Sesampainya fely dikelas dia langsung menuju ke bangku yang biasa dia duduki dengan sahabatnya.Tiba di bangku fely langsung tidur di lipatan tangannya.
Selang beberapa menit kelas yang sepi mulai ramai dengan murid-murid yang berdatangan,tapi tak menganggu tidur fely sampai...
Brak,meja yang di tempati fely untuk tidur di gebrak orang yang membuat fely bangun dan melihat orang-orang yang mengebrak mejanya,fely melihat mereka dengan tatapan sinis.
"Serem amat tatepan lu fel"kata salah satu dari mereka saat melihat tatapan dari fely.
"Sans fel,baru juga pulang dari rumah sakit lu,masa mau balik lagi"kata yang lainnya menimpali.
"Ck,kalau gue masuk rumah sakit lagi juga karna lu bertiga"jawab fely dengan sewot.
"Bego jangan di pelihara ogeb"kata yang lain sambil menoyor kepala sahabat mereka.
"Ck"kesal fely dan melanjutkan tidurnya.
"Kenapa tuh bocah gak kayak biasanya"tanya yang lain.
"Mana gue tau,coba lu tanyain"
"Ogah"
Ya mereka adalah sahabat-sahabat fely yang membantunya dalam membully orang.Mereka adalah syasa,rina dan riska sahabat fely dari Smp.
Rina duduk disebelah fely dengan hati-hati karena takut membuat fely mengamuk.
Selang beberapa menit kemudian guru datang dan fely sudah duduk dengan tegap.
"Selamat pagi anak-anak"sapa guru itu setelah masuk ke dalam kelas
"Pagi pak"
"Ambil buku kalian dan saya tunggu diluar.Karena hari ini pelajaran saya di luar ruangan,paham?"kata guru itu.
"Paham pak"jawab seluruh murid.
"Saya kasih waktu 10 menit untuk bersiap"kata guru itu dan pergi keluar dari kelas fely.
"Fel,gimana keadaan lu udah enakan?"tanya rina saat akan keluar dari kelas.
"Lah nih orang bener-bener melihara kebegoannya ya"kata syasa dengan sinisnya.
"Lah kok gitu"kata rina sambil berfikir tentang perkataan syasa.
"Coba lu fikir,kalau keadaannya fely gak baik ngapain dia berangkat sekolah ogeb"jelas syasa.
"Iya juga ya"
"Ck,gue buang lu lama-lama"kata riska dengan gemas.
Sampailah mereka di tempat yang dimaksud guru tadi.
"Baik anak-anak,bapak kasih tugas untuk meneliti hewan hidup yang ada di area sekolah kita ini.Jadi setiap kelompok harus mendapatkan satu hewan,paham?"
"Paham pak"
"Kalau sudah paham kalian boleh mulai"setelah mengatakan itu semua siswa pergi dari tempat yang mereka duduki.
"Mau cari dimana?"tanya rina sambil melihat sahabat-sahabatnya.
"Emm,kalau ditaman belakang gimana?"tanya riska.
"Boleh tuh,yok lah ke taman belakang"jawab syasa dengan semangat dan menarik tangan riska dan fely.
"Loh kok gue ditinggal sih"kata rina sambil mengejar mereka bertiga.
Sesampainya mereka ditaman belakang langsung mencari hewan untuk diteliti.
Taman belakang sekolah bersebelahan dengan lapangan sekolah dan saat ini lapangan juga digunakan untuk olahraga kelas lain.
"Fel"panggil syasa.
"Hm"jawab fely yang masih fokus mencari hewan yang mereka butuhkan.
"Kelasnya raka lagi olahraga tuh"kata syasa sambil melihat gerak-gerik fely.
"Terus"tanya fely tanpa menghentikan kegiatannya.
"Gak mau lu samperin? Kalau mau lu samperin biar kita bertiga yang cari hewannya"kata rina yang mendengar pembicaraan mereka berdua.
"Ada untungnya buat gue?"tanya fely sambil melihat ke rina.
"Lah? Biasanya juga kalau liat si raka lu langsung samperin"jawab syasa.
"Itu dulu sekarang beda,lanjut cari"kata fely dan melanjutkan pencariannya.
"Oke"jawab syasa dan merekapun melanjutkan mencari hewan untuk diteliti.
