Semua Bab MOIROE: Bab 1 - Bab 10
70 Bab
PROLOG
Dunia ini disebut YggdrasilDi dunia ini terdapat Tiga Dewi yang dianggap sebagai Dewi-nya para dewa.Mereka dipuja dan dihormati sepenuh hati oleh para Dewa-Dewi di Asgard.Yang termuda, disebut Nouna, dialah Sang Dewi yang bertugas menentukan takdir Kelahiran. Yang tertua, disebut Mortha, dialah Sang Dewi yang bertugas menentukan takdir Kematian. Dan terakhir, Dialah Sang penengah, dia bukanlah yang termuda ataupun yang tertua.Dialah Lakhesis.Sang dewi yang bertugas menentukan umur dan takdir serta nasib kehidupan di dunia. Dia begitu keibuan, dengan kecantikan dan kekuatan serta kebijaksanaan yang selalu menjadi pujaan. Dia adalah Sang Dewi Utama. Mereka bersama disebut sebagai "Sang Pembawa Takdir"Atau,'MOIROE'~~~Namun, suatu kala Sang Dewi Utama Moiroe Lakhesis ... menghilang ...¤¤¤
Baca selengkapnya
CHAPTER 01 : TRANSMIGRATION
Bagaimana bisa rasanya begitu dingin?Apakah dia mungkin saja tidak sengaja menendang jatuh selimutnya saat ia sedang bermimpi? Tapi dia mengingat dengan baik bahwa dirinya adalah orang yang tenang bahkan saat dia tidur, dan juga dia tidak pernah menemukan selimutnya menghilang dari tubuhnya setiap kali dia bangun di pagi hari. Jadi rasa dingin ini benar-benar membuatnya merasa tidak nyaman. Dan lagi, kenapa telapak tangannya terasa agak perih?Akhirnya dia memaksa matanya yang terasa sangat berat untuk terbuka. Setelah bekerja seharian penuh, dengan segala rutinitas biasa yang kadang terasa semakin membosankan, untuk terbangun karena kedinginan dan rasa perih seperti ini ... rasanya tidak pada tempatnya. Ketika matanya masih setengah terbuka, dia mengangkat telapak tangannya dengan asal untuk memeriksa mengapa telapak tangannya bisa terasa perih saat dia sedang tertidur, tidak mungkin kalau
Baca selengkapnya
CHAPTER 02 : CENTAUR ARCHER
Semenjak mereka mulai berjalan hingga saat ini mereka belum saling memulai percakapan, Irisha sendiri sibuk memikirkan tentang bagaimana cara menemukan keluarganya jika mereka sudah sampai di Arkadia, dia bahkan tidak yakin apakah dia memiliki keluarga disini. Bagaimana jika dia berusaha keras untuk mencari mereka, padahal kenyataannya dia tidak punya, itu buang-buang tenaga namanya. Untuk melupakan masalah yang membuatnya semakin pusing ini, Irisha memutuskan untuk memulai percakapan dengan Centaur yang sudah membantunya ini."Apakah kau tidak perlu meminta izin pada Centaur yang lain?"Centaur itu menjawab dengan santai sambil berjalan, "aku sudah menyampaikannya pada mereka.""Kapan?" Seingatnya Centaur ini belum pergi kemana pun sejak dia bertemu dengannya tadi."Sejak aku menawarkan padamu untuk pergi ke Arkadia, aku menyampaikannya melalui pikiranku.""Bisakah seperti itu? Itu hal yang hebat.
Baca selengkapnya
CHAPTER 03 : BANTUAN SANG ROVER (Part 01)
Setelah menemukan sebuah pohon besar yang terasa cukup nyaman juga terlindungi akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti dan beristirahat di bawahnya. Kemudian, Archer pergi sejenak untuk mencari kayu bakar.Sesaat kemudian...Dia mendengar seseorang menjatuhkan tumpukan kayu di belakangnya dan berbalik untuk menemukan Archer. Namun, ketika dia sepenuhnya berbalik yang ada dihadapannya adalah manusia dan bukan Centaur, jadi dimana Archer? Dan siapa manusia ini?Saat itu suasananya sudah menjelang malam dan sekeliling mereka mulai terlihat suram dan gelap, wajar jika dia merasa tidak yakin dengan orang di hadapannya.“Kau...Siapa?!”“Gunakan bola yang kuberikan padamu, kurasa hanya tubuhku yang berubah tapi wajahku tidak. Kau pasti masih mengenalku.” Sosok itu hanya tergelak dengan tingkah irisha.Benar saja, Archer memberinya bola yang akan mengeluarkan cahaya saat berada dalam gelap, dia lupa
Baca selengkapnya
CHAPTER 04 : BANTUAN SANG ROVER (Part 02)
Archer mendekat pada lucien dan bertanya, “Apakah tidak ada cara untuk memancing mereka keluar? Jika tidak, ini akan memakan waktu yang lama bagi kita untuk menunggu mereka untuk menampakan diri, aku ingin segera istirahat.”Astaga, sepertinya Archer sudah tertular dengan sikap percaya dari dua orang Revor ini.Lucien terlihat berpikir sebentar, “Tentu saja ada-“ lucien berhenti sejenak kemudian melanjutkan dengan sebuah teriakan, “Kalian semua tidak mau keluar?! Sampai kapan kalian ingin menjadi pengecut?!”Irisha membulatkan matanya, bagaimana dia berteriak seperti itu seakan tidak ada beban sama sekali. Dia hanya sedkit khawatir, jika musuh mereka ternyata lebih kuat maka teriakan itu akan menjadi sebuah tindakan bunuh diri. Yang benar saja, dia tentu saja tidak ingin mati d
Baca selengkapnya
CHAPTER 05 : MENUJU ARKADIA
