"Bukannya dia... Alysa yang model terkenal itu? pasti janji Sama Riko lagi," gumam Kayra sambil mencebikkan bibirnya.
Kayra pun meneruskan langkah kakinya ke arah parkiran menuju satria. Dari kejauhan Satria sudah melihat Kayra dan menyambutnya dengan senyuman." lama ya Sat? Maaf ya!!" ucap Kayra pada Satria."enggak kok, udah selesai?" tanya Satria."Udah," jawab Kayra kemudian masuk ke dalam mobil Satria." Kita jalan sekarang ya!! Bismillahirrohmannirrohim," ucap satria pada kayra.Satria memang pemuda yang cukup taat agama, karena dirinya di besarkan di lingkungan yang sangat agamis. selain sang Bapak merupakan ketua RW di pemukiman mereka tinggal, Bapak Satria yang bernama Habibi merupakan seseorang yang bergelar Haji.Maka dari itu Satria benar - benar dilarang bergaul dengan Kayra, saat para warga di sana mengetahui pekerjaan Kayra adalah seorang Lady Escort.ibu Yanti awalnya melarang Kayra bekerja di Club, namun Kayra berhasil meyakinkan kalau dirinya akan menjaga kesuciannya dan menghindari minuman beralkohol. Dengan berat hati pun Ibu Yanti mengijinkannya dengan perjanjian jika Kayra mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dirinya harus keluar dari Club' tersebut...Dalam perjalanan menuju rumah Kayra hening tanpa pembicaraan, dalam pikiran Kayra ia masih berpikir bagaimana mencari sisa uang 100 juta? itupun masih kurang karena Kayra harus memikirkan biaya hidup dan transportasi di negara tetangga tersebut selama pengobatan ibunya di sana. sedangkan satria sedang berpikir bagaimana memulai pembicaraan dengan Kayra."ehem - ehem," satria berdehem. membuat Kayra menoleh ke arah Satria." kenapa Sat?" tanya Kayra."enggak apa - apa, cuman mau bilang aja jangan kebanyakan ngelamun!!" ucap Satria." Loh emangnya kenapa?"" takut setan lewat nanti ngerasukin pikiranmu yang lagi traveling kemana - kemana," ucap Satria tersenyum" ih horor banget sih Sat ngomongin setan terus!! protes Kayra."Hahaha... makannya kamu jangan ngelamun terus!!! emang lagi pikirin apa sih?"" pakai nanya lagi kamu! kamu kan tau aku lagi butuh dana Sat. tadi bos aku cuma kasih pinjam 50 juta Sat, itupun aku bayar dengan potong gajiku. sementara aku masih kurang banyak untuk biaya operasi, apalagi nanti biaya hidup di Singapore Sat. entahlah aku pusing , Sat!!" cerita Kayra."Kay, maaf sebelumnya!! tapi bisakah kamu berhenti bekerja dari Club' itu?" ucap Satria.Kayra spontan langsung menoleh ke arah Satria, "kita enggak cukup dekat Sat, untuk meminta hal itu padaku!!" ucapnya."kalau harus dekat terlebih dahulu untuk meminta hal itu padamu, maka mulai sekarang aku akan berada lebih dekat denganmu, Kay!" sahut Satria.Kayra memicingkan matanya dengan tajam ke arah Satria kala mendengar jawabannya," jangan terlalu berharap lebih dekat denganku. Aku bukanlah wanita yang pantas untukmu.""jika memang dirimu bukan wanita yang pantas untukku, maka izinkan aku berusaha memantapkan dirimu untukku," sambung satria.Kayra berseringai," memantapkan