Lahat ng Kabanata ng MOIROE: Kabanata 41 - Kabanata 50
70 Kabanata
CHAPTER 40 : PENYUSUP
  "Paman apakah ini mengenai sesuatu yang penting? Mengapa kau bahkan harus mengumpulkan kami di dalm Pack Sethmolf?" Tanya Isaura sambil mengamati raut wajah pria berumur empat puluhan yang tengah duduk berjarak dua kursi darinya itu.    Sang Alpha, Ayah Neo sekaligus juga pemimpin dari Pack Sethmolf masih bertopang dagu dengan kedua tangan yang terkepal, wajahnya tampak seperti tengah merenungkan sesuatu sekaligus juga mempertimbangkan apakah ia harus mengungkapkannya atau tidak. Ia melirik Isaura sejenak, lalu beralih kepada putranya yang duduk di sampingnya. Ia menghela nafasnya.    "..." Tindakan ini tentunya segera membuat Neo menatap ayahnya dalam sepersekian detik dengan punggung tegak dan lurus. Ia benar-benar tegang saat ini, karena sang ayah memanggilnya tanpa memberikan petunjuk sama sekali, apakah itu sesuatu yang darurat ataukah itu hanya pembicaraan santai, ia tidak bisa menebaknya sebelumnya, tapi kini
Magbasa pa
CHAPTER 41 : BEHIND DARK ELF OR ROGUE
  Reagn yang masih duduk di salah satu dahan pohon memiliki senyum remeh pada sudut bibirnya, tetapi kedua matanya memiliki kilatan tajam ketika mengamati gadis yang berdiri di halaman rumah tepat di depan pohon itu. Ia jelas nampak seperti berusaha mengisyaratkan sesuatu. Cato yang berdiri di depan isaura jelas menangkap tindakan ini, ia menyiptkan matanya dengan penuh aura permusuhan, "sebaiknya kau segera membawa kawananmu untuk keluar dari Pack ini, jangan kau pikir kami akan dengan mudah kalian tindas. Segera kau akan menyesalinya." Dark Elf itu masih tersenyum ke arah mereka, "kalian benar-benar tidak tertarik dengan rahasia yang ingin ku katakan? Jangan menjadi terlalu impulsif, atau kau akan melepaskan sebuah emas yang jatuh dari langit, lalu kau menyesalinya ketika sudah terlambat." "Jangan bertingkah seperti sosok misterius. Apa yang bisa membuat kami yakin kau tidak hanya akan membual
Magbasa pa
CHAPTER 42 : WHO AND WHY
“Dia mengatakan itu tidak hanya berasal dari dalam pack, bukankah itu berarti kita juga termasuk orang yang bisa disalahkan di dalamnya? Lalu seorang Centaur itu juga masuk dalam hal ini?”                   Gumaman itu muncul dari balik pohon di luar gerbang, ketika Isaura dan Cato masih tertegun dan berusaha untuk memproses informasi yang baru saja mereka terima dari dark elf yang bersandar dengan tenang di samping pagar, bahwa penghianat sebenarnya berasal dari dalam dan juga di luar pack?                   Suara pemecah keheningan itu milik Lucien yang masih bertanya-tanya dengan wajah menghadap ke arah pemuda bersurai silver yang berjalan dengan wajah tanpa petunjuk ekspresi sama sekali, itu Evander. Tidak ada yang menyadari sejak kapan lebih tepatnya mereka muncul di sana. Ada raut keheran
Magbasa pa
CHAPTER 43 : HAVE TO GO
  “Jadi saat ini selain dengan kalangan para werewolf ini, kaumku juga memiliki masalah dengan bangsa Centaur? Benar-benar tidak bisa kumengerti.”   Reagn berbicara sembari melirik Archer yang masih terpaku di tempatnya, lalu menambahkan, “lalu, apa yang teah dilakukan oleh kaumku kepada bangsamu?”   Archer hanya dapat mengepalkan kedua tangannya, dia mengingat kembali salah satu kawannya yang mati dibawah pedang salah satu dark elf, bahkan ia tidak dapat memiliki kesempatan untuk mengangkat pedang miliknya untuk menyelamatkannya. Dan kini, ia masih tidak tahu apa yang mungkin terjadi di Magnesia, akankah keluarganya baik-baik saja? Akankah penghuni Magnesia masih baik-baik saja? Akankah penghianatan itu telah terjadi ataukah masih belum dijalankan? Archer bergelut dengan semua pertanyaan ini dalam diam.   Archer bergumam, “Dark Elf menghasut bangsaku untuk berhianat pada pemerintahan saat ini.” &nbs
Magbasa pa
CHAPTER 44 : PROBLEMATIKA MATE
    "Tuan muda akhirnya kami menemukan anda."   Kedua centaur yang menjadi utusan dari wilayah magnesia mengambil bentuk mereka sebagai seorang manusia dan memberikan hormat kepada Archer yang termenung, bahkan Lucien memang ke arahnya dengan penuh tanda tanya, mengapa keduanya menyebutnya sebagai tuan muda, dan mengapa archer tidak mengatakan apapun sebelumnya, Lucien mengambarkan semua itu dalam pandangan matanya.    "Bagaimana kalian mengetahui aku berada di sini?" tanya Archer setelah tersadar.   Keduanya menatap satu sama lain, kemudian salah satunya membuka mulutnya, "kedua pengawal yang mendampingi anda telah berhasil kembali ke dalam inti Magnesia, tetapi dalam keadaan terluka parah, tuan dan nyonya begitu ketakutan dan berusaha untuk menemukan anda. Kami membutuhkan waktu untuk menelusuri hal tersebut dan petunjuk dari kedua pengawal untuk dapat sampai kemari."  