Lucien masih merasa bahwa dia tidak bisa menemukan apapun yang dapat menjawab pertanyaan mengenai kenapa Evander bisa tertawa begitu mudah dengan gadis mungil yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu. Bahkan dirinya yang sudah bersama Evander puluhan tahun tidak pernah benar-benar bisa membuat Evander tertawa.Lalu bagaimana gadis mungil ini bisa begitu mudah melakukannya?Apakah gadis mungil ini istimewa atau dia saja yang selama ini tidak pernah benar-benar dianggap berusaha? Lucien merasa dia bisa gila.Terlepas dari itu, dia sangat mengenal karakter seorang Evander dan sikap acuh tak acuh nya sudah diketahui bukan hanya oleh dirinya sendiri, tapi hampir semua orang yang sudah mengenalnya. Evander tidak pernah peduli dengan orang lain kecuali mereka yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.Lantas, bagaimana dia bisa melihat s
Baca selengkapnya
CHAPTER 06 : ARKADIA
Tepat pada saat matahari dengan malu-malu menampakan diri, mereka berempat akhirnya mencapai jalan masuk Arkadia yang begitu besar dan terhubung dengan dinding yang sama besarnya dan membentuk lingkaran yang menutupi seluruh wilayah Arkadia.Saat Irisha melihat jalan masuk menuju Arkadia ini, dia hanya ingin mengatakan mengapa plakat nama yang begitu besar bertuliskan 'Arkadia' ini terpampang nyata namun tidak ada gerbang atau penutup apapun dibawahnya. Jadi, apakah ini memang pintu masuk menuju Arkadia atau dia yang salah memahami sesuatu?Ataukah, memang semua ras bebas masuk ke Arkadia?Apakah karena Arkadia adalah wilayah dimana semua ras terbiasa berbaur bersama, jadi siapapun bisa masuk ke sana?Dia menatap Lucien dan Evander yang berjalan di sebelah kanan Archer, menimbang apakah dia harus menanyakan hal ini atau menyimpan pertanyaan ini sam
Baca selengkapnya
CHAPTER 07 : MEMORI ATAU ILUSI
Rumahnya ini dapat dikatakan rumah yang cukup besar dibandingkan dengan rumahnya di dunia  yang sebenarnya, dan juga tampilan rumah ini terkesan lebih mengarah pada kesederhanaan daripada kemewahan ataupun kemegahan. Dari tempatnya berdiri sekarang, dia bisa melihat bahwa rumah ini terdiri dari dua lantai.Jasindha membalikkan tubuhnya menghadap mereka, kemudian berkata : "Selamat datang di keluarga Maulvi dan juga selamat datang kembali dirumah, Putriku Isaura."Lucien mewakili mereka untuk menjawab, "Terima kasih nyonya Jasindha, kami sudah merepotkan Anda."Jasindha tersenyum, "Tidak ada yang merepotkan, pertolongan kalian untuk putriku benar-benar berkah besar yang tidak ternilai. Sekali lagi, terima kasih telah membantu putriku sampai kembali kemari dengan selamat.""Kami hanya kebetulan bertemu dengan Isaura dan Archer di pertengahan perjalanan mereka. Secara alami, Kami tidak mengambil andil besar."Jasindha
Baca selengkapnya
CHAPTER 08 : PERTEMANAN SEMACAM INI
Perempuan yang sejak tadi berada dibelakang laki-laki itu akhirnya melangkah maju dan memegang bahu pria di hadapannya, "Neo, bersabarlah sebentar... Mengapa kami menjadi begitu impulsif, ah! Kau akan menyakiti Isaura dengan antusiasme yang kau miliki ini."Selanjutnya dia menatap ke arah Isaura dan tampaknya juga tidak mampu menahan dirinya untuk memeluk Isaura, merengkuh pelan dalam pelukan yang sangat erat, "Mengetahui bahwa kau kembali dengan selamat membuat kami sangat bahagia, sehingga kami sedikit lupa untuk menahan diri ataupun bertanya bagaimana keadaanmu saat ini. Maafkan kami. Tapi sungguh aku bahagia sekali bisa memelukmu sekali lagi, disaat aku berpikir aku tidak akan pernah bisa melakukannya jika kau tidak pernah kembali."Isaura yang hanya dalam waktu beberapa saat harus kembali menghadapi dua sosok baru dihadapannya dan juga mereka baru saja memeluknya tidak bisa tidak mengh
Baca selengkapnya
CHAPTER 09 : CHILDHOOD
Neo berasal dari Ras Werewolf.Jadi sebenarnya Isaura yang asli sama sekali tidak membatasi dengan siapa dia berteman, dia tidak hanya berteman dengan sesama manusia, tapi sebenarnya teman baiknya sejak bayi adalah seorang Werewolf. Maka dari itu, Isaura yang dulu pastinya adalah anak yang baik dan sederhana, yang bahkan tidak perlu repot untuk memilah dengan siapa dia berteman.Tunggu!Jika Isaura dan Neo berteman sejak bayi, maka Jasindha seharusnya mengetahui bahwa Neo adalah seorang Werewolf, mengapa dia memutuskan untuk membiarkan mereka tumbuh bersama?Maksudnya, seorang ibu biasanya akan sangat protektif terhadap pergaulan anak mereka. Jadi, naluri seorang ibu mereka biasanya akan memilah dengan serius tentang dengan siapa buah hati mereka berteman.Isaura menghela nafas, tampaknya ibunda Jasindha ini benar-benar baik.Tiba-tiba d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status