All Chapters of Olevey and the Devil King (Bahasa Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
56 Chapters
11. Penyempurnaan
 Diederich membawa Olevey yang masih tak sadarkan diri dalam gendongannya yang kokoh dan hangat. Ia membawa Olevey kembali ke dalam kamar pribadinya yang tentu saja adalah kamar paling luas, paling mewah, dan paling ketat penjagaannya. Diederich membaringkan Olevey di tengah ranjang. Namun, Diederich sama sekali tidak beranjak dari sisi Olevey. Ia malah ikut berbaring di samping gadis yang kini tampak sudah jauh lebih barik kondisinya. Napas Olevey sudah cukup teratur, tidak terlihat lagi jika Olevey kesulitan bernapas. Diederic mengulurkan tangannya dan merasakan suhu tubuh Olevey yang sudah kembali normal.
Read more
12. Dasar Iblis
 “Ayah,” panggil Leopold setengah putus asa sembari menatap ayahnys yang tengah duduk di kursi bacanya. Saat ini, gelapnya malam sudah memeluk semesta dengan sempurna. Leopold sudah menyelesaikan tugas hariannya dan kini datang ke ruang baca pribadi milik sang ayah, untuk kembali membicarakan hal yang mengganggunya.Karl menghela napas panjang. Ia meletakkan bukunya di atas meja, lalu menatap sang putra yang duduk di seberangnya. “Kamu sendiri sudah melihat apa yang sudah Ayah dan para Uskup Agung lakukan, bukan? Dunia iblis, dan Raja iblis bukanlah sesuatu yang bisa kita hada
Read more
13. Hanya Satu
 Olevey diantar oleh Slevi menuju aula istana di mana singgasana milik Diederich berada. Tentu saja, Olevey perlu bertemu dengan Diederich untuk membicarakan hal aneh yang terjadi pada tubuhnya. Beruntungnya Olevey, saat ini bukanlah masa di mana bulan merah kehilangan cahaya, hingga Olevey tidak akan melihat bentuk-bentuk iblis yang mengerikan. Bentuk iblis yang mungkin saja bisa membuatnya terkena serangan jantung, dan jatuh tak sadarkan diri karena melihatnya. Namun, Olevey masih bisa merasakan jika para iblis yang bertugas sebagai pengawal, memperhatikan dan mencuri pandang padanya. Tampaknya, apa yang dikatakan oleh Diederich jika ia memiliki sesuatu yang membuatnya menarik di mata para iblis bukanlah omong kosong.
Read more
14. Istriku
 Olevey terbangun dari tidurnya karena tidurnya yang nyaman disambangi mimpi buruk. Olevey tersentak dan membuka matanya menatap langit-langit kamarnya. Setelah sembuh sakitnya, Olevey sudah kembali ke kamarnya yang sudah sangat nyaman dan familier dengannya ini. Jelas, kamar ini lebih nyaman daripada kamar bernuansa gelap yang sebelumnya Olevey tempati ketika sakit. Namun, saat ini Olevey tidak bisa merasakan kenyamanan yang biasanya selalu ia rasakan ketika berada di dalam kamarnya ini. Biasanya, Olevey merasa aman berada di dalam kamar yang memang tidak bisa didatangi oleh iblis-iblis lainnya.O
Read more
15. Mimpi Indah
 “Tunggu, apa yang Anda maksud?” tanya Olevey.“Apalagi? Tentu saja aku tengah membicarakanmu, istriku,” ucap Diederich dengan seringai yang membuat bulu kuduk di sekujur tubuh Olevey berdiri. 
Read more
16. Mimpi
 Olevey berdiri di bawah guyuran bulan merah yang berpendar keemasan. Kening Olevey mengernyit dalam saat melihat keindahan bulan merah keemasan yang belum pernah ia lihat. Olevey mengedarkan pandangannya dan tersadar jika dirinya berdiri dengan dikelilingi pohon pinus yang menjulang tinggi. Olevey tidak mengerti, kenapa dirinya bisa berakhir di tempat yang tidak pernah ada dalam ingatannya. Olevey tentu saja sadar, jika ini adalah dunia iblis, tetapi Olevey tidak pernah menginjakkan kakinya di hutan pinus yang ia kenal sebagai pebatasan menuju portal penghubung.
Read more
17. Apa Ini Waktunya?
12.            Apa Ini Waktunya? 
Read more
18. Tengah Dalam Bahaya
 Olevey berbalik dan mendorong Diederich menjauh darinya, lalu meraih selimut yang berada di dekatnya. Olevey menggunakan selimut itu untuk membalut tubuhnya yang memang hanya menggunakan pakaian dalam. Meskipun merasa sangat malu karena Diederich melihatnya saat berada dalam kondisi yang tidak pantas, Olevey berusaha untuk mengendalikan diri. Termasuk mencoba untuk mengendalikan rasa sakit yang menyerang bahu dan sekujur tubuhnya. Untuk saat ini, hal yang paling penting adalah mengusir Diederich dari kamar sebelum ada hal yang tidak diinginkan terjadi.“Dengan hormat, saya minta Yang Mul
Read more
19. Siapa yang Menang
 “Nyonya,” panggil Slevi merasa cemas karena hampir tiga jam Olevey mengurung diri di dalam kamar mandi. Setelah sarapan, Olevey yang terlihat kurang enak badan segera masuk ke kamar mandi dan belum ke luar hingga saat ini. Slevi merasa dirinya salah karena tidak sigap saat sudah melihat wajah sosok yang ia layani terlihat begitu pucat dan kehilang rona cantiknya. Slevi kembali mengetuk pintu kamar mandi. “Nyonya, apa Anda baik-baik saja? Apa saya boleh masuk?” tanya Slevi lagi. Para bawahan Slevi saat ini juga terlihat sangat cemas dengan kondisi nyonya mereka yang sej
Read more
20. Penyatuan Penyempurnaan (21+)
 Diederich bangkit dan melepaskan jubahnya sebelum kembali mengungkung Olevey dengan tubuhnya yang kekar serta terlihat begitu mengagumkan itu. “Sepertinya, aku tidak bisa mengulur waktu lagi. Mari kita mulai, kita lihat siapa yang akan kalah dalam permainan gairah ini,” ucap Diederich lalu mencium bibir Olevey yang sama sekali tidak bisa menghindar dan hanya bisa mengerang tertahan. Firasat buruk menghinggapi hati Olevey. Hari ini, Olevey yakin jika dirinya akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagi dirinya sendiri. 
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status