Semua Bab DEAR DIARY INDONESIA: Bab 21 - Bab 30
47 Bab
Lexa 21
Hello readers!! Jangan lupa bantu "nambah rak" dan kasih komentar yaa!!  penasaran dengan Visual Casting dan Author?? go follow INSTAGRAM yaa!  
Baca selengkapnya
Lexa 22
Hello readers!! Jangan lupa bantu "nambah rak" dan kasih komentar yaa!!  penasaran dengan Visual Casting dan Author?? go follow INSTAGRAM yaa!  
Baca selengkapnya
Lexa 23
Hello readers!! Jangan lupa bantu "nambah rak" dan kasih komentar yaa!!  penasaran dengan Visual Casting dan Author?? go follow INSTAGRAM yaa!  
Baca selengkapnya
Lexa 24
Hello readers!! Jangan lupa bantu "nambah rak" dan kasih komentar yaa!!  penasaran dengan Visual Casting dan Author?? go follow INSTAGRAM yaa!  
Baca selengkapnya
Lexa 25
Hello readers!! Jangan lupa bantu "nambah rak" dan kasih komentar yaa!!  penasaran dengan Visual Casting dan Author?? go follow INSTAGRAM yaa!  
Baca selengkapnya
Lexa 26
Lexa 26  Seminggu berlalu, Lexa terus menghindari Marcus jika Marcus mengajaknya keluar rumah atau sekedar pulang bareng. Entah apa saja alas an Lexa yang selalu membuat mereka jarang bersama lagi kecuali bertemu dikampus atau di secretariat hanya sekedar untuk melakukan pekerjaan seperti persiapan kegiatan mereka sebagai anggota aktif pada awal periode. Bukan hanya itu saja. Lexa juga sering mengabaikan panggilan Marcus. Bahkan membalas pesannya hanya sehari sekali. Semua itu Lexa lakukan karena ia tidak ingi
Baca selengkapnya
Lexa 27
Lexa 27  Waktu menunjukkan puluk satu malam dimana semua orang yang berada di rumah Lexa sudah terlelap dalam tidur. Lexa berjalan keluar kamar dengan menggiring dua koper besar dan dua tas jinjing serta tas tangan yang ia sampirkan di bahu kanannya. Taku lupa Lexa mengunci pintu kamarnya. Lexa berjalan dengan pelan meuju lantai bawah dengan mengangkat langsung kedua kopernya dengan kedua tangannya dan berjalan langsung ke rumah dan memasuki mobilnya. Lexa akan pergi dari rumahnya, ia tidak tahan kekangan hidu
Baca selengkapnya
Lexa 28
Marcus sedang berjalan sendiri di lorong kampus yang cukup ramai karena banyak mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliah pertama di pagi hari. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas siang, tanda jika kantin sekarang sedang dipadati mahasiswa yang ingin mengisi perut mereka karena sudah terkuras akibat belajar di pagi hari. Namun lain hal dengan Marcus. Ia lebih memilih untuk duduk di taman kampus dengan pemandangan air mancur dan banyak pohon rindang sehingga tidak membuatnya merasa panas karena terkena sinar matahari. Seharusnya Marcus ada kelas, tetapi ia lebih memilih untuk bolos karena otaknya tidak bisa berpikir jernih. Marcus mencoba untuk mencerna apa saja ya
Baca selengkapnya
Lexa 29
Di tempat lain, Seline Prescott sedang menghitung jumlah lembaran yang akan ia serahkan kepada kepala bidang untuk di review di ruang sekretariat. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, tapi masih ada tumpukan berkas yang belum ia kerjakan sedangkan deadline yang harus selesai kurang dari tiga hari. James Christopher Diego, dialah orang yang sedang mengecek berkas yang sudah dikerjakan oleh Selin. Menurut James cara Selin kerja dan mengorganisir sesuatu dalam cekatan masih kurang dari kata rapi. James sedijit menggelengkan kepalanya. Kenapa makin ke belakang semakin berantakan aja sih!? Tanyanya dalam hati. James mengalihkan tatapannya ke arah Selin yang sedang menundukkan jepala
Baca selengkapnya
Lexa 30
Lexa 30  Konsultasi Lexa dengan Jovi sudah berakhir. Dan sekarang Lexa dan Marcus sudah berjalan keluar dari ruangan periksa menuju bagian administrasi untuk membayar tagihan dan tebusan obat. Jovi memberikan resep obat antikecemasan dengan dosis rendah dan hanya diminum sebanyak dua kali sehari. Dikarenakan gejala Lexa belm termasuk akut walaupun sudah lumayan parah. Marcus menyuruh Lexa untuk duduk di kursi ruang tunggu sedangkan Marcus berjalan menuju kasir untuk membayar administrasi dan menebus obat. Lexa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status