"Udah ketemu nih,kekelas yuk"kata riska sambil memperlihatkan hewan yang dia tangkap yaitu jangkrik.
"Yuk lah,panas nih gerah!"kata rina sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
Seperginya mereka tanpa mereka sadari ternyata ada yang memperhatikan mereka dengan heran.
'Tumben gak nyamperin'batin orang itu dengan heran dia adalah raka.
Selesai mereka meneliti hewan itu dan menyerahkan hasil penelitian,bertepatan dengan bel istirahat berbunyi.
"Kantin yuk"ajak rina.
"Ayok,laper gue gara-gara mikir tuh serangga"kata rina sambil menunjuk ke arah serangga yang ada di dalam botol.
Mereka pun berjalan menuju kekantin.Sesampainya di kantin,kantin sudah lumayan rame.
"Gue sama rina beli makanan,lu berdua cari tempat duduk"kata syasa dan menarik tangan rina sebelum rina mengoceh.
"Oke"kata riska menjawab perkataan syasa.
"Oh ya mereka mau makan apanya belum gue tanyain,hehe"kata syasa sambil ketawa.
"Ck,samain ajalah"kata rina.
"Woke,bakso gimana?"tanya syasa sambil melihat penjual makana yang ada.
"Cari yang mantep buat ngisi perut gue"jawab rina sambil ngelus perutnya.
"Nasi kuning?"tanya syasa sambil melihat kelakuan temannya dengan jijik.
"Nah boleh tuh"jawab rina semangat.
"Ya udah,bu nasi kuningnya empat sama es tehnya empat"kata syasa setelah sampai di penjual nasi goreng.
"Iya neng tunggu sebentar"jawab ibu-ibu yang menjual.
Di lain sisi.
"Duduk dimana?"tanya fely sambil melihat-lihat tempat duduk yang masih kosong.
"Disana gimana fel?"jawab riska sambil menunjuk tempat duduk yang ada di pojok kantin.
"Ya udah"kata fely dan mereka pun berjalan menuju tempat yang tadi.
Mereka berdua pun sampai di bangku tadi dan duduk.
Selang beberapa saat rina dan riska datang dengan makanan yang mereka pesan.
"Nih makanannya dah sampai"kata syasa sambil meyerahkam makanan yang dia bawa ke fely dan riska sedangkan minuman dibawa rina.
"Wih,enak pasti"kata riska dengan semangat.
"Pasti"kata syasa.
"Selamat menikmati"kata rina sambil meletakkan minuman yang dia bawa.
"Pantes lu,kenapa gak jadi pelayan aja?"kata fely sambil mendekatkan makanannya dan memakannya.
"Selamat makan"kata rina tak menghiraukan kata-kata fely tadi.
Mereka pu memakan makanan mereka dengan tenang,sampai ketenangan itu diganngu oleh kebisingan satu kantin.
'Kalau udah kayak gini biasanya geng warrior yang dateng'batin fely dan benar saja geng warior sedang memasuki kantin bersama natasya dan temannya.Yah geng warior kalau waktu istirahat selalu megajak natasya dan temannya itu.Mereka duduk di bangku yang tak jauh dari tempat duduk fely,selisih satu meja dari tempat fely.
"Fel"panggil riska sambil menatap fely.
"Hm"jawab fely sambil meminum minumannya.
"Gak mau lu samperin?"tanya riska sambil melihar gerak-gerik fely.
"Gak ada untungnya buat gue"kata fely dengan santai sambil memakan nasinya yang masih sedikit.
"Lu bener fely-kan?"tanya rina yang tak percaya mendengar percakapan mereka bedua.
"Hm,menurut lu siapa?"
"Kok lu jadi beda,setelah keluar dari rumah sakit? Biasanya ya lu kalau dikantin itu malu-maluin kita bertiga dan sekarang lu anteng gak banyak gaya kayak biasanya dan satu lagi tadi di taman belakang juga lu beda bahkan sifat lu sekarang yah bisa terbilang cuek."kata syasa dengan panjang sambil menatap fely curiga.
"Gini ya,setelah gue pikir-pikir saat sakit kemarin buat apa gue ngejar-ngejar tuh cowo? Masih banyak cowo didunia ini gak cowo itu doang.Terus gue juga cantik pasti yang suka sama gue banyak kenapa harus capek-capek ngejar tuh cowo?"kata fely sambil melihat ke arah teman-temannya.
