Share

tapi aku udah enggak perawan,

"Hai..." sapa Alysa.

"Mau apa kamu, datang kesini?" ketus Arga. Arga benar - benar tidak menyukai kehadiran Alysa saat ini.

." Tadi aku baru pulang ke rumah, kata Bik Erni kamu enggak pulang semalam?"

cerita Alysa dengan di akhiri pertanyaan.

"suka- suka aku lah. Kamu aja jarang pulang ker rumah, aku enggak kepo!! ketus Arga.

Alysa mencebikkan bibirnya , ia duduk di sofa panjang yang memang di sediakan untuk para tamu Arga. Sedangkan Arga duduk di kursinya sambil fokus ke layar Ipad untuk mengecek resep obat para pasien yang ia tangani pasca operasi.

"Hei, Ga!! aku enggak pulang kan memang ada jadwal shooting. kamu kan udah paham sama kerjaan aku, apalagi aku lagi banyak - banyaknya job sekarang." keluh Alysa.

" itu urusan kamu Sa, toh selama ini hubungan kita enggak dekat. jadi kamu enggak usah terlalu ikut campur urusanku," tukas Arga.

"apa salah, seorang istri tidak boleh mengetahui urusan suaminya? lagi pula aku kesini karena rindu kamu Ga, udahh tiga hari kita enggak ketemu, memangnya kamu enggak merindukan permainan panas kita Ga?" goda Alysa.

"Bagaimana aku bisa merindukannya, jika aku harus selalu memakai pengaman. Terasa juga tidak!!" sindir Arga.

"Hei ga, kamu kan udah tahu pekerjaan aku ini model sekaligus aktris ternama Ga. aku belum siap untuk punya anak, bagaimana kamu tubuhku nanti gendut terus enggak bisa balik kurus lagi?"

" aduh-duh aku enggak bisa ngebayangin deh, kalau itu semua harus terjadi. Bisa - bisa udah enggak ada yang mau pakai aku lagi Ga buat model mereka," oceh Alysa.

Arga meletakkan ipadnya di atas meja dan memijat pelipisnya perlahan lalu berdiri dari duduknya, " kamu itu terlalu banyak alasan, sa. sekarang tekhnologi udah canggih, mau kurus tinggal operasi sedot lemak kalau emang kamu enggak bisa diet atau olahraga. sudah lah aku lagi pusing, mau visit pasien dulu," ucap Arga sambil memakai jas berwarna putih miliknya.

"kamu kok ninggalin aku Ga, ada istri datang malah di tinggal," protes Alysa.

"Sa enggak usah lebay, kamu tahu keselamatan pasien paling utama di banding kamu!!" sahut Arga.

Arga berjalan ke arah pintu untuk keluar dari ruangan dan menuju kamar rawat, namun saat Arga membuka pintu Alysa menahannya.

"tunggu!! Maksud kamu keselamatan aku enggak penting??" tanyanya.

"apa sih sa? Aku mau kerja!!'

" jawab dulu? pinta Alysa.

Arga menghembuskan nafasnya kesal," kalau kamu mau aku pentingin keselamatannya, kamu jadi pasien dulu di rumah sakit ini!!" jawab asal Arga.

"gila kamu Ga!! Aku sehat kok di suruh sakit! kesal Alysa atas jawaban Arga sambil memicingkan matanya tajam ke arah Arga.

"Nah tuh paham!! udah lah aku mau kerja," ucap Arga langsung pergi meninggal kan Alysa yang masih berada di ruangannya.

"sialan Arga!! sombong banget pake sok Sokan nolak gue. lebih baik gue ke Riko aja deh, kayaknya emang cuman Riko yang bisa muasin gue." gumam Alysa lalu pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

****

Satria udah kembali dari urusannya, dia pun memenuhi janjinya untuk mengantar Kayra pulang ke rumah berganti pakaian.

Namun sebelum perjalanan ke rumah Kayra, ia meminta satria untuk mampir ke Club Diamond's tempat Kayra bekerja. Kayra harus izin terlebih dahulu kepada bosnya dan mengambil tas serta ponsel miliknya yang tertinggal.

"Sat, kamu tunggu sini dulu ya! aku mau masuk ke dalam dulu," pinta Kayra.

"okey Kay, aku tunggu di sini," jawab Satria.

Kayra langsung melangkahkan kakinya ke dalam Club sore itu, dan dia bertemu penjaga Club Diamond's Bang Baron saat ingin masuk ke dalam Club.

" bang, ada mami Caca enggak?" tanya Kayra pada Baron.

" Ada di dalam Kay, Lo kenapa semalem main tinggal tamu aja sih!! Anak -anak pada ngejelekin Lo tuh Kay," adu Baron.

" Gue ada masalah penting Bang, yaudah gue tinggal dulu ya Bang!" pamit Kayra meninggalkan Baron, dan di balas dengan anggukan. kepala oleh Baron.

Kayra menuju loker dulu untuk mengambil tas dan ponselnya, saat ia mengambil tasnya, ia bertemu Susi.

