Semua Bab SORRY MY HUSBAND : Bab 21 - Bab 30
59 Bab
Bab 21 Menyusun Rencana
Alex dan Bebek menikmati susu perawan favorit mereka dalam keadaan sudah dingin. Keterkejutan dan kebingungan membuat keduanya seketika lupa dengan minuman dan jajanan yang tersedia di meja karena mereka termenung dengan pikiran masing-masing."Akan jadi petualangan berat buat kita dalam menjalankan misi berbahaya ini, Lex!" kata Bebek yang sudah kembali dari lamunan cukup panjangnya.Alex menatap serius pada Bebek yang seketika hilang wajah menyebalkannya. Alex menghela nafas panjang dan tangan kanan meraih gelas, lalu meminumnya hingga tersisa setengah. Matanya kembali menatap Bebek yang belum merubah raut wajahnya dan menunggu tanggapan Alex."Yang jelas kita harus turuti ucapan Kak Maida aga
Baca selengkapnya
Bab 22 Berita Baik Untuk Musuh
Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Dilara masih belum ada tanda-tanda untuk segera pergi dan justru sedang bergelayut manja di samping Jeff yang duduk dengan wajah dingin dan masih bungkam. Matanya menatap layar TV yang tengah menayangkan pertandingan sepak bola dan untuk pertama kalinya dia tak tertarik dengan olah raga kesukaannya itu."Ini gurita ganjen ngapain lendat-lendot lagi dan bukannya pulang!" gerutu Jeff dalam hati yang risih dengan tingkah Dilara dan tak ada tanda segera pergi dari hadapannya."Bicaralah, Jeff. Kau tidak usah sedih dengan istri jalang macam Rena. Kalau aku wajar saja melihat perubahannya, secara dia orang miskin dan tak ada orang tua yang mendidiknya selama ini. Jadi, tentu prilaku dia meman
Baca selengkapnya
Bab 23 Tanda Itu
Setelah kepergian Dilara, Jeff melangkahkan kakinya menuju kamar di mana dia dan Rena tidur. Bik Narsih yang sejak tadi diam-diam menyimak tengah berdiri menatap Jeff yang berjalan pelan menaiki anak tangga. Dia menghela nafas panjang dengan raut wajah prihatin."Ular itu mulai menunjukkan jati dirinya. Semoga Den Jeff dan Neng Rena bisa melewati semua. Sepertinya aku harus membantu mereka agar rencana jahat itu bisa dihentikan," gumam Bik Narsih dengan suara pelan.Di tengah pikiran yang terus berkecamuk, tiba-tiba Bik Narsih terhenyak karena ada sebuah tangan yang mendarat di bahunya dari arah belakang."Semvak! Eh, semvak!" latah Bik Narsih kaget dan justru membuat pria yang mengagetkannya te
Baca selengkapnya
Bab 24 Nasihat
Keesokkan  paginya, Rena bangun kesiangan dan Jeff sudah berangkat ke kantor. Dia menatap suasana kamar yang tak ada tanda-tanda jika semalam Jeff tidur seranjang dengannya. Rena menghela nafas kecewa karena tersadar jika hubungan mereka sudah berakhir. Senyum kecut terukir di wajah Rena kini."Mana mungkin Kak Jeff mau tidur seranjang dengan wanita kotor sepertiku," gumam Rena pelan dengan wajah sulit diartikan.  Kembali Rena terdiam. Dia mengangkat tangan kiri dan mendaratkannya pada ujung bibir yang terdapat lebam karena tamparan Anin kemarin."Akh!" rintih Rena karena luka iti masih terasa sakit dan seketika matanya melotot karena menyadari sesuatu.
Baca selengkapnya
Bab 25 Berkas Perceraian
Di kantor, Jeff tengah berdiri dekat jendela besar dengan tangan kanan berada di saku celana. Jas mahal yang membalut tubuhnya dia lelaskan dan berada di kursi. Jam tangan mahal melingkar di tangan kirinya dan nampak cocok juga serasi. Mata tajamnya tengah memandang suasana luar di mana jajaran gedung pencakar langit berdiri kokoh di bawah langit yang sedikit mendung dengan tiupan angin dan terasa dingin seperti akan segera turun hujan. Tak berapa lama, terdengar suara ketukan pada pintu, tapi Jeff tak berpaling dari pandangannya kini seolah tak terganggu sedikit pun. Seorang pria berjalan santai menghampiri dan berhenti tepat dua langkah di belakangnya."Aku sudah menghubungi Ibra untuk datang ke sini setelah jam makan siang dan menceritakan sedikit tentang situasi yang tengah terjadi," kata Ferry selaku wakil CEO dan sahabat baik Jeff.