"Yakin lu?"tanya syasa meyakinkan ucapan fely yang tadi.
"Hm,serah lu mau percaya atau enggak yang penting gue udah males ngejar-ngejar cowo"
"Akhirnya si fely sadar sahabat"kata rina sambil meminum tehnya.
"Syukur deh kalau lu udah sadar.Udah capek gue nasehatin elu,akhirnya sadar juga"kata riska sambil menepuk pundak fely.
"Thansk ya selama ini lu pada ada buat gue"kata fely sambil melihat sahabatnya itu dan di balas dengan senyuman oleh merekah.
"Santuy aelah kayak siapa aja"kata syasa sambil makan nasinya.
Saat mereka sedang asik berbicara tiba-tiba ada dua cowo dateng ke meja mereka.
"Fel,gue duduk sini ya sama temen gue?"kata salah satu dari mereka yang ternyata satria.
"Ck,pergi sono ganggu suasana aja lu"kata syasa sewot.
"Ye,sirik lu jadi orang sepupu gue aja ngebolehin,huh!"kata satria sewot dan mengalihkan pandangannya ke fely.
"Bolehkan fely?"sambung satria dan ingin duduk di bangku dekat fely sedangkan temannya masih berdiri di sampingnya satria.
"Siapa yang ngizinin lu duduk?"kata fely sambil menoyor kepala satria yang membuat sang empu terjatuh karena didorong oleh fely.
"Jahat amat lu sama sepupu sendiri"kata satria sambil melihat fely dari bawah.
"Yang satu pabrik aja bisa jahat masak yang beda pabrik gak boleh jahat?"kata fely sewot dan melanjutkan makannya.
"Aku merasa sakit di sini tolonglah aku sahabat"kata satria saat sudah bangun dari jatuhnya dan ingin mendekati bisma temannya.
"Lu bukan sahabat gue"kata bisma sambil menjauh dari satria dan mendekati riska setelah itu dia duduk di sebelah riska dan memakan makanannya dengan tenang.
"Resek lu pada"kata satria sambil melihat satu meja.
"Geser lu"kata satria kepada syasa.
"Lu gak liat kursi gue udah di tempatin tiga orang,hah!"sewot syasa.
"Terus gue duduk dimana coba?"kata satria dengan wajah yang ditekuk.
"Dibawah kan masih luas,gitu aja bingung"kata syasa sambil liat ke arah satria.
"Duduk jangan buat kita malu"lerai fely sambil geser ke tempat duduk.
"Iya-iya sayang"kata satria sambil duduk.
"Lu ngomong gitu lagi gue jorokin"kata fely dengan sinis.
"Ampun bos ku"kata satria sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada.
Mereka pun makan dengan tenang terkadang juga ada candaan dari satria dan rina.
Di sisi lain.
"Bar"panggil raka.
"Hm"jawab bara sambil memakan makanannya.
"Adek lu kenapa?"tanya raka sambil ngelihat ke arah meja fely yang masih sibuk dengan kegiatannya.
"Maksud lu"tanya bara sambil melihat kearah raka.
"Si fely kenapa kok beda tadi ditaman belakang beda dikantin juga beda.Kenapa tuh orang? Salah makan?"tanya raka menjelaskan.
"Gak tau gue"jawab bara seadanya.
"Seharusnya lu seneng dong rak gak ada yang gangguin lu lagi kalau dia berubah"kata fito sambil ngelihat kearah raka yang sendari tadi melihat kearah meja fely.
"Gue malah curiga dia punya rencana baru buat natasya.Lu tau gak tadi pagi gue liat dia nabrak natasya terus sok-sokan batuin,kalau gak percaya tanya aja sama orangnya.Gue tadi pagi juga liat si bara di sana"kata viki yang melihat kejadian tadi pagi di koridor sekolah.
"Bener nat?"tanya raka memastikan.
"I-iya rak"jawab natasya gugup.
"Liat tuh si fely jalan kesisni,mau cari perhatian lagi pasti"kata fito sambil melihat ke arah fely yang menuju ke meja mereka.