"Kayra!! Lo kenapa? Muka Lo pucet sama sembab banget. Lo habis nangis?" tanya Susi khawatir.

" ibu gue masuk rumah sakit sus, dan harus secepatnya di operasi," cerita Kayra.

Susi terkejut," Sabar ya Kay, terus gimana uang lu kan belum cukup Kay?"

" itu dia gue bingung Sus, gue mau ijin dan coba pinjam sama mami Caca, dia ada kan di ruangannya?"

Susi menganggukkan kepalanya," yaudah sana Lo coba, semoga Mami Caca mau minjemin Lo ya Kay. gue turut prihatin ya!! gue cuman bisa bantu doa aja Kay, gue juga susah, kan Lo tau keadaan gue gimana,"

"iya sus, makasih banget. justru gue seneng banget Lo mau doain gue sama ibu gue. gue ke mami Caca dulu ya." pamit Kayra meninggalkan Susi.

Kayra pun melangkahkan kakinya ke ruangan pemilik Club di paling ujung, setelah di depan pintu, ia menarik nafas dan menghembuskannya perlahan.

" Bismillahirrohmannirrohim," ucap Kayra dan mengetuk pintunya.

Tok...tok...tok ...

"masuk," ucap seseorang dari dalam ruangan.

Kayra pun masuk ke dalam ruangan yang berukuran 6m x 5m, dengan agak sedikit gugup ia mendekati mami Caca, pemilik Club Diamond's.

"Kenapa wajahmu, Kayra!!" tanya nya dengan elegan .

"ibuku masuk rumah sakit,Mi. dan aku ijin nanti malam aku enggak bisa masuk dulu ya mi," ucap Kayra.

"jantungnya kumat?" tanyanya kembali.

"iya mi, dan harus segera di operasi. Dan Kayra juga mau minta tolong sama mami, Kayra mau pinjam uang sama mami,"

"pinjam uang? berapa?" tanyanya.

"150 juta mi, nanti Kayra cicil." jawab Kayra sambil memohon.

"Bisa aja sih kamu enggak usah pinjam, kamu jual aja keperawanan mu mau enggak? Biar mami yang cari musuhnya," saran mami Caca.

Degh,

Dada Kayra terasa sesak mendengar ucapannya bosnya. ia ingin meminjam uang malah di suruh menjual dirinya kembali. Kayra jadi teringat kala ia baru lulus SMA. Dimana pertemuan Kayra dengan mami Caca, waktu itu Kayra sedang menaruh beberapa lamaran pekerjaan di toko -toko yang berada di mall tersebut.

namun ia banyak mengalami penolakan dengan alasan sedang tidak menerima karyawan baru. karena lelah dan saat itu Kayra belum mengisi perutnya dengan makanan, Kayra pingsan tepat di depan mami Caca. mami Caca pun menolongnya, dengan membawa ke rumah sakit. Dari situlah Mami Caca tahu Kayra sedang membutuhkan pekerjaan dan uang banyak untuk pengobatan ibunya, Mami Caca pun menawarkan Kayra bekerja di Club miliknya. Mami Caca yang sedari awal memang tertarik dengan kecantikan Kayra, tidak segan segan menjanjikan gaji yang besar yaitu 8 juta / bulan belum dengan tips dari para tamu. Kayra yang memang terdesak dan membutuhkan uang pun terpaksa menerimanya, toh ia berpikir hanya menemani selama ia tidak menjual kesuciannya.

" Tapi aku udah enggak perawan, Mi!!" ucap Kayra.

mami Caca terkejut," Hah!! Sejak kapan kamu enggak perawan?"

" sejak semalam saat tamu di room 208, menjebak ku dengan obat perangsang!" adu Kayra.

"Apa!!Sial, siapa nama tamunya Kayra. berani sekali main- main dengan anak-anakku!!" geram mami Caca.

mami Caca memang pemilik Club dan seorang germo, tapi dia tidak pernah membiarkan anak - anak buahnya di perlakukan kurang ajar oleh para tamu. jika memang tamu tersebut menginginkan pelayanan yang lebih pun mereka harus lapor dulu dan membayar lebih besar pula.

"Hans dan Arga, aku tidak perduli dengan mereka mi. saat ini yang aku tunggu, apakah mami mau memberiku pinjaman uang?" jawab Kayra.

"Aku hanya bisa meminjamkan 50 juta, Kayra!! maaf tidak bisa membantu banyak," ucapnya.

"terimakasih Mi, aku akan mencari pinjaman ke yang lain untuk sisanya."

mami Caca mengangguk," aku akan transfer ke rekening mu!! semoga ibumu cepat sembuh."

iya mi, sekali lagi terimakasih. aku pamit dulu mi," ucap Kayra dan meninggalkan ruangan mami Caca.

Kayra melangkahkan kakinya keluar Club, namun baru saja Kayra ingin berbelok ke pintu exit kedua mata Kayra sekilas melihat seseorang.

"bukannya dia.....?"

.Bersambung,

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status