diriku? entahlah!! aku sendiri tidak yakin.""berhenti bekerja di Club!! dan bekerjalah di Kantorku," pinta Satria.Kayra terkekeh,"hahaha ... bekerja di kantormu? bagaimana mungkin wanita malam yang bisa menjajakan tubuhnya pada laki laki hidung belang bekerja di kantoran sat. Aku sangat sadar diri, lagi pula aku hanya lulusan SMA. Sudahlah sat, jangan di bahas lagi. Aku ingin fokus mencari uang untuk operasi ibuku. Berapa nomor rekening mu, aku akan bayar hutangku yang lima belas juta deposit tadi."Kayra menyerahkan ponselnya yang sudah standby e dengan aplikasi bankingnya pada Satria, dengan maksud meminta satria memasukkan langsung nomor rekening miliknya. Satria pilun meraih ponsel Kayra dan mengisi nomor rekeningnya tanpa menjawab sedikitpun ucapan Kayra. setelah memasukkan nomor rekeningnya ia menyerahkan kembali ponsel Kayra dan fokus lagi pada kemudinya.Satria memahami bahwa sifat Kayra yang agak keras kepala. jika Kayra mau berhenti bekerja di Club malam sebenarnya Satria siap meminang Kayra, walaupun nantinya akan ada perdebatan di dalam keluarganya kelak. Tapi ia tidak permasalahkan itu karena satria berfikir yang menjalani mereka berdua bukan keluarganya. namun Kayra menolak, tapi hal itu tidak akan membuat Satria menyerah.Kayra terlihat mengutak - Atik ponselnya lali menunjukkan kembali bukti transfer kepada satria," Sudahnl ya, Sat".Satria hanya menganggukkan kepalanya,"pikirkan lagi tawaranku, Kay!"" Dalam otak dan pikiranku hanya terisi bagaimana mencari uang yang banyak Sat," balas Kayra."jangan pernah berpikir uang adalah segalanya, Kay!!"Kayra terkekeh,"hahaha.... uang memang bukanlah segalanya sat, tapi segalanya butuh uang."Satria hanya diam dan tidak membalas lagi ucapan Kayra, sepertinya berbicara dengan KAyra saat ini tidak akan ada habisnya.Satria juga berpikir mungkin ini bukan waktunya untuk meminta hal itu kepada Kayra. Benar kata Kayra saat ini sebaiknya fokus ke pengobatan ibunya. Satria ingin membantu sebenarnya, tapi jika ia harus membantu semua pengobatan biaya operasi ibu Yanti, ia merasa tabungan yang di milikinya pun tidak cukup.Satria dan Kayra pun tiba di depan rumah Kayra, Kayra langsung masuk sedangkan Satria menunggu di depan rumah Kayra, hal itu membuat Kayra mengerutkan dahinya." Kamu enggak pulang?" tanyanya."Aku antar lagi ke Rumah sakit," jawab Satria." enggak perlu, aku bisa pakai ojek online. lagi pula aku udah enggak mau ngerepotin kamu lagi,""Kamu enggak ngerepotin, ini kemauan aku. jadi aku harap kamu enggak usah ngerasa ngerepotin aku," ucapnya."susah kalau ngomong sama pengacara, enggak mau ngalah!! terserah kamu aja lah Sat," ucap Kayra kemudian meninggalkan Satria. Satria hanya tersenyum mendengar ucapan Kayra.Kayra benar - benar memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya, dari mulai mandi secepat kilat dan menyiapkan pakaian salin untuk ibunya selama di rawat di Rumah sakit. Kira- kira Kayra hanya memakan waktu 30 menit saja untuk melakukan kegiatannya. setelah