<Fely POV>
Setelah si satria duduk kami melanjutkan makan dengan tenang terkadang juga ada candaan dari rina atau satria.
Selang beberapa menit gue bangun dari duduk mau beli air putih.
"Mau kemana fel?"tanya satria sambil megang tangan gue.
"Katanya gak mau nyamperin,kok mau kesana?"tanya syasa sambil liat ke gue.
"Berperasangka buruk itu gak baik buat kesehatan.Gue gak mau nyamperin dia aelah"
"Terus mau kemana?"tanya si rina.
"Beli air putih,eneg gue minum es teh terus"kata fely dengan nada malas.
"Mau ditemenin gak?"tanya si riska.
"Gak usah gue bisa sendiri,mau titip gak?"tanya fely sambil ngelihat ke arah teman-temannya.
"Kalau di bayarin sih mau"kata si bisma.
"Situ laki,masa minta traktiran sama cewe"kata satria.
"Gue air putih fel satu tapi gue ngutang dulu ya,hehe"lanjut satria dengan kekehan di akhir kalimat.
"Sama aja ogep"kata bisma sewot.
"Beda,gue kan ngutang kagak minta traktiran"
"Katanya ngutang tapi nanti juga gak dibayar"kata syasa menimpali.
"Ck,gue ke warung dulu lanjutin aja debatnya"kata gue dan berlalu pergi.
Saat gue jalan mau ke warung si geng warrior pada liatin gue entah apa yang difikiran mereka.Yah,sebelum gue sampai di warung yang jual air putih gue harus lewatin meja yang ditempatin mereka,mungkin mereka fikir gue mau nyamperin si raka dan cari perhatiannya.
Saat gue udah mau deket sama meja mereka,mereka liat gue dengan tatapan tajam dan sinis.Rata-rata penghuni kantin juga lihat kearah gue ada juga yang bisik-bisik kalau gue mau nyamperin si raka lah,cari perhatian lah dan bully si natasya,tapi cuma gue anggep angin lewat.Gue tetep jalan sampai di meja geng warior dan pergi begitu aja sampai di warung yang gue tuju dan membeli air minun dan gue jalan ke meja gue yang tadi.
Kalau gue lihat seisi kantin memasang wajah gak percaya,apalagi si geng warior pas gue lewatin gitu aja wajah mereka mau bikin gue ketawa.
Gue ngelewatin meja geng warior lagi dan waktu gue jalan di samping meja geng warior ada salah satu kaki yang keluar dari meja ingin menjagal gue mungkin niatnya mau malu-maluin gue kalau gak salah dia namanya viki.Karena gue gemes sama kakinya dengan sengaja kakinya gue injek.
"Akhh!! Sakit bego punya otak gak sih lu!"kata si viki sambil mengangkat kakinya.
"Kalau gue gak punya otak udah gue patahin tuh kaki"kata gue dengan nada sinis dan pergi dari meja mereka.Sesampainya gue di meja yang gue tempatin tadi.
"Nih,diminum jangan buat mandi"kata gue sambil nyerahin aqua botol ke arah satria.
"Daebak! Kapan-kapan lu ajarin gue cara matahin kaki orang ya fel?"kata rina dengan semangat.
"Tinggal lu cariin gergaji mensin aja nanti juga patah dengan bagus"kata gue sambil duduk.
"Ihh,takut sayang jangan sadis dong aku kan jadi takut"kata satria sambil ngadep ke gue.Karena gue jijik gue jengkangin dia sampek jatuh dari kursi.
Bukh
"Sakit bego"maki satria.
"Gue kan udah bilang jangan panggil gue sayang,jijik gue dengernya"kata gue dengan datar.
"Ck,gak perlu jorokin juga kalik"kata satria dengan sewot.
"Serah gue lah,untung gak gue sembur lu,biar para jin yang nempelin elu pada keluar"
"Sepupu laknat lu"
Tett...tett...tett....
"Kekelas yuk "ajak syasa.
"Yuk lah"kata gue dan kami pun menuju kekelas dengan canda tawa.Walau dilihatin disepanjang lorong tapi kita tak menganggapnya dan terus berjalan sampai didalam samapai.Beberapa saat kemudian guru mapel datang dan memulai pelajaran.
Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k
"Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?
Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key
Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya
Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de
Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d