Baca selengkapnya
Bab 26 Cinta Terpendam
Di sebuah kamar, seorang wanita tengah bergerak erotis di atas tubuh seorang pria. Suara erangan dan desahan terus terdengan di kamar itu sejak setengah jam lalu. Udara panas di luar kamar karena teriknya mentari kalah panas dari panasnya suasana kamar akibat ulah sepasang anak manusia yang tengah bermandi keringat di ranjang dan tak perduli jika melakukannya di siang hari.Desah wanita itu terdengar dengan tangan yang dia letakkan di dada bidang si pria bersamaan pinggulnya yang terus bergerak di atas daerah pangkal paha si pria. Erang pria itu pun terdengar dengan mata terpejam dan wajah yang memerah. Wanita itu mendongak merasakan nikmat yang dihasilkan oleh gerakannya dan semakin meracau bersama pinggulnya yang kian cepat. Melihat wanita itu kian mendesah, tubuhnya menegang bersama klimaks yang dia capai.&
Baca selengkapnya
Bab 27 Menjalankan Perintah
Gedung tinggi itu amat besar dan mewah. Sistem keamanan juga serba modern. Setelah bertanya pada satpam di pos, Alex dan Bebek akhirnya diarahkan untuk masuk ke dalam dan bisa menanyakan langsung ke bagian resepsionis. Butuh 10 menit bagi keduanya menuju parkiran dan melangkah mengikuti arahan satpam tadi menuju lobi."Widih, lobinya keren bat! Itu LED bisa buat mabar bokep, Lex!" cicit Bebek cabul dan membuat Alex refleks menempeleng kepalanya."Jaga mulut, kancut! Cocot lo gede banget!" kesal Alex menatap Bebek kaget dengan cuitannya yang asal jeplak."Oh, iya. Gue lupa, hehehe …," balas Bebek cengengesan.Keduan
Baca selengkapnya
Bab 28 Permintaan Yang Keterlaluan
Rena bergeming. Dada dan telinganya terasa sakit mendengar tuntutan baru dari Tanaya barusan yang begitu mudah terucap dari mulut kejamnya. Rena menelan ludah kasar dan menoleh pada Tanaya yang masih berdiri dengan angkuhnya."Siapa yang kaumaksud untuk pergi?" kata Rena berlagak tak mengerti akan ucapan Tanaya.Wajah itu terlihat sinis menatap pada Rena yang masih duduk dengan tenangnya dan mendongak. Tanaya meng
Baca selengkapnya
Bab 29 Sedikit Ragu
Imel menatap Jeff yang terlihat santai menanggapi ocehan asal Ferry. Sedangkan Ibra hanya menatap saksama Imel karena masih berdiri di hadapan mereka yang duduk berhadapan."Jika mereka mengajukan proposal untuk magang, terima saja dan katakan pada bagian HRD jika aku sudah mengizinkan," kata Jeff menyimpulkan sendiri niat kedatangan dua remaja yang ingin bertemu dengannya.Imel diam mendengarkan ucapan Jeff tanpa
Baca selengkapnya
Bab 30 Kabar Buruk
Maida tengah berada di dapur untuk menyiapkan makan siang Evran. Sejak mengalami lumpuh, dia hanya makan bubur yang dibuatkan oleh Maida. Evran tak pernah diajak ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya, melainkan seorang dokter yang akan datang dan sengaja diperintahkan Tanaya memeriksa di rumah serta memberikan obat secukupnya. Di tengah kegiatannya memasak bubur, mata Maida menatap ke arah luar jendela yang ada di dapur. Dia teringat akan Alex yang telah dia berikan secarik kertas berisi keadaan di rumah yang dia tinggali kini. Maida menarik nafas panjang di sela pikirannya yang berkecamuk."Semoga ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status