selesai semua Kayra bergegas keluar untuk menuju rumah sakit, ia berencana memesan ojek online." Sudah selesai?" tanya Satria.Kayra menyebikkan bibirnya," belum pulang juga?"Sudah kubilang kan tadi, aku akan mengantarmu," ucap satria."Sat,""Ya,"" Kamu enggak malu jalan sama wanita malam seperti aku?""malu kenapa? toh, dihadapan Allah kita Semua sama mahluk ciptaan-Nya,""Tapi aku Hian di mata masyarakat Sat,"" Lebih baik di hina di mata Masyarakat, daripada hina di mata Sang pencipta Kay!! Allah tidak pernah membeda bedakan manusia, semua manusia memiliki derajat yang sama di mata-Nya. jadi aku harap jangan pernah berpikiran seperti itu tentang dirimu. ingat penilaian. yang hakiki hanya di mata sang pencipta,"Kayra menghembuskan nafasnya kala mendengar jawaban satria, "sepertinya selain pengacara, profesi yang cocok untukmu jadi pendakwah Sat.Sudahlahh!! ayok cepat kita jalan Sat. Kasihan ibuku kalau di tinggal terlalu lama,"Kayra pun berjalan memutar ke arah pintu mobil di samping kemudi, dan membuka pintu mobilnya untuk masuk ke dalam mobil. namun baru saja mereka berdua ingin masuk ke dalam mobil tiba - tiba,"mau kemana Kalian??"" pagi...!!!" sapa Dokter Cahyo.Pagi ini dokter Cahyo melakukan kunjungan visit pasien lebih pagi dari biasanya. karena pagi ini Dokter Cahyo di temani Dokter Arga dan dia orang perawat.Satria sedikit terkejut, kala berpapasan dengan Arga dan dokter Cahyo serta kedua perawat.lebih tepatnya terkejut bertemu Arga, karena ia yakin Arga akan memulai persaingannya. Satria tersenyum masam, sedangkan Arga memberikan tatapan remeh kepada Satria."Pagi, Dok-," jawab Kayra terputus kala melihat Arga, ia juga terkejut saat mengetahui Arga merupakan Dokter di rumah sakit ini. " Loh, ini siapanya Kayra?" tanya Dokter Cahyo pada Satria."oh.... itu-," Kayra tidak melanjutkan ucapannya."saya teman dekat Kayra, Dok!" jawab Satria memotong ucapan Kayra.Tentu saja jawaban Satria, membuat Kayra agak terkejut. Berbeda dengan Kayra, Arga malah merasa geram dan panas saat mendengar jawaban Satria." oh ... teman dekat!
mami Caca sedang berbicara dengan Baron, dan tiba tiba Baron menunjuk ke arah meja bar. dimana Hans dan Arga sedang berkelakar. mami Caca pilun langsung menghampiri mereka."Hans, Arga!!"Itu nama kalian, bukan?" tanya mami Caca.Hans dan Aga menoleh secara bersamaan." iya itu nama kami, ada apa ya nyonya?" jawab Hans. sedangkan Arga kembali fokus pada minumannya, bersikap acuh."ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian!!! mohon kiranya, kalian bisa ikut ke ruangan saya," jelas mami Caca." ruangan. tanya Hans mengerutkan dahinya, dan menyisir penampilan mami Caca dengan kedua matanya."oh maaf saya belum memperkenalkan diri!!! saya mami Caca pemilik Club Diamond's. ada sesuatu yang harus saya bicarakan kepada kalian, mengenai anak asuh saya yaitu Kayra!" papar mami Caca.mendengar nama Kayra, Arga menoleh ke arah mami Caca. ia memfokuskan telinganya untuk memastikan maksud ucapan mami Caca.
