Semua Bab My Beloved Fiance: Bab 11 - Bab 20
36 Bab
MBF-11
Sudah lebih dari sepuluh menit, tapi Bisma belum juga kembali. Rasa kantuk mulai menyelemutiku. Aku bangkit dan menuju toilet untuk mencuci tangan. Aku menatap pantulan diriku di cermin. Ternyata warna lipstickku sangat cocok ku pakai. Apalagi dengan dress yang ku kenakan kini. Tampak alami dan pas dengan umurku.Kemudian aku melangkah keluar dari toilet. Langkahku terhenti tepat di depan toilet saat seseorang menahan lenganku.
Baca selengkapnya
MBF-12
Mataku masih terpejam saat terdengar bel kamarku berbunyi berkali-kali. Handphoneku di nakaspun sedari tadi sudah bergetar.Oh... ayolah, ini hari Minggu.Aku bangun dari tidurku kemudian mengucek kedua mataku. Hoammm..masih jam 6.30. Biasanya aku bangun jam delapan di hari Minggu. Aku mengikat rambutku asal sebelum berjalan ke arah pintu dan membukanya.
Baca selengkapnya
MBF-13
Aku menghentakkan kakiku kesal. Sudah hampir satu jam aku berdiri di depan gerbang fakultasku, menunggu Bisma yang tak kunjung menjemputku.Sudah berkali-kali aku menghubungi nomor handphone Bisma, tapi hanya suara seorang wanita yang menyahutinya. Membuatku kesal."Nomor yang anda tuju sedang tid...."
Baca selengkapnya
MBF-14
Jam kuliahku telah usai. Lebih tepatnya, karena jam terakhir yang di ganti dengan tugas. Aku berdiri di depan gerbang menunggu taxi lewat. Aku tak ingin menambah pekerjaan Pak Yudha dan memintanya segera  datang sekarang. Biarlah beliau istirahat selama majikannya itu pergi."Mawar Kusuma?"Aku menolehkan kepalaku ke arah seseorang yang menyebutkan nama lengkapku. Aku terpenjat kemudian memundurkan langkahku.
Baca selengkapnya
MBF-15
Dua hari berlalu. Ini adalah hari keempat kepergian Bisma ke Dubai. Dan sejak malam itu, aku tak pernah mendapat kabar darinya. Kak Reza? Dia masih sering menerorku. Dia sering ke kampusku, menungguku pulang kuliah meski selalu berakhir perdebatan dengan kak Brian."Sayang!"Panggilan itu membuyarkan lamunanku. Aku menutup buku di hadapanku kemudian beralih menatap Ibu yang kini berdiri di pintu.
Baca selengkapnya
MBF-16
Sembari menunggu jeda sebelum jam terakhir, aku memainkan handphoneku. Namun sebuah pesan mengganggu aktivitasku."Kapan kamu ada waktu untuk jalan denganku? Nanti malam?"Pengirimnya adalah Kak Reza. Aku hanya mendengus kesal tanpa ada niatan membalasnya. Aku sama sekali tak menggubris panggi
Baca selengkapnya
MBF-17
Jumat malam. Artinya, besok dan lusa aku libur. Kini aku tengah berkutat dengan beberapa tugas yang ku yakini akan selesai tak lama lagi. Sedari tadi aku mematikan handphoneku agar tak mengganggu kesibukanku.'Cklek'Aku menolehkan kepalaku ke arah pintu yang terbuka.
Baca selengkapnya
MBF-18
Kami sama-sama terdiam hingga kami masuk kembali ke mobil Bisma. Setelah memasang seatbeltnya, Bisma menoleh ke arah ku sembari tersenyum."Ada apa?" bingungku."Aku hanya lega karena kamu tidak tergoda dengan Reza," Bisma."Ka
Baca selengkapnya
MBF-19
Aku meregangkan badanku yang terasa pegal-pegal. Tunggu! Sepertinya ini bukanlah mobil Bisma. Aku membuka mataku dengan sempurna dan melihat kesana-kemari sembari berpikir, dimana tempat ini. Ah...aku ingat. Ini adalah rumah Bisma. Tepatnya aku baru saja bangun di sebuah kamar yang dulu pernah ku gunakan sebentar untuk mandi."Kok aku bisa disini sih? Bukannya tadi di mobil Bisma ya?" bingungku. Aku melangkahkan kaki ke arah pintu dan membukanya, kemudian berjalan mencari sosok Bisma.
Baca selengkapnya
MBF-20
Aku melangkahkan kakiku keluar dari lift. Aku terus berjalan menuju sebuah ruangan yang terletak di ujung lantai ini. Ruangan milik CEO sekaligus pewaris tunggal perusahaan properti yang tersohor ini. Bisma Renandi."Selamat siang, ada yang bisa  saya bantu?" tanya seorang wanita berpakaian formal di hadapanku."Saya ada janji dengan Bis..eh maksud saya Pak Bisma. Apa Beliau ada di tempat?"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status