan di beri tatapan tajam oleh fely.

"Iya-iya gue cuci sendiri,biasa aja kali lihatnya"kata satria dan melanjutkan makannya.

Mereka pun makan kembali dengan sunyi dan tenang.Tiba-tiba ada yang masuk kedalam dapur dang mengacau acara makan mereka.

"Masih hidup ternyata"kata orang itu saat memasuki dapur dan menuju ke arah lemari ice.

"Menurut lu"kata fely seadanya sambil memasukan nasi kedalam mulutnya.

"Gue kira udah mati,kenapa gak mati sekalian biar gak ada penganggu di hidup gue"kata bara sambil melihat fely sinis.Fely yang di tatap oleh bara seperti itu hanya mengagap angin lalu.

"Sayangnya gue gak sudi dan soal gangguin hidup lu tenang aja gue gak bakal ganggu hidup lu lagi"kata fely sambil meminum air karena makanan miliknya sudah habis.

"Bagus kalau gitu"kata bara dan pergi dari dapur.

"Lu gak papa?"tanya satria kepada fely takut jika fely sakit hati dengan perkataan bara karena setahu satria fely dari dulu selalu cari perhatian sama bara tapi tidak pernah di gubris oleh bara.

"Tenang aja,gue gak papa"kata fely dan pergi dari meja makan menuju ke dapur untuk mencuci piring bekas makannya.Setelah selesai dia kembali lagi di meja makan untuk menghampiri satria.

"Inget cuci tuh piring,awas kalau enggak"kata fely hanya di balas anggukan oleh satria dan berlalu pergi dari meja makan menuju ke kamarnya.

Sesampainya di kamar fely menutup rapat dan menulis jalan hidup fely yang dulu.

"Oke mari kita mulai,emm kalau diinget-inget lagi semua sikap nya si fely rata-rata itu semua negatif.Jadi jalan kedepannya gue harus gimana biar hidup damai disini?"kata fely sambil berfikir.

"Ck,besok gue lihat dululah"katanya dan mulai terlelap menuju dunia mimpi.

                 ~~~~♤♤♤♤~~~~

Pagi harinya fely sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah.Setelah dianggap siap dengan penampilannya fely keluar dari kamar dan turun ingin menuju ke meja makan.Tapi saat dia keluar dari kamar yang dia tempati,pemilik kamar di depannya juga keluar.

Pemilik kamar itu adalah bara.Bara menatap fely dengan tajam dari atas sampai bawah.Fely yang melihat bara menatapnya seperti itu agak risih.

"Ck,kenapa lu lihatin gue sampek kayak gitu?"kata fely dengan datar.

"Gak pakek baju yang kurang bahan lagi?"tanya bara dengan wajah remehnya.

"Bukan urusan lu"kata fely dan berlalu pergi meninggalkan bara.

Sesampainya di meja makan fely hanya mengambil roti dengan selai coklat dan meminum susunya.

Satria yang melihat itu heran dengan fely.

"Kalau makan duduk fel"kata satria sambil lihat fely heran karena biasanya jam segini fely masih tidur.

"Gak usah,gue berangkat"kata fely dan ingin pergi dari meja makan tapi dihentikan oleh pertanyaan satria.

"Lu berangkat sama siapa?"tanya satria sambil melihat ke arah fely.

"Mang danang"jawab fely setelah ingat bahwa fely yang dulu sering di anter jemput supir rumah.

"Ya udah hati-hati"

"Hm"

"Tumben jam segini fely dah mau berangkat sekolah?"kata satria setelah melihat fely keluar rumah.

"Bodo lah,mending lanjut makan"kata satria dan melanjutkan makannya.

Tanpa mereka sadari,sendari tadi ada yang memperhatikan percakapan mereka.Orang itu adalah bara sendari tadi bara melihat interaksi antara fely dan satria dengan wajah datarnya.Bara langsung keluar dari rumah tanpa ada niatan untuk sarapan pagi.

Setelah selesai makan satria langsung pergi dari meja makan dan berangkat sekolah menggunakan montor kesayangannya.

Disisi lain,saat ini fely masih berada di dalam mobil dengan memakan roti yang tadi dia ambil.Beberapa menit kemudia fely sampai di depan gerbang sekolahnya.

"Makasih mang"kata fely setelah turun dari mobil.

"I-iya non sama-sama,kalau gitu mang danang pulang dulu ya non"pamit mang danang kepada fely.

"Iya mang,hati-hati dijalan"kata fely dan mobil yang di bawa mang danang pergi meninggalkan fely.

Fely memasuki perkarangan sekolah Smk bangsa.Saat ini sekolah masih sepi tapi fely yakin sebentar lagi akan siswa akan datang.

Alasan fely datang pagi-pagi kesekolahan karena dia tidak mau mencari masalah karena dia sedang tak berminat.

Saat ini fely berjalan menelusuri koridor sekolah untuk mencari kelasnya berarda dengan mengandalkan ingatan milik fely yang dulu.Saat fely ingin berbelok tak sengaja dia bertabrakan orang.

"Ck"kesalnya karena dia hampir jatuh dan orang yang tadi sudah jatuh dilantai.Fely menatap orang itu dengan dingin karena jengkel.

Fely mengulurkan tangannya dan di terima orang itu.Saat orang yang tadi bertabrakan dengan fely melihat siapa orang yang membantunya,dia sangat terkejut.

Sedangkan fely sedang mencari ingatan tentang gadis yang ada di depannya ini saat dia mendapatkannya ternyata gadis ini yang bernama natasya gadis yang suka di bully fely dan kakan-kawannya.

Natasya berdiri dengan gugup dan kepala menunduk tak berani menatap fely.

"Mm-makasih"katanya dengan gugup.

"Hm"jawab fely dan pergi meninggalkan natasya sendiri dan melanjutkan jalannya.

Tanpa mereka sadari ternyata sendari tadi ada yang melihat kejadian itu,orang itu heran denga perubahan sikap fely.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan dia? Kenapa sikapnya berubah?"tanya orang itu yang ternyata bara.Ya bara membututi fely sendari tadi karena merasa aneh dengan adiknya itu.

Setelah cukup bagi bara membuntuti adiknya dia berjalan menuju kelasnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • a different soul   Chapter 84 ( Tamat )

    Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k

  • a different soul   Chapter 83

    "Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?

  • a different soul   Chapter 82

    Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key

  • a different soul   Chapter 81

    Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya

  • a different soul   Chapter 80

    Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de

  • a different soul   Chapter 79

    Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status