Satria kembali ke kamar rawat ibu Yanti, dengan membawa dua bungkus nasi goreng dan 2 botol air mineral. setelah sedikit beradu argumen dengan Arga, Satria langsung menuju ke arah kantin. Karena tidak mungkin ia kembali dengan tangan kosong, sementara ia pamit pada Kayra untuk membeli makanan."lama banget, Sat?" tanya Kayra, Kala melihat Satria masuk.Satria terkekeh, "baru ditinggal sebentar, udah kangen aja" "Issh! Ngelantur aja. kamu beli apa?""ini aku beli nasi goreng, kamu belum makan dari tadi pagi, kan?" ucap satria sambil membuka bungkus nasi gorengnya dan memberikan kepada Kayra.Kayra menggelengkan kepalanya. "makasih ya, Sat."Satria hanya menganggukkan kepala. Satria dan Kayra makan dalam keheningan, Kayra sesekali melirik ke arah ibunya sambil memantau pergerakan ibunya. setelah selesai makan, Satria sedikit memberanikan diri untuk bertanya kepada Kayra mengenai Arga."Kay""Sat,"ucap m
"mau kemana kalian?"Kayra dan Satria menoleh secara bersamaan ke arah sumber suara, Kayra sangat terkejut laki laki yang sangat tidak ingin ia temui malah berada di hadapannya saat ini."siapa kamu?" tanya Satria pada laki laki tersebut dengan tatapan yang tidak suka."Aku calon suaminya!!" jawab Arga tersenyum sambil melirik ke arah Kayra."H-hah!! Gila kamu, dia bohong Sat!" elak Kayra. pernyataan Arga tentu saja membuat Satria agak sedikit terkejut dan mengerutkan dahinya, ada tatapan rasa tidak percaya dalam mata Satria."Bohong? bukannya tadi pagi sudah aku jelaskan, kita akan menikah!!" tegas Arga." tapi kan aku enggak jawab iya!!" tukas Kayra kembali.melihat kayra dan Arga berdebat membuat Satria sedikit paham akan situasi ini." Maaf tuan, entah hubungan apa yang kalian miliki itu bisa dibicarakan nanti. saat ini kami sedang buru- buru. Permisi!!" ucap Satria tegas."Kami??" gumam Arga s
"Bukannya dia... Alysa yang model terkenal itu? pasti janji Sama Riko lagi," gumam Kayra sambil mencebikkan bibirnya.Kayra pun meneruskan langkah kakinya ke arah parkiran menuju satria. Dari kejauhan Satria sudah melihat Kayra dan menyambutnya dengan senyuman." lama ya Sat? Maaf ya!!" ucap Kayra pada Satria."enggak kok, udah selesai?" tanya Satria."Udah," jawab Kayra kemudian masuk ke dalam mobil Satria." Kita jalan sekarang ya!! Bismillahirrohmannirrohim," ucap satria pada kayra. Satria memang pemuda yang cukup taat agama, karena dirinya di besarkan di lingkungan yang sangat agamis. selain sang Bapak merupakan ketua RW di pemukiman mereka tinggal, Bapak Satria yang bernama Habibi merupakan seseorang yang bergelar Haji.Maka dari itu Satria benar - benar dilarang bergaul dengan Kayra, saat para warga di sana mengetahui pekerjaan Kayra adalah seorang Lady Escort.ibu Yanti awalnya melarang Kayra bekerja di Club, namu
"Hai..." sapa Alysa."Mau apa kamu, datang kesini?" ketus Arga. Arga benar - benar tidak menyukai kehadiran Alysa saat ini.." Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bik Erni kamu enggak pulang semalam?"cerita Alysa dengan di akhiri pertanyaan."suka- suka aku lah. Kamu aja jarang pulang ker rumah, aku enggak kepo!! ketus Arga.Alysa mencebikkan bibirnya , ia duduk di sofa panjang yang memang di sediakan untuk para tamu Arga. Sedangkan Arga duduk di kursinya sambil fokus ke layar Ipad untuk mengecek resep obat para pasien yang ia tangani pasca operasi."Hei, Ga!! aku enggak pulang kan memang ada jadwal shooting. kamu kan udah paham sama kerjaan aku, apalagi aku lagi banyak - banyaknya job sekarang." keluh Alysa." itu urusan kamu Sa, toh selama ini hubungan kita enggak dekat. jadi kamu enggak usah terlalu ikut campur urusanku," tukas Arga."apa salah, seorang istri tidak boleh mengetahui urusan suaminya? lagi pula aku kesini kar