Magbasa pa
CHAPTER 45 - INCREDIBLE TRUTH
      "Apakah kau benar-benar melihatku sebagai matemu, Garen?"    Semua orang menatap ke arah Garen yang tengah merengkuh Habsa di pelukannya, menunggu konfirmasi tentang semua yang telah dikatakan Habsa.    Untuk sesaat, bahkan Isaura mengesampingkan Neo yang tengah terluka, untuk menggali apakah itu yang telah menjadi penyebab Garen membenci tubuh ini begitu lama? Ataukah itu hanyalah salah satu tipu daya yang dikenakan oleh Sada, yang menggunakan tubuhnya.    Dihadapan semua orang, Garen menggeleng.    "Tidak. Mate ku adalah Habsa, dan itu sudah kenyataan mutlak."    "Kau berbohong!"    Teriakan datang dari Habsa yang memukul dadanya dan melepaskan diri dari pelukan Garen masih dengan air mata di wajahnya.    "Aku mengetahuinya, Garen. Aku jelas mendengarkannya
Magbasa pa
CHAPTER 46 : ENERGI ALAM
    Daun-daun kering yang semula bergantung pada pepohonan rindang di sekitar mereka tiba-tiba berguguran dan menghasilkan pemandangan yang indah, jika saja mereka semua dapat mengabaikan suasana yang agak salah di antara mereka. Itu mungkin saja disebabkan oleh angin yang berhembus terlalu keras, jika saja Evander tidak merasakan sorot mata Isaura yang tampaknya sedikit salah.    Ia bergerak untuk mengangkat wajahnya dan mengamati puncak pepohonan, perlahan mereka mulai bergetar, bahkan ia dapat merasakan akar-akar yang mulai menggeliat dan berjuang untuk merayap di bawah sana.    Ketika akar-akar itu mulai menembus permukaan tanah, akhirnya ia menyadari bahwa pemandangan ini tampaknya salah.    Evander bergerak, merengkuh kedua bahu Isaura, "hei, apa yang kau lakukan? Mereka semua terbangun."    Sebelumnya, seorang Isaura akan selalu mendengarkan ap
Magbasa pa
CHAPTER 47 : ALMA
Isaura duduk di seberang tempat tidur dimana Neo berbaring dengan mata yang masih terpejam rapat, juga wajah pucat yang begitu mencolok. Ia merasa sangat rumit, beberapa saat yang lalu, dirinya yang terbaring karena luka, dan Neo menjaganya. Hanya beberapa saat waktu yang berlalu, dan keadaan berbalik begitu saja.    Sebenarnya, ia juga khawatir, bagaimana jika Neo tidak bisa mengalahkan aura kegelapan dari dark elf yang berada di dalam tubuhnya? Bagaimana jika Neo bukan lagi Neo yang ia kenal? Bagaimana ...    Puk!    Tangan yang menepuk bahunya dengan lembut membawanya keluar dari lamunannya yang terlalu jauh. Ia segera menatap Evander yang berada di belakangnya, dan tersenyum lembut untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.    "Dia orang yang kuat." Ucap Evander.    "Hm, kau benar." Sahutnya.    Lucien yang berada di sudut ru
Magbasa pa
CHAPTER 48 - DENDAM TUJUH ABAD
"Vilaevils! Aku meminta kepadamu untuk keluar sekarang secara baik-baik. Kita harus menyelesaikan semuanya saat ini juga!" Isaura, bersama dengan Archer dan juga Evander, meninggalkan Lucien untuk menjaga Neo yang masih belum sadar dari koma. Mereka berkumpul di atas tebing bersebelahan dengan air terjun, dimana dirinya telah mendapatkan kembali ingatannya setelah bertemu dengan Grimnir. Vilaevils ingin dia mati di tebing ini, menggunakan suara di dalam pikirannya untuk membujuknya segera melompat. Maka dari itulah, ia yakin bahwa Vilaevils tentu dapat mendengarkan panggilannya saat ini.Archer yang berada di belakang bersama dengan Evander hanya menunggu dalam keheningan, kepribadian seorang Evander tidak memungkinkan baginya untuk berbincang dengan akrab, dan lagi sepertinya pihak lain juga tidak ingin memulai pembicaraan sama sekali. Tepat ketika ia masih berdebat dengan pemikirannya sendiri, pria di sebelahnya beranjak maju dan menghampiri Isau
Magbasa pa
CHAPTER 49 : PUNGGUNG CENTAUR
"Um, jadi bisakah aku bertanya sekarang?" Mereka bertiga tertegun untuk sementara waktu setelah kepergian Vilaevils yang meninggalkan banyak tanda tanya. Tidak ada pilihan untuk mereka, Vilaevils mungkin kembali ke Niflheim atau memiliki persembunyian yang tidak dapat mereka ikuti. Setelah barang sementara waktu, ketika tidak ada satupun dari mereka yang ingin memecahkan keheningan, Archer yang pada mulanya tidak mengatakan apapun sebelumnya, menjadi yang pertama berbicara. Isaura mengangkat wajahnya dengan raut penuh tanda tanya. Menunggu pihak lain untuk berbicara. Lantas Archer mengusap tengkuknya sejenak, "mengapa dia menyebutmu dengan ... Lakhesis? Tujuh abad yang lalu, apa yang telah terjadi saat itu?" "Kau tidak mahir membaca suasana?" sahut Evander tanpa raut apapun di wajahnya. Pada waktu dimana mereka baru saja bertukar selisih dengan musuh seperti itu, dan orang ini justru bertanya dengan begitu langsung tentu saja ti
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status