Semua Bab MISSION COMPLETED [INDONESIA]: Bab 21 - Bab 30
42 Bab
Dua Puluh Satu - Benci dan Cinta
 Alona mengganti-ganti channel TV dengan kesal yang merongrong seluruh jiwa. Pria brengsek itu yang memaksa Alona untuk ikut ke apartemennya, tapi dia malah pergi entah ke mana sejak tiga jam yang lalu tepat setelah Alona menyelesaikan mandinya.Wickley bahkan pergi tanpa pamit, meninggalkannya begitu saja, dan hingga kini tak memberi kabar apa pun. Ingin rasanya Alona perg
Baca selengkapnya
Dua Puluh Dua - Dia Masih Hidup
 Pagi-pagi sekali Alona terbangun di atas ranjang king size Wickley yang hanya berbalut selimut tebal, badannya terasa lengket dan bau keringat. Menoleh ke samping, dirinya mendapati pria itu yang sedang tertidur nyenyak. Jika melihat wajahnya saat ini, Alona tak akan percaya bahwa pria yang selama ini berkelakuan iblis padanya adalah pria yang sama.Wajah damai Wickley membuat Alona tak sadar tersenyum, apa lagi mendengar suara dengkur halus pria itu yang anehnya malah terasa merdu di telinga Alona. Dengan ragu,
Baca selengkapnya
Dua Puluh Tiga - Teror
 Sepanjang perjalanan menuju rumah orangtua Alona, Wickley tak memberikan kesempatan wanita itu melepas tautan jari mereka. Perasaan cemas semakin menyelimuti pria itu melihat Alona yang tak mengucapkan sepatah kata sedari tadi. Dia lebih suka Alona yang meledak-ledak dari pada bersikap dingin seperti ini. Kalau memang marah, harusnya wanita itu melampiaskan, bahkan jika ingin memaki pun Wickley merasa lebih baik, dari pada hanya diam begitu.Kesunyian di antara me
Baca selengkapnya
Dua Puluh Empat - Janji Wickley
 Keesokan harinya, Wickley datang saat Alona bahkan masih begitu nyaman dengan seperangkat alat tidurnya, membuat wanita itu mengerang kesal karena ulahnya.Alona menatap wajah muram priatu yang duduk di hadapannya, lima belas menit berlalu dan mereka masih saja dalam keadaan membisu.Di rumah sedang sepi, karena sang mama sudah pergi sejak pagi mengurus berbagai hal tentang persiapan
Baca selengkapnya
Dua Puluh Lima - Ingkar Janji
 Alona membuka mata secara perlahan, ia merasa kelopak matanya begitu berat untuk digerakan. Bukan karena dirinya sedang mengantuk, melainkan karena riasan mata yang membuatnya sedikit kesusahan untuk berkedip.Diperhatikannya wajah cantik nan anggun yang terpantul dari cermin di hadapannya. Untuk sesaat Alona merasa sangat takjub melihat hasil polesan make up dari MUA yang dipilih oleh Wickley untuk hari pernikahan mereka. Ngomong-ngomong soal pria itu, dia sepertinya sudah kembali dari Las Vegas tadi malam, meski belum bertatap wa
Baca selengkapnya
Dua Puluh Enam - Menenangkan Diri
 Sakit di kepala Alona begitu menyengat, matanya ia paksa untuk terbuka meski dengan pandangan yang begitu silau. Wanita itu mengerang saat tubuhnya juga ikut merasakan sakit luar biasa.Wanita itu memperhatikan sekeliling ruangan yang tak lain adalah kamarnya sendiri, tapi anehnya tempat ini tidak seperti yang terakhir kali ia lihat. Di mana bunga mawar merah yang tadinya memenuhi setiap sudut kamarnya? Di mana hiasan indah yang tadinya menyulap kamar ini s
Baca selengkapnya
Dua Puluh Tujuh - Amukan Wickley
 Alona mulai mengepak barang-barang yang menurutnya penting. Keputusan sudah ia ambil, mama dan kedua saudaranya pun sudah setuju kalau Alona akan tinggal dengan tantenya untuk beberapa waktu. Ketika Alona mengatakan dia baik-baik saja, tentu semua itu tidak benar, yang paling ia rasakan saat ini hanyalah lelah. Lelah berpikir, dan lelah membatin.Kali ini ia akan melepaskan semua angan yang sempat terukir, setitik harap yang sempat hinggap, atau sekedar rasa yang
Baca selengkapnya
Dua Puluh Delapan - Merry Hamil?
 Tepat pukul delapan malam, Alona tiba di Kualanamu International Airport. Sebelum kembali melanjutkan perjalanan, Ilyas menyarankan mereka untuk makan malam terlebih dahulu sekaligus istirahat sejenak mengingat Alona yang terlihat kelelahan. Tak masalah, toh perut Alona juga memang sudah keroncongan. Entah kenapa beberapa hari ini nafsu makannya sedikit meningkat sehingga ia merasa tubuhnya semakin membulat saja.Meman
Baca selengkapnya
Dua Puluh Sembilan - Tentang Wickley Watson
 Jalan hidup seseorang benar-benar rahasia pemilik takdir, tak ada satu pun dari kita yang tahu masa depan seperti apa yang akan seseorang jalani kelak. Seperti udara, yang terbang melayang mengikuti tiupan angin. Dulu, Wickley belum sepercaya diri ini. Dia hanya seorang lelaki pendiam yang sering di bully karena berasal dari keluarga broken home. Mereka memandang rendah ibunya karena diceraikan seorang pejabat negeri, banyak isu tanpa bukti yang menyudutkan sang ibu bermain di belakang dengan pria lain, padahal mereka tak tahu apa
Baca selengkapnya
Tiga Puluh - Merindukanku?
 Wickley duduk tenang di dalam mobil hitamnya, sudah tiga jam lebih dia berdiam di sana. Mengintai seperti detektif pencari kebenaran. Matanya begitu jeli saat mengamati sedikit saja pergerakan di depan sana. Pria itu melirik jam tangannya, sudah pukul enam sore, tapi kenapa orang yang ditunggunya belum kelihatan juga. Wickley mulai gusar, stok sabarnya mulai menipis, sudah jelas dia bukanlah pria penyabar, hanya demi wanita itu dia rela menjadi seperti ini.Tepat pukul dua siang tadi, dia tiba di kota yang sama dengan wanita pujaan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status